Di era transaksi serba digital, ancaman kejahatan siber semakin meningkat dan kini banyak memakan korban tanpa pandang usia.
Kasus pembobolan rekening tidak lagi hanya disebabkan oleh pencurian fisik, tetapi juga melalui teknik manipulasi psikologis dan penyalahgunaan data pribadi.
Melansir dari Sahabat Pegadaian, banyak korban tidak menyadari bahwa rekeningnya telah diakses pihak lain hingga kerugian sudah terjadi.
“Masyarakat perlu lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan pada rekening digital karena pelaku kini semakin canggih,” kutip laman Sahabat Pegadaian.
Berikut ini membahas ciri rekening dibobol serta langkah darurat untuk meminimalkan kerugian, agar kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan finansial.
Baca Juga: Generasi Milenial Menunda Punya Anak? Ini Fakta Biaya dan Pilihannya di Tahun Depan
Mengapa rekening bisa dibobol?
Pembobolan rekening dapat terjadi karena kelemahan perlindungan data dan terbukanya akses ke informasi pribadi. Teknik yang digunakan pelaku beragam dan sering kali tidak disadari korban. Berikut beberapa metode pembobolan yang umum terjadi:
1. SIM swap
Pelaku mengambil alih nomor ponsel korban dengan mengurus penggantian kartu SIM, kemudian memanfaatkan kode OTP dan verifikasi untuk membuka akun finansial.
2. Skimming ATM
Perangkat khusus dipasang di ATM atau EDC untuk menyalin data kartu dan PIN, kemudian dibuat kartu duplikat untuk menarik dana korban.
3. Phishing
Penipuan melalui email, SMS, atau situs palsu yang mengatasnamakan bank untuk mencuri data login dan OTP.
4. Malware
Aplikasi berbahaya yang mencatat aktivitas pengguna dan mencuri data penting di ponsel.
5. Vishing dan smishing
Panggilan atau pesan yang berpura pura dari pihak resmi dan meminta akses keamanan akun.
6. Call forwarding
Pengalihan telepon yang membuat pesan verifikasi masuk ke nomor pelaku.
Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang dari Tiktok Untuk Pemula di Tahun 2025, Cek Panduannya
Ciri rekening dibobol
Metode yang dilakukan pelaku kini semakin halus, sehingga korban sering terlambat menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Berikut tanda tanda rekening dibobol:
1. Riwayat transaksi tidak dikenal
Terdapat transfer, tarik tunai atau pembayaran yang tidak pernah dilakukan. Biasanya dimulai dengan nominal kecil agar tidak mencurigakan.
2. Ada pemberitahuan perubahan informasi
Muncul notifikasi perubahan data seperti password mobile banking atau email keamanan tanpa persetujuan.
3. Aktivitas login yang tidak sah
Muncul pop up permintaan persetujuan login dari perangkat yang tidak dikenal.
4. Saldo tiba tiba berkurang drastis
Penurunan saldo dalam jumlah besar dapat terjadi ketika data penting bocor dan pelaku berhasil masuk ke rekening.
5. Menerima kode OTP tanpa diminta
Kode OTP muncul padahal tidak sedang melakukan transaksi. Artinya ada yang mencoba akses.
6. Tidak bisa membuka rekening
Mobile banking atau ATM terkunci karena password telah diganti tanpa sepengetahuan pemilik akun.
Baca Juga: 5 Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Kelas Menengah dan Cara Menghindarinya
Apa yang harus dilakukan jika rekening dibobol?
Jika rekening sudah terlanjur dibobol, yang paling utama jangan panik. Lakukan langkah berikut segera:
1. Hubungi bank resmi
Laporkan kejadian ke call center bank untuk memblokir akses sementara dan melakukan verifikasi identitas.
2. Blokir rekening
Cegah transaksi lanjutan dengan melakukan pemblokiran melalui mobile banking atau layanan telepon resmi.
3. Ajukan dispute atau investigasi
Jika ada saldo yang hilang, ajukan permohonan penyelidikan dengan bukti seperti mutasi rekening dan notifikasi transaksi.
4. Ganti seluruh data keamanan
Segera ubah PIN ATM, password mobile banking, email, dan aktifkan verifikasi dua langkah (2FA).
5. Laporkan ke pihak berwenang
Jika kerugian besar, buat laporan resmi dan minta perlindungan hukum kepada lembaga berwenang.
Baca Juga: Cara Aman Krim Uang ke Luar Negeri agar Lebih Cepat, Praktis, dan Aman Terkendali
Apakah saldo rekening yang dibobol bisa kembali?
Mengembalikan dana yang hilang tergantung beberapa hal penting seperti:
- Jenis pembobolan yang terjadi
- Kecepatan melapor ke bank
- Ketersediaan bukti pendukung transaksi tidak sah
- Kebijakan bank terkait penggantian kerugian
Semakin cepat ditindak, semakin besar peluang penyelesaian positif.
Kasus pembobolan rekening adalah ancaman nyata yang harus disadari semua pengguna layanan keuangan digital. Dengan mengenali tanda awal dan bertindak cepat, kerugian bisa ditekan.
Tingkatkan perlindungan data pribadi, jangan pernah membagikan kode OTP, password, atau informasi sensitif kepada siapa pun.
Keamanan finansial bukan hanya urusan teknologi, tetapi juga tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam setiap transaksi dan tetap waspada terhadap modus baru yang terus berkembang.
Selanjutnya: Harga Emas Naik, Didorong Meningkatnya Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News