MOMSMONEY.ID - Apa saja manfaat konsumsi jahe untuk mengatasi migrain, ya? Yuk, cari tahu di sini!
Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa. Rasa nyeri berdenyut yang muncul di satu sisi kepala sering kali disertai mual, sensitif terhadap cahaya, hingga gangguan aktivitas harian.
Bagi sebagian orang, migrain bisa datang berulang dan sulit dikendalikan meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri. Di tengah kondisi ini, bahan alami seperti jahe mulai dilirik sebagai alternatif pendamping yang menjanjikan.
Rempah tradisional ini tidak hanya dikenal sebagai penghangat tubuh, tetapi juga menyimpan manfaat tersembunyi dalam membantu meredakan migrain secara alami.
Baca Juga: Bisakah Kolesterol yang Tinggi Sebabkan Sakit Kepala? Ini Faktanya
Melansir dari laman Verywell Health, berikut beberapa manfaat konsumsi jahe untuk mengatasi migrain yang tak banyak orang tahu:
1. Pereda nyeri alami
Migrain terjadi karena aktifnya jalur peradangan dan rasa nyeri di dalam tubuh. Senyawa aktif dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, memiliki efek antiinflamasi dan pereda nyeri yang mirip dengan obat NSAID. Bedanya, jahe cenderung lebih ramah bagi lambung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat membantu mengurangi nyeri migrain. Dalam analisis sejumlah studi terkontrol, penderita migrain yang mengonsumsi jahe mengalami penurunan rasa sakit yang lebih cepat dan tingkat bebas nyeri yang lebih baik dalam waktu 2 jam dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Hasil ini menunjukkan bahwa jahe aman dan efektif sebagai pendamping penanganan migrain. Bentuk yang bisa dipilih antara lain jahe segar, bubuk, tincture, teh, kapsul, atau minyak esensial yang dioleskan pada area nyeri.
2. Membantu meredakan mual dan muntah
Analisis penelitian yang sama juga menemukan bahwa kejadian mual dan muntah lebih rendah pada kelompok yang mengonsumsi jahe. Migrain sering disertai mual, meskipun riset khusus tentang jahe untuk mual akibat migrain masih terbatas.
Namun, berbagai studi lain membuktikan bahwa jahe efektif mengurangi mual dan muntah akibat kehamilan, kemoterapi, dan setelah operasi. Gingerol dalam jahe membantu mempercepat pergerakan makanan di saluran cerna, sehingga rasa mual dapat berkurang.
Jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk tincture, teh, atau permen jahe.
3. Membantu meningkatkan kerja obat pereda nyeri
Bagi Anda yang mengonsumsi obat NSAID, jahe dapat menjadi pendamping alami. Dalam sebuah uji klinis, penderita migrain yang mengonsumsi ekstrak jahe bersamaan dengan NSAID mengalami penurunan nyeri yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok plasebo. Selain itu, kemampuan beraktivitas juga meningkat lebih cepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jahe dapat membantu memperkuat efek obat pereda nyeri dalam mengatasi migrain.
Jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, bubuk, tincture, teh, kapsul, atau minyak esensial.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tanaman Herbal yang Bisa Meredakan Sakit Kepala, Cek Daftarnya Yuk
4. Mengurangi sensitivitas terhadap cahaya
Sensitivitas terhadap cahaya merupakan gejala migrain yang cukup mengganggu. Dalam uji klinis acak, penderita migrain yang mengonsumsi jahe bersama NSAID melaporkan sensitivitas cahaya yang lebih ringan dibandingkan kelompok plasebo. Efek ini terlihat dalam 30 hingga 90 menit setelah konsumsi.
Jahe dapat dikonsumsi atau digunakan dengan cara yang sama seperti sebelumnya, sesuai kenyamanan Anda.
5. Berpotensi menjadi alternatif obat migrain tertentu
Sumatriptan merupakan obat migrain yang sering diresepkan. Sebuah penelitian membandingkan efektivitas bubuk jahe dengan sumatriptan pada penderita migrain. Hasilnya, keduanya sama-sama efektif dalam menurunkan tingkat nyeri setelah 2 jam. Namun, jahe memiliki risiko efek samping yang lebih rendah.
Sebagai percobaan awal, Anda dapat mencoba kapsul ekstrak jahe kering dengan dosis sedang sesuai anjuran. Konsumsi dapat diulang secara terbatas bila diperlukan.
6. Memberikan efek menenangkan
Stres dan kecemasan sering memicu atau memperburuk migrain. Jahe kaya antioksidan yang dapat membantu meredakan gejala kecemasan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jahe bersamaan dengan obat antidepresan tertentu dapat membantu menurunkan kecemasan sekaligus memperbaiki gangguan pencernaan. Minum teh jahe hangat atau menggunakan minyak jahe untuk pijat ringan dapat memberikan efek relaksasi.
Baca Juga: 9 Tanda pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Konsumsi Garam, Pusing Salah Satunya
7. Membantu mengurangi risiko serangan berulang
Jahe juga berpotensi membantu menurunkan frekuensi serangan migrain jika dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari perawatan pencegahan. Meski hasil penelitian masih beragam, jahe dianggap sebagai terapi tambahan yang cukup menjanjikan.
Anda dapat menambahkan jahe ke dalam menu harian atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen sesuai kebutuhan.
Itulah beberapa manfaat konsumsi jahe untuk mengatasi migrain yang tak banyak orang tahu. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya: Ekonom Menilai Alasan BI Tahan Suku Bunga 4,75% Demi Jaga Stabilitas Rupiah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News