M O M S M O N E Y I D
Bugar

Apakah Menggunakan AI Memengaruhi Kerja Otak? Ini Dampaknya

Apakah Menggunakan AI Memengaruhi Kerja Otak? Ini Dampaknya
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apakah menggunakan AI memengaruhi kerja otak atau tidak? Intip dampaknya di sini!

Kecerdasan buatan atau AI kini semakin melekat dengan kehidupan manusia. Dari menulis, membuat desain, hingga mencari ide, banyak orang kini mengandalkan teknologi ini untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien.

Namun, muncul pertanyaan penting di balik kemudahan tersebut. Apakah menggunakan AI memengaruhi kerja otak manusia? Apakah otak menjadi lebih cerdas karena terbantu atau justru lebih malas karena terlalu bergantung pada mesin pintar?

Pertanyaan ini semakin relevan di tengah tren digital saat ini. MomsMoney akan membahasnya di sini. Yuk, simak!

Baca Juga: 11 Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Otak Menurut Ahli

Apakah Menggunakan AI Memengaruhi Kerja Otak?

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan media dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) berjudul “Your Brain on ChatGPT: The Cognitive Debt Accumulated When Using AI Assistants for Essay Writing” mencoba mengungkap hal ini.

Penelitian tersebut melibatkan 54 orang dewasa di Amerika Serikat berusia 18 hingga 39 tahun. Selama empat bulan, peserta diminta menulis empat esai dengan tiga cara berbeda, yaitu menggunakan ChatGPT, menggunakan mesin pencari seperti Google atau Yahoo, dan menggunakan kemampuan berpikir sendiri tanpa bantuan alat apa pun.

Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas listrik di otak kelompok yang memakai ChatGPT lebih rendah dibandingkan kelompok yang hanya menggunakan mesin pencari, apalagi kelompok yang menulis tanpa bantuan teknologi.

Pada tugas terakhir, kelompok yang sebelumnya memakai ChatGPT diminta menulis tanpa alat bantu, sedangkan kelompok lain diperbolehkan menggunakan ChatGPT.

Menariknya, peserta yang beralih dari menggunakan AI ke menulis sendiri mengalami penurunan aktivitas otak, kesulitan mengingat isi esai mereka, dan merasa tulisannya kurang terasa sebagai hasil karya pribadi.

Namun, para peneliti menegaskan bahwa penelitian ini masih berskala kecil dan belum melalui proses tinjauan dari jurnal ilmiah besar, sehingga kesimpulannya bisa berubah setelah ada studi lanjutan.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Otak agar Tetap Sehat di Usia Lanjut

Temuan Penelitian Lain tentang AI dan Kemampuan Berpikir

Melansir dari laman Healthline, MIT bukan satu-satunya pihak yang meneliti dampak AI terhadap kemampuan berpikir manusia. Beberapa penelitian lain juga mengungkap hasil yang serupa.

Sebuah studi tahun 2025 menunjukkan bahwa pengguna AI yang intensif, terutama usia 17 hingga 25 tahun, cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis yang menurun.

Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai “pembongkaran kognitif”, yaitu kondisi di mana seseorang menjadi terlalu bergantung pada teknologi sehingga kehilangan kemampuan berpikir mandiri.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa penggunaan AI dapat menggeser proses berpikir aktif menjadi lebih pasif. Ada tiga perubahan utama yang ditemukan:

  • Tahap mengingat dan memahami beralih dari mencari informasi sendiri menjadi sekadar memverifikasi jawaban dari AI.
  • Tahap aplikasi berpindah dari pemecahan masalah mandiri menjadi penerimaan hasil analisis dari AI.
  • Tahap analisis dan evaluasi berubah dari mengerjakan langsung menjadi hanya mengelola atau menilai hasil yang sudah disusun oleh AI.

Sebuah tinjauan ilmiah pada tahun 2024 juga menyoroti risiko lain dari ketergantungan terhadap AI, seperti berkurangnya keterlibatan mental, lemahnya kemampuan berhitung dan mengingat informasi, rentang konsentrasi yang semakin pendek, hingga sulit menerapkan pengetahuan dalam situasi baru.

Selain itu, efek sosial dan emosional juga muncul, seperti menurunnya interaksi manusia, meningkatnya rasa isolasi, hingga berkurangnya kepercayaan diri.

