MOMSMONEY.ID - Perhimpunan Onkologi Toraks Indonesia (POTI) menegaskan pentingnya kolaborasi nasional dalam penanganan kanker paru yang kini menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor satu di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, lebih dari 30.000 kasus baru kanker paru terdiagnosis setiap tahun.
"Penanganan kanker paru memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin. Kolaborasi pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan," kata dr. Andika Chandra Putra, Ketua Umum POTI, dalam siaran pers Minggu (18/5).
POTI juga menyoroti pentingnya deteksi dini melalui skrining sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan menekan angka kematian. Deteksi sejak awal dinilai dapat memperbaiki prognosis dan mengurangi beban pembiayaan sistem kesehatan.
Baca Juga: 5 Minuman Ini Disebut Ampuh Mencegah Kanker, Kopi Termasuk
"Skrining kanker paru dapat membantu mendeteksi kanker paru pada tahap awal, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih efektif dan meningkatkan prognosis yang lebih baik," ujar dr. Andika.
Selain itu, POTI mencermati kemajuan terapi seperti imunoterapi dan terapi target sebagai bagian dari upaya modernisasi layanan onkologi. Pendekatan berbasis bukti ini dinilai penting untuk mendorong efisiensi dan hasil pengobatan yang lebih baik.
"Kami berharap, dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat meningkatkan kualitas penanganan kanker paru di Indonesia dan mengurangi angka kematian akibat kanker paru," tambahnya.
POTI menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat penanganan kanker paru di Indonesia melalui edukasi, advokasi, dan penguatan kapasitas layanan medis secara berkelanjutan.
Selanjutnya: Trump Sebut Amerika 'Negara Bodoh' Gara-Gara Kasus Kewarganegaraan Kontroversial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News