MOMSMONEY.ID - Simak alasan penting kenapa kamu harus hati-hati memilih pinjaman online agar terhindar dari jebakan pinjol ilegal yang bisa merugikan!
Di tengah kebutuhan finansial yang semakin beragam, pinjaman online (pinjol) sering dianggap sebagai solusi cepat untuk menutup kebutuhan dana mendesak.
Prosesnya mudah, hanya bermodal ponsel dan koneksi internet, dana bisa cair dalam hitungan jam. Namun, di balik kemudahan itu, ada ancaman besar yang mengintai serta pinjol ilegal.
Melansir dari OCBC, maraknya layanan pinjaman digital tanpa izin ini justru menimbulkan banyak kasus kerugian, mulai dari kebocoran data, bunga mencekik, hingga ancaman terhadap keselamatan pribadi. Inilah alasan mengapa literasi keuangan digital sangat penting di era sekarang.
Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Kebebasan Finansial
1. Bunga tidak masuk akal, korban bisa terjerat utang berlipat
Pinjol ilegal kerap menggoda dengan iming-iming “proses cepat tanpa ribet”. Namun di balik itu, mereka menerapkan bunga harian atau mingguan yang bisa mencapai ratusan persen per bulan, jauh melebihi batas wajar yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akibatnya, pinjaman kecil bisa berubah menjadi beban utang besar yang sulit dilunasi. Tak sedikit korban yang awalnya hanya meminjam Rp500.000, akhirnya menanggung utang hingga jutaan rupiah. Tanpa transparansi dan perhitungan jelas, peminjam akan terus terjebak dalam lingkaran utang tanpa akhir.
2. Penagihan kasar dan mengintimidasi
Salah satu ciri paling menakutkan dari pinjol ilegal adalah cara mereka menagih utang. Banyak korban yang mengalami teror telepon, pesan ancaman, hingga penyebaran fitnah ke kontak pribadi.
Hal ini bukan hanya melanggar etika, tapi juga bisa menimbulkan trauma psikologis berat. Korban kerap merasa malu, stres, bahkan takut berinteraksi sosial karena reputasinya dirusak.
Berbeda dengan pinjol resmi di bawah pengawasan OJK, setiap penagihan wajib dilakukan secara manusiawi dan sesuai prosedur hukum. Itulah sebabnya penting memastikan legalitas platform pinjaman sebelum mengajukan dana.
3. Data pribadi tidak aman, risiko kebocoran tinggi
Pinjol ilegal sering meminta akses ke kontak, galeri, dan lokasi di ponsel penggunanya. Sekali izin diberikan, data pribadi bisa disalahgunakan untuk memeras atau mempermalukan korban.
Padahal, data pribadi adalah aset digital yang sangat berharga. Sekali bocor, kamu berisiko mengalami penipuan atau pencurian identitas. Pinjol resmi hanya boleh mengakses data yang relevan untuk verifikasi, bukan seluruh isi ponsel.
Maka, sebelum mengunduh aplikasi pinjaman apa pun, pastikan kamu membaca kebijakan privasi dan mengecek legalitasnya di situs resmi OJK.
Baca Juga: Cicilan Paylater Bisa Turunkan Skor Kredit: Ini Tips Jaga Reputasi Finansial
4. Tidak ada perlindungan hukum bagi korban
Pinjol ilegal tidak memiliki izin usaha dan tidak diawasi lembaga resmi. Artinya, tidak ada perlindungan hukum ketika konsumen mengalami penipuan, bunga tak wajar, atau penyalahgunaan data.
Berbeda dengan lembaga keuangan resmi yang tunduk pada aturan OJK, pinjol ilegal membuat korbannya berjuang sendirian tanpa kejelasan. Jika terjadi sengketa, tidak ada lembaga yang bisa menengahi atau memberikan keadilan.
Untuk itu, hindari aplikasi atau situs pinjaman yang tidak mencantumkan nomor izin OJK atau informasi kontak resmi.
5. Dampak Psikologis dan Finansial yang Berat
Dampak pinjol ilegal tidak berhenti di kerugian materi. Banyak korban yang mengalami stres berat, insomnia, bahkan depresi akibat tekanan penagihan dan rasa malu di lingkungan sosial.
Kondisi mental yang menurun bisa memengaruhi produktivitas dan hubungan keluarga. Dari sisi finansial, korban juga kerap kehilangan aset berharga atau terpaksa meminjam lagi hanya untuk menutup utang lama. Ini menciptakan efek domino yang sulit dihentikan.
Baca Juga: Cara Cerdas Melunasi Pinjaman Online Tanpa Ribet untuk Meringankan Beban Finansial
Cara cerdas menghindari jeratan pinjol ilegal
Berikut langkah sederhana agar kamu tidak terjebak:
- Cek legalitas aplikasi pinjaman di situs resmi OJK.go.id
- Jangan bagikan data pribadi seperti KTP, kontak, atau foto tanpa kejelasan
- Gunakan pinjaman hanya untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif
- Edukasi diri tentang literasi finansial digital agar bisa membedakan layanan legal dan ilegal
Alternatif aman: Pilih lembaga keuangan resmi dan terpercaya
Daripada mengambil risiko dengan pinjol ilegal, lebih baik memilih lembaga keuangan yang berizin dan diawasi OJK. Misalnya, bank yang menyediakan pinjaman tanpa agunan (KTA) dengan bunga transparan dan proses cepat.
Melansir dari OCBC, salah satu pilihan aman adalah KTA Online yang dapat diajukan langsung melalui aplikasi resmi. Prosesnya mudah, bunga kompetitif, dan keamanan data terjamin. Ini menjadi solusi bijak bagi siapa pun yang membutuhkan dana tanpa takut terjebak dalam jeratan pinjol ilegal.
Waspada, bijak, dan cerdas sebelum meminjam
Pinjol ilegal memang tampak menggiurkan di awal, tetapi risiko yang ditimbulkan bisa sangat besar: mulai dari bunga tinggi, ancaman penagihan kasar, hingga gangguan psikologis.
Bijaklah dalam mengelola keuangan. Jangan terburu-buru mengambil keputusan tanpa memeriksa legalitas dan keamanan platform. Pastikan kamu hanya meminjam dari lembaga resmi yang diawasi OJK, sehingga finansial tetap sehat dan hidup lebih tenang.
Selanjutnya: Mau Pilih KPR Fix Berjenjang atau Floating? Begini Cara Tepat Menentukannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News