Baca Juga: Inilah Makanan yang Bisa Membantu Perkembangan Otak Balita, Apa Saja?

Cara Mengurangi Dampak Negatif AI pada Otak

Solusinya bukan berarti Anda harus berhenti menggunakan AI. Dalam banyak kasus, teknologi ini sudah menjadi bagian penting dari pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Namun, kuncinya terletak pada cara Anda menggunakannya.

Cobalah menggunakan AI untuk memperluas wawasan dan melatih kemampuan berpikir, bukan untuk menggantikan proses berpikir itu sendiri. Jika Anda merasa mulai terlalu bergantung pada AI, perhatikan tanda-tanda berikut:

  • Anda lebih sering meminta AI mencari atau memverifikasi informasi daripada membaca dan memahami sumber sendiri.
  • Anda menggunakan AI untuk menyusun ide, bukan mencoba memikirkannya terlebih dahulu.
  • Anda meminta AI menilai dan menghubungkan ide tanpa menganalisisnya sendiri.

Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu Anda tetap sadar apakah penggunaan AI mendukung pembelajaran Anda atau justru membuat Anda pasif.

Baca Juga: Makanan Tinggi Lemak Bisa Mengganggu Aliran Darah ke Otak, Kata Studi

Jadi, apakah menggunakan AI memengaruhi kerja otak? Penggunaan AI memang dapat memengaruhi kerja otak, terutama jika dilakukan secara berlebihan tanpa keseimbangan dengan aktivitas berpikir mandiri.

Ketergantungan pada AI berpotensi menurunkan aktivitas kognitif, kemampuan berpikir kritis, serta daya ingat seseorang. Meski begitu, efek ini bukan berarti mutlak negatif. AI tetap bisa menjadi alat bantu yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak dan disertai latihan berpikir aktif secara rutin.

 

Selanjutnya: Apakah Makanan Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental? Temukan Jawabannya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

28 Camilan Sehat dan Enak untuk Diet Turun Berat Badan, Cek yuk!

Ada sejumlah camilan sehat dan enak untuk diet turunkan berat badan. Mari intip daftarnya di sini!  

10 Daftar Jus untuk Turunkan Kolesterol Tinggi dengan Cepat

Mari intip daftar jus untuk turunkan kolesterol tinggi dengan cepat berikut ini. Tertarik coba?     

Begini Cara Merebus Daun Salam untuk Obati Kolesterol Tinggi

Bagaimana cara merebus daun salam untuk obati kolesterol tinggi, ya? Yuk, cari tahu di sini!        

Inilah 18 Cara Efektif Mengecilkan Perut Buncit dan Membakar Lemak Tubuh

Ini cara efektif mengecilkan perut buncit dan membakar lemak tubuh. Apa saja, ya?                   

Apakah Buah Salak Bagus untuk Diet atau Tidak? Ini Jawabannya

Banyak ditanyakan, apakah buah salak bagus untuk diet atau tidak? Cari tahu jawabannya di sini!     

4 Rahasia Gula Darah Stabil Setelah Bangun Tidur, Mudah Dilakukan!

Kali ini MomsMoney akan membagikan 4 rahasia gula darah stabil setelah bangun tidur. Simak sampai akhir, Moms.

Promo Ulang Tahun Indomaret 24-26 November 2025, Aneka Camilan Diskon hingga 70%

Promo HUT Indomaret Periode 13-26 November 2025. Cek dan manfaatkan untuk belanja hemat. Ada diskon hingga 70% dan double cashback. 

5 Manfaat Air Kelapa Jika Diminum Setiap Hari, Bantu Cegah Batu Ginjal!

Air kelapa tidak hanya menyegarkan, tapi juga kaya manfaat. Berikut 5 manfaat air kelapa jika diminum setiap hari.

11 Alasan Konsumsi Real Food Bisa Turunkan Berat Badan, Apa Saja ya?

Ternyata ini, lho, beberapa alasan konsumsi real food bisa turunkan berat badan. Apa sajakah itu?        

Gelaran Pesta Sehat Kurangi Terjangkit Obesitas dan Diabetes

Jumlah orang yang hidup dengan obesitas kian meningkat, Pesta Jakarta Sehat edukasi untuk menghindarinya