AturUang

Ini Strategi Mengatur Keuangan Saat Renovasi Rumah Tanpa Menguras Tabungan

Ini Strategi Mengatur Keuangan Saat Renovasi Rumah Tanpa Menguras Tabungan
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Renovasi rumah bisa jadi tantangan, tanpa strategi keuangan yang tepat tabungan keluarga cepat terkuras dan anggaran jadi berantakan.

Merencanakan renovasi rumah sering dianggap hanya soal desain dan kontraktor. Padahal, tantangan terbesarnya justru ada di pengelolaan keuangan. 

Melansir dari Decoratorvoice, renovasi rumah bisa berjalan lancar tanpa menguras tabungan jika direncanakan dengan strategi keuangan yang tepat dan terukur.

Jika tidak disiapkan dengan strategi keuangan yang tepat, renovasi bisa berujung pada utang menumpuk atau tabungan keluarga habis tak bersisa.

Baca Juga: Renovasi Rumah atau Bangun Baru? Simak Berbagai Pertimbangan Sebelum Menentukan

Hitung kebutuhan realistis sebelum mulai

Langkah pertama adalah membuat rincian kebutuhan yang benar-benar realistis. Jangan hanya memperkirakan biaya material dan jasa, tapi masukkan juga biaya tambahan seperti perizinan, transportasi, hingga dana darurat sekitar 10–15% dari total anggaran. Dengan begitu, keuangan keluarga tetap aman meski ada pengeluaran tak terduga.

Tentukan prioritas renovasi

Alih-alih merenovasi seluruh bagian rumah sekaligus, fokuslah pada ruangan dengan kebutuhan paling mendesak. Misalnya, memperbaiki atap bocor atau mengganti instalasi listrik lama lebih penting dibanding mengganti ubin teras. 

Strategi prioritas ini membantu anggaran tidak membengkak sekaligus menjaga keselamatan penghuni rumah.

Pilih waktu terbaik agar biaya efisien

Musim juga memengaruhi biaya. Renovasi di musim hujan berisiko menambah ongkos karena pekerjaan sering tertunda. 

Sebaliknya, di musim kemarau pekerjaan lebih cepat selesai dan biaya tambahan bisa ditekan. Mengatur waktu yang tepat berarti Anda bisa menghemat tanpa mengorbankan kualitas.

Siapkan dana khusus renovasi

Pisahkan rekening khusus untuk renovasi agar tidak tercampur dengan kebutuhan bulanan. Anda bisa menyisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan ke rekening ini. 

Jika butuh tambahan, pilih instrumen keuangan jangka pendek yang aman seperti deposito rupiah atau reksa dana pasar uang, sehingga uang tetap berkembang sambil menunggu proyek dimulai.

Baca Juga: Ini Deretan Warna Cat Interior yang Diprediksi Akan Jadi Favorit di Tahun 2026

Libatkan keluarga dalam perencanaan

Renovasi rumah bukan hanya soal fisik bangunan, tapi juga menyangkut kenyamanan seluruh anggota keluarga. Ajak pasangan atau anak yang sudah remaja untuk ikut berdiskusi, sehingga keputusan keuangan lebih bijak dan semua merasa dilibatkan.

Renovasi rumah besar tidak harus identik dengan stres keuangan. Setelah menghitung kebutuhan realistis, membuat prioritas, memilih waktu yang tepat, serta menyiapkan dana khusus, Anda bisa menjaga stabilitas finansial tanpa mengorbankan kenyamanan keluarga. 

Ingat, rumah bukan hanya soal tampilan, tetapi juga tentang bagaimana pengelolaan keuangan yang sehat membuat kehidupan di dalamnya lebih tenang.

 

Selanjutnya: Strategi Menabung Cerdas untuk Biaya Lasik Mata 2025 agar Tetap Aman Secara Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News