MOMSMONEY.ID - Banyak ditanyakan, apa itu trigger trauma sebenarnya, ya? Kenali cara mengelolanya berikut ini, yuk!
Apakah Anda pernah tiba-tiba merasa cemas, takut, atau sedih tanpa alasan yang jelas setelah melihat sesuatu, mendengar suara tertentu, atau mengunjungi tempat tertentu? Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami trigger trauma.
Istilah ini sering muncul dalam pembahasan kesehatan mental, terutama bagi mereka yang pernah mengalami peristiwa menyakitkan di masa lalu. Meski terlihat sepele, trigger bisa membuat seseorang kembali merasakan luka emosional yang pernah terjadi, seolah semuanya terulang lagi.
Memahami apa itu trigger trauma dan bagaimana cara mengelolanya sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosi serta mendukung proses penyembuhan. MomsMoney akan membahasnya di sini. Simak, yuk!
Baca Juga: Mari Mengenal Apa itu Trauma dan Gejalanya di Sini
Apa Itu Trigger Trauma?
Melansir dari laman Psychology Everywhere, trigger trauma adalah hal-hal tertentu yang bisa membangkitkan kembali ingatan, emosi, atau reaksi tubuh terhadap pengalaman menyakitkan di masa lalu.
Pemicu ini dapat muncul dari dalam diri (internal) maupun dari lingkungan sekitar (eksternal), dan sering kali membuat seseorang merasa seolah-olah sedang mengalami kejadian traumatis itu lagi.
Misalnya, seseorang yang pernah mengalami kecelakaan mobil bisa merasa panik saat mendengar suara ban berdecit. Atau seseorang yang pernah menjadi korban kekerasan fisik mungkin langsung merasa cemas saat disentuh tiba-tiba.
Ada juga yang merasa sedih dan tidak berdaya ketika menghadapi situasi yang membuatnya merasa diabaikan, karena hal itu mengingatkan pada masa kecil yang penuh pengabaian.
Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa setiap orang memiliki pemicu yang berbeda. Apa yang membuat seseorang terguncang belum tentu berdampak sama pada orang lain.
Karena itu, mengenali pemicu pribadi sangat penting agar kita bisa mengelola reaksi emosional dengan lebih sehat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyembuhkan Trauma Masa Lalu? Intip Caranya di Sini
Mengapa Trigger trauma Bisa Terjadi
Ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis seperti kekerasan, pelecehan, kehilangan, atau situasi yang mengancam nyawa, otak mencatat pengalaman tersebut beserta segala hal yang menyertainya, seperti suara, bau, tempat, atau bahkan ekspresi wajah. Otak kemudian mengasosiasikan hal-hal itu dengan bahaya.
Saat rangsangan serupa muncul di masa kini, otak secara otomatis mengaktifkan mode “siaga” atau fight-or-flight response untuk melindungi diri. Sayangnya, otak tidak selalu bisa membedakan mana bahaya nyata dan mana sekadar kenangan masa lalu.
Akibatnya, tubuh dan emosi bereaksi seolah peristiwa traumatis itu sedang terjadi lagi. Inilah yang membuat seseorang bisa mengalami “flashback” atau ketakutan intens tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga: Jangan Ragu, Ini 5 Keuntungan Terapi Trauma Healing Bagi Korban PTSD
Jenis-Jenis Trigger trauma
Trigger trauma tidak selalu tampak jelas. Beberapa bisa muncul dari hal-hal kecil yang tidak disadari. Secara umum, trigger dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini:
1. Trigger Visual
Melihat gambar, tempat, atau situasi yang mirip dengan peristiwa traumatis dapat menimbulkan tekanan emosional.
2. Trigger Pendengaran
Suara keras, teriakan, musik tertentu, atau bahkan nada bicara bisa menjadi pemicu bagi seseorang yang memiliki trauma.
3. Trigger Fisik
Sentuhan, aroma, atau suhu tertentu bisa mengingatkan seseorang pada kejadian masa lalu dan menimbulkan reaksi fisik seperti jantung berdebar atau tubuh gemetar.
4. Trigger Emosional
Perasaan takut, malu, ditinggalkan, atau ditolak juga bisa memicu respons trauma, terutama bila emosi itu pernah dirasakan saat kejadian traumatis terjadi.
Baca Juga: 5 Dampak KDRT Bagi Anak-Anak, Picu Trauma Jangka Panjang dan Risiko Penyakit
Cara Mengelola Trigger trauma
Menghadapi trigger trauma memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan latihan dan dukungan yang tepat, seseorang bisa belajar mengendalikan reaksinya dan kembali merasa aman. Berikut beberapa cara mengelola trigger trauma yang bisa dilakukan:
1. Gunakan Teknik Pembumian (Grounding)
Teknik ini membantu Anda tetap fokus pada masa kini saat pikiran mulai panik. Cobalah metode 5-4-3-2-1: sebutkan lima hal yang bisa Anda lihat, empat hal yang bisa disentuh, tiga hal yang bisa didengar, dua hal yang bisa dicium, dan satu hal yang bisa dirasakan. Atau cukup tarik napas perlahan sambil merasakan aliran udara masuk dan keluar dari tubuh Anda.
2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
CBT dapat membantu Anda mengenali pikiran negatif yang muncul akibat pemicu dan mengubahnya menjadi lebih realistis. Dengan bimbingan terapis, Anda bisa belajar menenangkan diri saat menghadapi situasi yang menimbulkan reaksi emosional berlebihan.
3. Latihan Mindfulness dan Meditasi
Melatih kesadaran diri dengan mindfulness membantu Anda mengamati pikiran dan emosi tanpa menghakimi. Latihan ini membuat Anda lebih tenang dan membantu tubuh tidak bereaksi berlebihan terhadap pemicu.
Baca Juga: Pengertian Daddy Issues dan Tandanya yang Disebabkan oleh Trauma Masa Kecil
4. Hindari Pemicu Sementara Waktu
Jika memungkinkan, hindari situasi, orang, atau tempat yang Anda tahu bisa memicu trauma sampai Anda merasa lebih siap secara emosional. Tidak apa-apa mengambil jarak untuk melindungi diri.
5. Latih Kasih Diri (Self-Compassion)
Jangan menyalahkan diri sendiri saat Anda terpicu. Ingatlah bahwa reaksi tersebut adalah cara tubuh melindungi Anda. Validasi perasaan Anda, dan beri ruang bagi diri sendiri untuk pulih.
6. Cari Dukungan Profesional
Jika trigger trauma mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan psikolog atau terapis. Terapi seperti EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) dan TF-CBT (Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy) terbukti efektif membantu individu memproses trauma dan mengurangi intensitas pemicu.
Segera cari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan menjalani rutinitas karena sering terpicu atau jika emosi yang muncul terasa terlalu berat untuk dihadapi sendiri.
Seorang terapis dapat membantu Anda memahami penyebab trauma dengan lebih dalam dan memberikan strategi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Anda Berhasil Sembuh dan Move On dari Trauma, Makin Percaya Diri
Demikianlah ulasan tentang apa itu trigger trauma. Trigger trauma adalah bagian alami dari proses penyembuhan diri, meski kadang terasa menakutkan dan melelahkan.
Dengan memahami apa yang memicunya, mengenali reaksi tubuh, dan menerapkan teknik pengelolaan yang tepat, Anda bisa perlahan mengambil kembali kendali atas hidup Anda.
Selanjutnya: Begini Dampak Penempatan Dana Pemerintah Rp 200 Triliun Terhadap NIM Perbankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News