Bugar

Apa itu Pap Smear ya? Yuk, Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

Apa itu Pap Smear ya? Yuk, Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

MOMSMONEY.ID - Beberapa dari Anda mungkin asing dengan istilah pap smear. Lantas, apa itu pap smear ya?

Pernahkah Anda mendengar tentang pap smear? Banyak perempuan merasa khawatir atau enggan melakukan pemeriksaan ini.

Padahal, pap smear adalah salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi dini kanker serviks, salah satu jenis kanker paling mematikan bagi perempuan.

Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar kasus kanker serviks baru diketahui ketika sudah masuk stadium lanjut. Sebenarnya kanker ini bisa dicegah dan dikendalikan dengan deteksi dini melalui pap smear.

Jika Anda belum pernah menjalani pap smear atau masih ragu untuk melakukannya, MomsMoney akan membantu Anda memahami apa itu pap smear. Simak, yuk!

Baca Juga: Kanker Paru Penyebab Kematian Akibat Kanker Tertinggi di Indonesia

Apa itu pap smear?

Pap smear adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker serviks, yaitu kanker pada leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim ke vagina.

Tes ini dinamai dari penemunya, Dr. Georgios Papanikolaou, seorang dokter asal Yunani.

Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan alat khusus, lalu sampel tersebut diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah terdapat sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.

Apa tujuan pap smear?

Pap smear bertujuan untuk mendeteksi perubahan pada sel serviks sedini mungkin, sebelum berubah menjadi kanker. Jika ditemukan sejak awal, maka pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan peluang sembuh menjadi jauh lebih besar.

Bahkan, jika belum terjadi kanker, sel-sel yang mencurigakan bisa ditangani lebih awal sehingga kanker dapat dicegah sepenuhnya.

Baca Juga: Transplantasi Sel Punca Jadi Harapan Baru bagi Penyintas Kanker Darah

Kapan dan seberapa sering pap smear dilakukan?

Pap smear disarankan untuk dilakukan:

  • Setiap 3 tahun untuk wanita usia 21 hingga 65 tahun.
  • Bagi wanita usia 30 tahun ke atas, tes Pap bisa dikombinasikan dengan tes HPV (virus penyebab kanker serviks). Jika hasil keduanya normal, pemeriksaan bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Namun, dalam kondisi tertentu, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan Pap smear lebih sering, misalnya jika Anda:

  • Pernah terdiagnosis kanker serviks atau hasil tes sebelumnya menunjukkan sel pra-kanker.
  • Memiliki infeksi HIV.
  • Sedang atau pernah menjalani transplantasi organ, kemoterapi, atau mengonsumsi obat penekan sistem imun dalam jangka panjang.
  • Pernah terpapar hormon DES saat dalam kandungan (hormon ini diberikan kepada ibu hamil pada tahun 1940–1971).

Baca Juga: 13 Manfaat Luar Biasa Daun Pepaya bagi Kesehatan, Menurunkan Risiko Kanker!

Bagaimana persiapan sebelum tes pap smear?

Untuk hasil yang akurat, perhatikan beberapa hal berikut sebelum melakukan pap smear:

  • Hindari melakukan tes saat menstruasi.
  • 48 jam sebelum tes, hindari:
    • Berhubungan seksual atau menggunakan pelumas
    • Menggunakan tampon, krim, atau obat vagina
    • Membilas vagina dengan air atau cairan khusus (douching)
    • Menggunakan semprotan atau bedak di area vagina

Prosedur Pap Smear

Prosedur pap smear biasanya hanya memakan waktu 10–20 menit, dengan bagian utamanya adalah pengambilan sampel sel yang berlangsung hanya beberapa menit.

Melansir dari laman WebMD, prosedur Pap smear adalah sebagai berikut:

  1. Anda akan diminta berbaring dengan posisi kaki terbuka.
  2. Dokter memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk membuka saluran dan melihat leher rahim.
  3. Dengan sikat kecil atau spatula, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim.
  4. Sampel dimasukkan ke dalam wadah kecil berisi cairan dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Spekulum memiliki bentuk seperti paruh burung dan tersedia dalam berbagai ukuran. Alat ini dapat disesuaikan dengan kondisi Anda, misalnya, masih perawan, menopause, atau sudah melahirkan secara normal.

Baca Juga: Kurangi Konsumsi 5 Makanan Pemicu Kanker Berikut Ini

Apakah pap smear menyakitkan?

Tes ini umumnya tidak menyakitkan, meski mungkin terasa sedikit tidak nyaman atau tekanan ringan saat spekulum dimasukkan. Beberapa orang mengalami bercak darah ringan setelah pemeriksaan, tapi ini biasanya normal dan akan hilang dalam sehari.

Demikianlah ulasan tentang apa itu Pap smear. Pap smear bukan hanya langkah pencegahan kanker serviks, tapi juga bentuk nyata kepedulian Anda terhadap tubuh sendiri. Pemeriksaan ini cepat, aman, dan bisa menyelamatkan nyawa jika dilakukan secara rutin.

Ingat, semakin cepat sel abnormal ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh. Jangan tunggu sampai gejala muncul. Deteksi dini adalah kunci utama pencegahan kanker serviks.

Yuk, jadwalkan pap smear Anda dan ajak sahabat atau keluarga perempuan Anda untuk melakukannya juga!

Baca Juga: 6 Makanan yang Meningkatkan Risiko Kanker Jika Dikonsumsi Berlebihan

Selanjutnya: Reli IHSG Lanjut, Cermati Saham-Saham yang Banyak Diburu Asing Kemarin, Kamis (22/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News