MOMSMONEY.ID - Banyak orang yang fokus mengatur keuangan keluarga, tetapi sering kali melewatkan hal penting seperti laporan keuangan pribadi dan laporan kredit.
Padahal, rutin memeriksa laporan kredit setiap triwulan bukan hanya langkah bijak, tapi juga strategi cerdas untuk menjaga kestabilan keuangan jangka panjang.
Di 2025, kesadaran akan pentingnya memantau laporan kredit semakin meningkat, apalagi mengingat meningkatnya kasus pencurian identitas dan kesalahan data kredit yang dapat berdampak pada pengajuan pinjaman maupun pembelian aset besar seperti rumah dan kendaraan.
Simak pentingnya memeriksa laporan kredit setiap triwulan untuk keamanan keuangan Anda yang dikutip dari laman Forbes (1/8).
Kesalahan laporan kredit sering terjadi dan bisa berdampak serius
Meski terdengar mengejutkan, hampir setengah dari konsumen yang mengecek laporan kreditnya secara sukarela pada 2024 menemukan adanya kesalahan.
Bahkan, sekitar 25% di antaranya menemukan kesalahan serius yang berpotensi merusak skor kredit dan menyebabkan penolakan dalam pengajuan kredit.
Hal seperti batas kredit yang keliru atau data pribadi yang tidak tepat bisa saja muncul.
Sebagai contoh, ada kasus di mana seseorang menemukan dua nomor identitas sosial terdaftar atas namanya, hanya berbeda satu digit saja.
Kesalahan seperti ini tidak hanya menimbulkan kebingungan tetapi juga berisiko tinggi jika tidak segera dikoreksi.
Karena itu, memeriksa laporan keuangan secara berkala membantu Moms menghindari konsekuensi yang lebih besar akibat data yang tidak akurat.
Baca Juga: Rahasia Sukses Finansial Warren Buffett yang Bisa Moms Tiru dari Sekarang
Sengketa butuh waktu, jangan tunggu sampai butuh kredit mendesak
Saat Moms menemukan kesalahan dalam laporan kredit, proses penyelesaiannya bisa memakan waktu 30 hingga 45 hari.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terlalu lama, apalagi jika sedang dalam proses pengajuan kredit rumah, mobil, atau keperluan penting lainnya.
Dengan melakukan pengecekan laporan kredit setiap triwulan, Moms punya cukup waktu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan sengketa lebih awal.
Ini jauh lebih baik daripada harus terburu-buru di saat sedang benar-benar membutuhkan skor kredit yang baik.
Deteksi pencurian identitas lebih cepat dengan laporan kredit berkala
Pencurian identitas makin marak di era digital seperti sekarang. Bila laporan kredit hanya dicek setahun sekali, bisa saja pencuri identitas sudah leluasa menggunakan data Anda selama berbulan-bulan.
Tapi jika Moms rutin memeriksanya setiap triwulan, potensi penyalahgunaan bisa cepat terdeteksi.
Adanya jalur kredit baru yang mencurigakan, perubahan alamat tiba-tiba, atau aktivitas yang tidak dikenali adalah tanda bahaya yang hanya bisa dikenali jika laporan kredit ditinjau secara rutin.
Untuk perlindungan ekstra, Moms juga bisa mempertimbangkan penggunaan aplikasi pemantau skor kredit yang akan memberi peringatan saat ada perubahan mencurigakan.
Memeriksa laporan kredit triwulan itu mudah dan gratis
Tidak ada alasan untuk tidak memeriksa laporan kredit setiap tiga bulan. Prosesnya kini semakin mudah, dan Moms hanya butuh waktu beberapa menit untuk mengunduh laporan dari situs resmi.
Yang penting, pengecekan ini tidak berdampak negatif pada skor kredit dan juga tidak memerlukan biaya apa pun.
Anggap saja ini sebagai bentuk early warning system pribadi untuk keuangan keluarga. Dengan terbiasa membaca laporan keuangan dan laporan kredit secara rutin, Moms bisa lebih sigap menghadapi risiko keuangan sebelum menjadi masalah besar.
Baca Juga: 5 Langkah Bijak Mengelola Uang untuk Masa Depan Lebih Cerah
Memeriksa laporan kredit setiap triwulan adalah bagian penting dari manajemen laporan keuangan yang bijak di tahun 2025.
Bukan hanya melindungi dari kesalahan dan pencurian identitas, tapi juga memberi rasa tenang saat harus mengambil keputusan besar dalam kehidupan finansial keluarga.
Yuk Moms, mulai kebiasaan ini dari sekarang danlebih cepat lebih baik demi masa depan keuangan yang lebih aman dan sehat.
Selanjutnya: Inflasi Diperkirakan Stabil namun Risiko Tekanan Daya Beli Tetap Ada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News