MOMSMONEY.ID - Trauma keuangan vikarius bisa memengaruhi keputusan finansial Anda, meski tak pernah mengalami krisis langsung. Kenali gejala & cara mengatasinya.
Pernahkah Anda merasa cemas soal uang padahal kondisi finansial Anda sebenarnya aman? Bisa jadi Anda mengalami trauma keuangan vikarius seperti stres finansial yang Anda serap dari pengalaman orang lain, bukan dari kejadian yang Anda alami sendiri.
Fenomena ini sering kali tidak disadari, namun dapat memengaruhi cara Anda menabung, berinvestasi, hingga membangun hubungan.
Baca Juga: Cara Melindungi Keluarga dari Risiko dengan Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis
Apa itu trauma keuangan vikarius?
Melansir dari Forbes (13/8), trauma keuangan vikarius adalah kondisi ketika seseorang menginternalisasi rasa takut atau stres finansial milik orang lain tanpa pernah mengalaminya secara langsung. Ini bisa muncul karena:
- Pengaruh lingkungan keluarga
- Pengalaman masa kecil yang tertanam di ingatan
- Pesan dan nasihat dari influencer atau pendidik keuangan
- Narasi media tentang krisis ekonomi
Menurut terapis keuangan Rahkim Sabree, trauma ini “tidak ditandai oleh pengalaman langsung, melainkan oleh pengaruh dari apa yang kita saksikan atau dengar tentang kesulitan finansial orang lain.”
Sumber trauma keuangan vikarius
1. Sosialisasi keuangan sejak kecil
Bahkan sebelum paham arti rekening bank, kita sudah mulai mengamati siapa yang dianggap “kaya” atau “miskin”.
Contoh:
- Anak sekolah yang memperhatikan teman-temannya dengan sepatu atau tas bermerek
- Lingkungan yang mengaitkan status sosial dengan harta benda
Tanpa sadar, hal ini membentuk pola pikir bahwa status finansial menentukan nilai seseorang.
2. Menyaksikan konflik keuangan di rumah
Pertengkaran orang tua soal uang, sikap terlalu hemat, atau kebiasaan boros bisa meninggalkan bekas psikologis. Dampaknya:
- Menganggap uang sebagai sumber konflik
- Menjadi terlalu waspada atau terlalu santai dalam mengelola keuangan
- Kesulitan membuat rencana pensiun atau investasi jangka panjang
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Lewat Skrining Kesehatan untuk Hidup Sehat dan Tenang
3. Narasi dari influencer dan pendidik keuangan
Pesan populer seperti “stop beli kopi latte” atau gaya hidup hemat ekstrem dari gerakan FIRE bisa memberi inspirasi, tapi juga menimbulkan rasa bersalah berlebihan.
Di media sosial, paparan berulang terhadap kisah orang lain yang berutang atau bangkrut dapat membuat kita hidup seakan-akan masalah itu juga milik kita.
Dampak yang sering tidak disadari
Trauma keuangan vikarius bisa memengaruhi Anda dalam banyak hal, misalnya:
- Perilaku belanja: Terlalu hemat atau justru konsumtif untuk menunjukkan “status”
- Keputusan investasi: Takut mengambil risiko sehingga melewatkan peluang
- Hubungan interpersonal: Konflik atau ketidaknyamanan saat membicarakan uang
Cara mengatasi trauma keuangan vikarius: Kerangka 3E™
Rahkim Sabree merekomendasikan kerangka 3E™ untuk mengubah pola pikir finansial:
1. Eksposur
Identifikasi sumber trauma keuangan Anda.
Tanyakan: “Suara siapa yang ada di kepala saya saat mengambil keputusan ini?”
2. Pendidikan
Ganti keyakinan lama dengan pengetahuan yang relevan dengan tujuan Anda.
Gunakan data dan strategi keuangan yang berbasis bukti, bukan ketakutan.
Baca Juga: Siap-Siap Biaya Tambahan dari Asuransi, Ini Cara Atur Dana Kesehatan Tanpa Panik
3. Eksekusi
Lakukan langkah kecil yang konsisten untuk membentuk kebiasaan baru.
Perkuat pola positif melalui pengalaman nyata.
Trauma keuangan vikarius sering kali tersembunyi, tapi dampaknya nyata dan membentuk cara kita mengelola uang tanpa kita sadari.
Kabar baiknya, pola ini bisa diubah. Mulailah dengan mengenali keyakinan finansial yang Anda warisi, lalu tanyakan apakah ini benar-benar bermanfaat bagi saya?
Dengan kesadaran dan langkah yang tepat, Anda bisa membebaskan diri dari narasi lama dan membangun masa depan keuangan yang sehat, stabil, dan penuh kendali.
Selanjutnya: Simak Cara Praktis Lunasi Tagihan Kartu Kredit Bank Lain Lewat myBCA & BCA mobile
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News