Bugar

Mengenal Apa itu Demam, Respon Alami Imun Tubuh Melawan Infeksi

Mengenal Apa itu Demam, Respon Alami Imun Tubuh Melawan Infeksi
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Hampir semua orang pasti pernah mengalami demam. Namun, masih banyak yang belum tahu apa itu demam sebenarnya. Mari cari tahu di sini!

Ketika tubuh terasa panas, kepala berat, dan kulit mulai berkeringat, banyak orang langsung berpikir bahwa mereka sedang terserang penyakit. Padahal, kondisi itu belum tentu sepenuhnya buruk.

Demam sebenarnya merupakan salah satu tanda bahwa tubuh Anda sedang bekerja keras melawan sesuatu yang dianggap berbahaya. Dalam dunia medis, demam bukanlah penyakit, melainkan respons alami sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi atau gangguan tertentu.

Fenomena ini menunjukkan bahwa tubuh sedang berupaya mempertahankan diri, baik dari serangan virus, bakteri, maupun penyebab lain yang bisa mengganggu keseimbangan internal.  

Baca Juga: Ini Dia 3 Fase Demam Berdarah pada Anak dan Cara Menanganinya

Apa Itu Demam?

Menurut Mayo Clinic, suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,1 hingga 37,2°C. Anda dianggap mengalami demam jika suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih, jelas Dokter Christopher Palazzo, dokter keluarga di Spectrum Health.

Pada anak-anak, batas suhu yang dianggap demam bisa berbeda tergantung lokasi pengukuran. Berdasarkan MedlinePlus, anak dikatakan demam jika suhu mencapai atau melebihi:

  • 38°C saat diukur melalui rektal
  • 37,5°C saat diukur melalui mulut
  • 37,2°C saat diukur dari ketiak

Sementara untuk orang dewasa, suhu di atas 37,2 hingga 37,5°C sudah tergolong demam, terutama di malam hari saat suhu tubuh cenderung meningkat.

Menurut Palazzo, demam adalah bagian dari mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melawan infeksi, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.

Dengan meningkatnya suhu tubuh, proses perkembangbiakan patogen menjadi lebih sulit, sementara sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih aktif melawan infeksi tersebut. Dengan kata lain, demam menandakan tubuh sedang berusaha memulihkan diri.

Dokter Shengyi Mao menambahkan bahwa meskipun terasa tidak nyaman, demam biasanya tidak berbahaya. Justru, kondisi ini memberikan petunjuk penting bahwa tubuh sedang menghadapi sesuatu yang perlu diperbaiki.

Sementara, Dokter Raj Dasgupta dari University of Southern California, menjelaskan bahwa tubuh tidak kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu saat demam.

Hanya saja, tubuh menaikkan “titik setel” suhu ke level yang lebih tinggi. Saat infeksi mulai mereda, titik setel kembali normal dan tubuh menurunkan suhu melalui keringat serta pelebaran pembuluh darah. Ia menggambarkan sistem pengaturan suhu tubuh seperti termostat di rumah yang mengatur keseimbangan panas dan dingin.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) Kata Kemenkes

Cara Mengetahui Anda Demam

Satu-satunya cara akurat untuk memastikan apakah Anda demam adalah dengan mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. Tunggu sekitar 15 menit setelah makan, minum, merokok, atau mandi air panas agar hasilnya tidak terpengaruh.

Langkah-langkah mengukur suhu tubuh secara oral antara lain:

  1. Kocok termometer hingga suhu di bawah 35°C sebelum digunakan.
  2. Tempatkan di bawah lidah, di sisi kanan atau kiri mulut.
  3. Tutup mulut dan bernapaslah melalui hidung agar suhu ruangan tidak memengaruhi hasil.
  4. Tunggu sekitar tiga menit sebelum membaca hasilnya.

Jika Anda tidak dapat mengukur suhu melalui mulut, metode ketiak juga bisa dilakukan. Tempatkan termometer di bawah ketiak yang kering, jepit dengan lengan hingga terdengar bunyi bip, lalu baca hasilnya. Namun, Mayo Clinic menyebutkan bahwa pengukuran dari ketiak umumnya kurang akurat dibandingkan dengan pengukuran oral atau rektal.

Berapa Lama Demam Bertahan?

Menurut Dokter Mao, lama demam tergantung penyebab dan kondisi tubuh seseorang. Sebagian besar kasus demam akan mereda dalam waktu tiga hari.

Namun, pola demam bisa bervariasi tergantung penyakit. Melansir dari laman Prevention, Dokter Goldberg menjelaskan bahwa beberapa penyakit memiliki waktu kemunculan demam yang khas, misalnya demam COVID-19 yang sering muncul di tengah malam.

Jika demam tidak kunjung turun atau justru meningkat, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Ini 9 Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Anak

Cara Mengatasi Demam

Berikut beberapa cara yang disarankan para ahli:

1. Biarkan tubuh bekerja

Demam bukan penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Dalam banyak kasus, demam ringan dapat sembuh tanpa obat.

2. Jaga asupan cairan

Saat demam, tubuh kehilangan banyak cairan lewat keringat. Pastikan Anda minum air putih, teh, atau jus agar tetap terhidrasi. Jika merasa mual, Anda bisa mengisap es batu untuk membantu mengurangi panas.

3. Gunakan kompres

Kompres dingin di dahi, pergelangan tangan, dan betis dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Hindari kompres panas jika suhu mencapai 39 °C atau lebih.

4. Konsumsi obat pereda demam bila perlu

Menurut para ahli, obat seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu dan meredakan nyeri otot. Pilih jenis obat yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda dan selalu perhatikan dosisnya.

5. Istirahat cukup

Dr. Mao menegaskan bahwa tubuh membutuhkan energi ekstra untuk melawan infeksi. Karena itu, istirahat yang cukup akan mempercepat proses pemulihan.

Baca Juga: 15 Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Flu, Sup Ayam di Peringkat 1

Kapan Harus ke Dokter?

Demam tinggi yang mencapai 39°C atau lebih sebaiknya segera diperiksakan, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas, nyeri hebat, muntah terus-menerus, atau kebingungan.

Untuk bayi di bawah tiga bulan, demam 38°C sudah dianggap darurat medis. Pada anak-anak, segera cari pertolongan jika demam disertai ruam, kejang, atau rewel ekstrem.

Sementara itu, orang dewasa yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru juga perlu berhati-hati terhadap demam tinggi yang berlangsung lama.

Demikianlah ulasan lengkap tentang apa itu demam. Demam adalah reaksi alami tubuh untuk melindungi diri. Selama tidak terlalu tinggi dan tidak disertai gejala berbahaya, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa sistem imun Anda bekerja sebagaimana mestinya.

Namun, selalu dengarkan tubuh Anda. Jika demam tidak membaik atau disertai gejala serius, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat.

Baca Juga: Ada Teh Jahe, Ini 8 Minuman Terbaik untuk Dikonsumsi Ketika Flu

Selanjutnya: RI Cetak Investasi Rp 1.434 Triliun per September, 2 Juta Lapangan Kerja Tercipta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News