HOME, Keluarga

5 Jenis Anjing di Alam Liar yang Legal Jadi Hewan Peliharaan

5 Jenis Anjing di Alam Liar yang Legal Jadi Hewan Peliharaan

MOMSMONEY.ID - Anjing sebagai hewan peliharaan tentu sudah bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat. Namun, anjing memiliki banyak spesies yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa di antaranya hidup secara liar di alam bebas seperti hutan. Namun, bisakah hewan seperti serigala, rubah, dan anjing hutan dipelihara sebagai hewan peliharaan?

Ini tentu bisa dicapai asalkan Anda telah memenuhi beberapa syarat umum dan khusus untuk memelihara mereka. Sebab, beberapa hewan di kebun binatang yang tidak terakreditasi pada dasarnya adalah hewan peliharaan. Bahkan memelihara harimau pun bisa dilakukan bila Anda memiliki syarat, ruang, dan pengetahuan. Tentunya ini bukan untuk seorang pemula pemelihara hewan untuk memiliki mereka sebagai hewan peliharaan eksotis.

Baca Juga: 5 Kemungkinan Penyebab Gatal-Gatal pada Anjing Peliharaan

Dilansir dari Pethelpful, berikut ini adalah beberapa anjing, rubah, dan serigala di alam liar yang legal untuk menjadi hewan peliharaan. Cek yuk!

Serigala atau Anjing Serigala

Serigala

Anjing merupakan turunan dari serigala, tetapi anjing dijinakkan oleh manusia untuk dipelihara. Namun, tak jarang juga manusia memelihara serigala dan ini adalah hal yang hampir umum. Serigala sangat sosial seperti anjing, tetapi kebutuhannya lebih menantang, terutama untuk beradaptasi dengan hewan lain dalam kehidupan rumah tangga manusia. Maka, direkomendasikan Anda memiliki teman anjing atau serigala anjing yang percaya diri. Selain itu, ada beberapa ras kuno seperti akita dan basenji mempertahankan sifat seperti serigala, lo!

Coyote

Coyote

Coyote merupakan anjing hutan asli Amerika Utara. Namun, coyote yang dipelihara jarang ditemukan di luar fasilitas zoologi dan individu dengan lisensi untuk memeliharanya (seringkali untuk tujuan Pendidikan), tetapi pemiliknya memang ada. Ini adalah hewan peliharaan yang sulit, karena mereka tidak sengaja dibiakkan atau dijual seperti anjing dan serigala. Umumnya, mereka diatur sebagai satwa liar asli dan membuatnya illegal di sebagian besar negara.

Salah satu orang yang memiliki coyote adalah Rick Hanestad. Dia memberi nama hewannya Wiley si Coyote. Rick menemukannya saat dia sedang berburu untuk membunuh coyote (coyote di beberapa negara dianggap sebagai hama dan dianiaya). Namun, Rick berubah pikiran dan membesarkan anak anjing coyote ini di rumah tangganya. Dia sangat beruntung saat negaranya bersedia mengeluarkan izin untuk memeliharanya, setelah dibujuk oleh pendukungnya.

Rubah Merah

Rubah Merah

Terlepas dari namanya, rubah merah dapat hadir dalam berbagai warna seperti hitam, putih, dan kombinasi. Mereka adalah hewan peliharaan indoor-outdoor dengan sebagian besar merekomendasikan agar mereka memiliki kandang outdoor. Alasannya, rubah tidak semudah itu dibawa keluar seperti anjing peliharaan pada umumnya. Mereka bisa melarikan diri dan hampir tidak mungkin untuk ditangkap kembali.

Selain itu, rubah memiliki bau yang sangat kuat. Ketika mereka melukan penandaan dengan urin, ini bisa menjadi hal yang merepotkan untuk Anda. Oleh karena itu, pengelolaan stres untuk rubah peliharaan sangat penting dilakukan.

Baca Juga: Ini 6 Ras Anjing Peliharaan yang Berbahaya

Rubah Fennec

Rubah Fennec

Selain rubah merah, ada juga rubah fennec. Ini adalah salah satu hewan peliharaan eksotis yang lebih populer. Rubah fennec adalah satu-satunya rubah yang cocok untuk 100% kehidupan di dalam ruangan, meski beberapa orang memilih untuk membuat kandang di luar ruangan untuk mereka. Bau mereka juga tidak terlalu kuat, tetapi kebanyakan dari rubah ini memiliki sifat yang sangat aktif.

Dingo

Dingo

Mereka terlihat seperti anjing biasa, tetapi mereka sebenarnya adalah spesies anjing liar. Dilansir dari AZ Animals, meski nama ilmiahnya Canis lupus dingo, tetapi klasifikasi taksonominya berbeda bergantung klasifikasinya. Tidak ada konsensus apakah mereka serigala, anjing primitif, campuran, setengah serigala setengah anjing, atau spesies lain yang berbeda. Namun, pengujian genetik telah menunjukkan bahwa mereka terkait dengan anjing liar dataran tinggi New Guinea yang mengarah ke anjing peliharaan modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News