AturUang

Rahasia Uang Tumbuh Sendiri, Pahami Compound Interest dari Sekarang

Rahasia Uang Tumbuh Sendiri, Pahami Compound Interest dari Sekarang
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Yuk, simak bagaimana compound interest bikin uang Anda tumbuh sendiri tanpa kerja ekstra. Efeknya bikin banyak orang tercengang, lo.

Banyak orang berpikir, untuk jadi kaya harus kerja keras setiap hari. Padahal, ada cara cerdas agar uang bisa bekerja untukmu, bukan sebaliknya. 

Salah satu kuncinya adalah compound interest, atau bunga berbunga, strategi keuangan sederhana tapi sangat kuat dalam membangun kekayaan jangka panjang.

Bersumber dari laman OCBC, compound interest bekerja dengan prinsip menginvestasikan kembali hasil keuntungan (bunga) agar menghasilkan bunga tambahan di periode berikutnya.

Efek ini menciptakan pertumbuhan eksponensial yang disebut juga “efek bola salju”.

Baca Juga: Jadwal Update KRL Jogja-Solo untuk 13-17 Oktober 2025, Simak

Uang kecil bisa jadi harta besar

Salah satu keajaiban compound interest adalah kemampuannya mengubah modal kecil menjadi kekayaan besar. Misalnya, kamu rutin menabung Rp1 juta per bulan dengan rata-rata imbal hasil 10% per tahun. 

Dalam 20 tahun, total setoranmu Rp240 juta, tapi nilai akhirnya bisa tumbuh jauh lebih besar karena bunga ikut berkembang dari waktu ke waktu.

Kuncinya bukan pada besarnya modal, tapi pada kedisiplinan dan konsistensi menabung serta membiarkan waktu bekerja. Semakin lama dibiarkan, efek bunga berbunga semakin terasa.

Bunga yang melahirkan bunga

Berbeda dari simple interest yang hanya menghitung bunga dari modal awal, compound interest menghitung bunga dari total modal plus bunga yang sudah dihasilkan sebelumnya.

Contohnya, jika kamu menaruh Rp100 juta dengan bunga 10% per tahun:

  • Simple interest - hasil akhir setelah 10 tahun: Rp200 juta.
  • Compound interest - hasil akhir setelah 10 tahun: sekitar Rp259 juta.

Perbedaan Rp59 juta itu datang semata-mata karena bunga juga ikut “bekerja” untukmu.

Waktu adalah kunci emas investasi

Dalam dunia compound interest, waktu jauh lebih penting daripada jumlah uang yang kamu investasikan.

Misalnya:

  • Andi mulai berinvestasi Rp1 juta/bulan sejak umur 20 tahun dan berhenti di usia 30.
  • Budi baru mulai investasi Rp1 juta/bulan di usia 30 dan terus hingga umur 60.

Dengan rata-rata return 10% per tahun, uang Andi di usia 60 bisa lebih besar meskipun ia hanya berinvestasi selama 10 tahun. Alasannya? Andi memberi waktu lebih lama bagi efek bunga berbunga untuk berkembang.

Moralnya, jangan tunggu nanti untuk mulai investasi, karena waktu adalah sekutu terbaikmu.

Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Kebebasan Finansial

Melindungi kekayaan dari inflasi

Inflasi perlahan menggerus nilai uangmu setiap tahun. Namun, dengan compound interest, kamu bisa menumbuhkan aset lebih cepat daripada laju inflasi.

Instrumen seperti reksa dana saham, obligasi, atau saham dengan dividen bisa menjadi pilihan untuk menerapkan bunga berbunga sekaligus menjaga nilai kekayaanmu tetap tumbuh di atas inflasi tahunan.

Kaya tanpa harus kerja ekstra

Inilah keajaiban terbesar compound interest, ia bisa menciptakan pendapatan pasif. Ketika dana investasimu sudah cukup besar, bunga tahunan yang dihasilkan bisa menyamai bahkan melampaui gaji bulananmu.

Contohnya, jika kamu punya Rp 3 miliar dan return rata-rata 10% per tahun, maka setiap tahun kamu akan memperoleh sekitar Rp 300 juta, atau Rp 25 juta per bulan, tanpa harus bekerja lebih keras.

Compound interest bukan sekadar istilah dalam dunia keuangan, ia adalah strategi nyata untuk menciptakan masa depan finansial yang mapan.

Dengan disiplin, waktu, dan pilihan investasi yang tepat, uangmu bisa tumbuh sendiri tanpa harus selalu bekerja ekstra keras.

Jadi, mulai sekarang, biarkan waktu dan bunga berbunga menjadi partner finansial terbaikmu. Semakin cepat kamu mulai, semakin cepat pula efek bola saljunya membuatmu menuju kebebasan finansial.

Selanjutnya: 7 Sikap dan Perilaku Wirausaha Modern agar Bisnis Tumbuh di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News