MOMSMONEY.ID - Ada beberapa alasan jangan minum teh setelah makan. Apa saja, ya? Mari cek ulasan lengkapnya berikut ini!
Minum teh langsung setelah makan sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Kebiasaan ini bisa memicu dampak negatif bagi kesehatan jika tidak diatur dengan benar.
Melansir dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, ahli gizi dari RSAB Harapan Kita, Maudyana Nisa Pranindyasari, S.Gz, menjelaskan bahwa teh memang bisa memberikan manfaat bagi tubuh, asal dikonsumsi secara tepat. Sebaliknya, jika terlalu sering atau dikonsumsi secara berlebihan, teh justru bisa menimbulkan efek samping yang merugikan.
"Semua tergantung bagaimana cara kita mengonsumsinya. Jika dilakukan dengan benar, teh bisa bermanfaat. Tapi kalau sembarangan, bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan," ujarnya dalam acara Talkshow Keluarga Sehat di Radio Kesehatan, Jakarta.
Baca Juga: Ini Dampak Sering Curhat ke AI Kata Psikolog, Jangan Dibiasakan!
Banyak yang mengatakan bahwa minum teh setelah makan tidak dianjurkan. Menyadur dari laman Halodoc, inilah beberapa alasan jangan minum teh setelah makan:
1. Mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh
Beberapa studi menyarankan untuk tidak langsung minum teh setelah makan. Salah satunya adalah penelitian dari Critical Reviews in Food Science and Nutrition yang membahas pengaruh teh dan makanan lain terhadap penyerapan zat besi. Dalam studi tersebut dijelaskan bahwa kandungan asam fitat dalam teh bisa mengganggu proses penyerapan nutrisi setelah makan.
Saat tubuh mencerna makanan, seharusnya nutrisi seperti zat besi, zinc (seng), dan magnesium bisa terserap dengan baik. Namun, kandungan asam fitat dari teh bisa menghambat proses ini. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa memicu kekurangan zat besi atau anemia.
Daripada minum teh, para ahli lebih menyarankan untuk minum air putih setelah makan. Air putih membantu proses pencernaan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Anda juga bisa minum jus buah yang kaya vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi lebih optimal.
Tapi, pastikan jus yang dikonsumsi tidak mengandung gula tambahan agar terhindar dari risiko seperti gigi berlubang, kadar gula darah tinggi, atau obesitas.
2. Bisa menyebabkan sembelit
Teh mengandung tanin, yaitu senyawa yang dikenal memiliki efek antidiare. Tapi jika diminum setelah makan, kandungan tanin ini justru bisa membuat kerja usus terganggu. Tanin dapat mengikat protein di dalam saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit pada sebagian orang.
Baca Juga: Apakah Minum Teh Hijau Bisa Menurunkan Berat Badan atau Tidak? Ini Jawabannya
3. Berisiko menambah produksi asam lambung
Kebiasaan minum teh setelah makan juga berpotensi memicu peningkatan asam lambung. Produksi asam yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan lambung seperti peradangan (gastritis) atau bahkan GERD (gastroesophageal reflux disease).
Walau begitu, penelitian yang diterbitkan tahun 2019 berjudul Association between Tea Consumption and Gastroesophageal Reflux Disease menunjukkan bahwa secara umum tidak ada hubungan langsung antara minum teh dan risiko GERD. Namun, dalam kelompok tertentu, teh memang terlihat meningkatkan kemungkinan terjadinya GERD. Karena itu, para peneliti menyarankan agar dilakukan riset lebih lanjut untuk memahami dampaknya secara menyeluruh.
Nah, itulah beberapa alasan jangan minum teh setelah makan. Minum teh setelah makan tetap diperbolehkan, asal ada jeda waktu yang cukup. Menurut Maudyana, sebaiknya beri jarak beberapa jam antara waktu makan dan minum teh.
Maudyana menyarankan agar teh dikonsumsi sekitar tiga hingga empat jam setelah makan. “Tubuh membutuhkan waktu untuk memproses makanan di lambung. Biasanya, proses pencernaan sampai siap ke tahap berikutnya memakan waktu sekitar 3–4 jam,” jelasnya.
Baca Juga: 7 Tanda Gula Darah Tinggi Menurut Ahli, Cek di Sini
Selanjutnya: Indonesia Menjadi Negara Penghasil Kelapa Terbesar di Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News