Bugar

Apakah Stres Bisa Membuat Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya

Apakah Stres Bisa Membuat Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya

MOMSMONEY.ID - Banyak ditanyakan, apakah stres bisa membuat gula darah naik? Mari simak penjelasan lengkapnya di sini.

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tantangan atau ancaman yang bisa datang dalam berbagai bentuk. Mulai dari pekerjaan yang menumpuk, masalah pribadi, hingga peristiwa yang penuh tekanan, seperti ujian atau presentasi.

Namun, tahukah Anda bahwa stres tidak hanya memengaruhi suasana hati atau energi Anda, tetapi juga bisa berdampak langsung pada kadar gula darah?

Banyak yang tidak menyadari, bahwa tubuh kita merespons stres dengan cara yang bisa meningkatkan gula darah, bahkan pada orang yang tidak menderita diabetes.

Untuk itu, mari kita bahas lebih lanjut bagaimana stres dapat memengaruhi kadar gula darah dan temuan-temuan yang telah diungkapkan oleh para ilmuwan.

Baca Juga: 11 Obat Herbal Penurun Gula Darah Alami yang Efektif

Apakah stres bisa membuat gula darah naik?

Memahami hubungan antara stres dan gula darah sangat penting, terutama bagi orang yang sudah menderita diabetes atau yang berisiko tinggi mengalaminya.

Dikutip dari laman Knowridge, saat Anda mengalami stres, tubuh akan beralih ke mode fight or flight. Ini adalah respons alami tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman, yang berasal dari zaman dahulu kala.

Saat tubuh merespons stres, hormon seperti kortisol dan adrenalin dilepaskan. Hormon-hormon ini meningkatkan kadar gula darah untuk memberi energi kepada otot dan otak agar siap menghadapi ancaman yang ada.

Bagi nenek moyang kita, stres mungkin berarti melarikan diri dari bahaya fisik seperti predator, tetapi dalam kehidupan modern, stres lebih sering datang dalam bentuk masalah seperti rapat yang menegangkan atau kekhawatiran soal keuangan.

Baca Juga: 8 Buah Sehat yang Bagus untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes

Bagi orang yang tidak mengidap diabetes, tubuh biasanya dapat mengatur lonjakan gula darah ini dengan memproduksi lebih banyak insulin. Namun, bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki resistensi insulin, proses ini tidak berjalan dengan baik.

Sebagai akibatnya, gula darah bisa tetap tinggi karena tidak dapat diproses dengan efisien. Jika stres terus-menerus terjadi, tubuh akan kesulitan untuk mengatur gula darah, dan ini meningkatkan risiko masalah kesehatan lebih lanjut seperti kerusakan saraf, penyakit jantung, dan masalah ginjal.

Penelitian juga menunjukkan bahwa stres jangka panjang tidak hanya menyebabkan lonjakan gula darah sementara, tetapi juga mempengaruhi kesehatan jangka panjang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan, orang yang mengalami stres lebih tinggi cenderung memiliki kontrol gula darah yang buruk, meskipun sudah memperhatikan pola makan dan olahraga mereka.

Ini menunjukkan, mengelola stres sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Stres juga memengaruhi gula darah secara tidak langsung melalui kebiasaan yang mungkin muncul saat kita merasa tertekan. Ketika stres, banyak orang cenderung makan berlebihan, memilih makanan manis, melewatkan olahraga, atau bahkan lupa memeriksa kadar gula darah secara rutin.

Selain itu, stres juga dapat mengganggu kualitas tidur, yang merupakan faktor penting lain dalam pengaturan gula darah. Tidur yang buruk dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga gula darah menjadi lebih sulit dikendalikan.

Baca Juga: 9 Tanda Gula Darah Rendah yang Sering Tidak Disadari, Apa Saja?

Namun, tidak semua stres mempengaruhi gula darah dengan cara yang sama. Stres jangka pendek, seperti pertengkaran mendadak atau kejadian yang hampir menimbulkan bahaya, mungkin hanya menyebabkan lonjakan gula darah sementara yang akan turun begitu stres berakhir.

Sebaliknya, stres jangka panjang, seperti masalah keuangan yang terus-menerus atau merawat orang tercinta, biasanya memiliki dampak yang lebih lama pada gula darah karena tubuh berada dalam kondisi stres yang lebih lama.

Cara mengatasi stres agar gula darah tidak naik

Untungnya, ada cara-cara untuk memutus siklus stres dan gula darah yang tinggi. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga terbukti dapat menurunkan kadar hormon stres dan membantu kontrol gula darah menjadi lebih baik.

Selain itu, berolahraga secara teratur tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga membuat tubuh lebih efektif dalam menggunakan insulin. Memiliki sistem dukungan yang kuat dari teman, keluarga, atau konselor juga dapat membantu mengurangi stres.

Baca Juga: Makan Apa agar Gula Darah Tetap Terkontrol dengan Baik? Ini Pilihannya

Nah, demikianlah ulasan tentang apakah stres bisa membuat gula darah naik atau tidak. Ya, stres bisa menyebabkan kadar gula darah naik.

Bagi mereka yang menderita diabetes atau yang berisiko, penting untuk memantau bagaimana stres memengaruhi gula darah. Mencatat kadar gula darah dan tingkat stres Anda dapat membantu dokter untuk menemukan pola serta merancang strategi pengelolaan yang lebih baik.

Dengan langkah-langkah proaktif untuk mengelola stres, Anda tidak hanya melindungi kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup Anda. Mengelola stres bukan hanya untuk perasaan yang lebih baik, tetapi juga memberi tubuh keseimbangan yang dibutuhkan untuk tetap sehat.

Baca Juga: 6 Cara Mengurangi Resistensi Insulin secara Alami yang Dapat Anda Coba

Selanjutnya: Bos VKTR Teknologi Memborong 25 Juta Saham VKTR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News