Bugar

Apakah Bagus Konsumsi Buah Alpukat saat Diet Menurunkan Berat Badan?

Apakah Bagus Konsumsi Buah Alpukat saat Diet Menurunkan Berat Badan?

MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apakah bagus konsumsi buah alpukat saat diet menurunkan berat badan atau tidak?

Saat seseorang memulai program diet untuk menurunkan berat badan, biasanya yang pertama kali dihindari adalah makanan berlemak. Maka, tidak heran jika banyak orang ragu untuk mengonsumsi alpukat yang terkenal tinggi lemak.

Tapi tunggu dulu! Tidak semua lemak itu jahat. Dalam kasus alpukat, justru sebaliknya. Lemak dalam alpukat adalah jenis lemak baik.

Baca Juga: 8 Manfaat Minum Jus Seledri untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Turunkan Kolesterol

Namun, apakah bagus konsumsi buah alpukat saat diet menurunkan berat badan? Ya, buah alpukat bagus untuk dikonsumsi saat diet menurunkan berat badan. Bersumber dari laman Eat This, inilah beberapa alasan alpukat bagus untuk diet:

1. Alpukat dapat membantu mengurangi lemak perut

Penelitian menunjukkan, mengganti minyak masak dengan minyak alpukat dapat membantu mengurangi lemak perut.

Sebuah studi dari Penn State menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 40 gram (sekitar 3 sendok makan) minyak alpukat tinggi oleat setiap hari selama empat minggu mengalami penurunan lemak perut sebesar 1,6%.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa diet yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal dapat membantu mencegah penumpukan lemak di sekitar perut dengan mengubah ekspresi gen yang berperan dalam penumpukan lemak.

Minyak alpukat mengandung sekitar 120 kalori dan 10 gram lemak tak jenuh tunggal per sendok makan, yang mirip dengan minyak zaitun extra virgin.

2. Alpukat dapat menekan nafsu makan

Alpukat juga dikenal sebagai penekan nafsu makan yang efektif. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal menemukan bahwa peserta yang makan setengah alpukat segar dengan makan siang melaporkan penurunan rasa lapar yang signifikan setelah makan.

Kandungan serat dan lemak sehat dalam alpukat berperan dalam memperlambat proses pencernaan, sehingga membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil.

3. Alpukat dapat membantu meningkatkan kualitas diet secara keseluruhan

Alpukat bisa menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas diet Anda secara keseluruhan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal menemukan bahwa makan setengah alpukat ukuran sedang setiap hari dapat meningkatkan kualitas diet Anda dan mengurangi risiko sindrom metabolik hingga 50%.

Orang yang rutin mengonsumsi alpukat cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, lingkar pinggang yang lebih kecil, serta lebih banyak mengonsumsi buah, sayuran, serat, dan vitamin K — semua nutrisi yang mendukung penurunan berat badan.

Baca Juga: Apakah Kentang Bagus Dikonsumsi saat Diet Menurunkan Berat Badan?

4. Alpukat membantu Anda menyerap lebih banyak nutrisi

Sayuran adalah bagian penting dari diet sehat untuk penurunan berat badan. Namun, agar tubuh bisa menyerap nutrisi dari sayuran dengan maksimal, Anda perlu menambahkan sedikit lemak sehat. Dalam hal ini, lemak yang terkandung dalam alpukat sangat bermanfaat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Nutrition & Food Research menunjukkan, menambahkan alpukat ke dalam salad dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi dari sayuran.

5. Alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Journal of American Heart Association menunjukkan, kelompok yang mengonsumsi alpukat mengalami penurunan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sebesar 13,5 mg/dL, lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti diet rendah lemak.

Para peneliti menyebutkan, lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat memainkan peran penting dalam menurunkan kadar kolesterol tinggi. Ini berhubungan dengan pengurangan faktor risiko seperti resistensi insulin, kelebihan berat badan, dan obesitas.

6. Antioksidan alpukat menetralkan radikal bebas yang merusak DNA

Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan dapat merusak mitokondria serta mengganggu metabolisme tubuh. Alpukat mengandung antioksidan yang kuat yang dapat membantu melawan efek merusak dari radikal bebas ini.

Antioksidan dalam alpukat bekerja untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi tubuh dari kerusakan seluler yang bisa mempercepat proses penuaan atau meningkatkan risiko penyakit kronis.

Baca Juga: Jus yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan Apa Saja? Ini Rekomendasinya!

7. Alpukat dapat membantu menurunkan risiko diabetes

Alpukat menyediakan hampir 20 vitamin, mineral, dan fitonutrien yang mendukung manajemen berat badan yang sehat.

Salah satu kandungannya adalah 14 gram serat yang dapat membantu merasa kenyang, serta 66% dari kebutuhan harian vitamin K — nutrisi yang berperan dalam mengatur metabolisme gula dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetes Care menemukan, pria dan wanita yang memiliki asupan vitamin K tertinggi memiliki risiko 19% lebih rendah untuk mengembangkan diabetes dalam 10 tahun.

Sayuran berdaun hijau seperti bayam adalah sumber vitamin K yang lebih kaya, tetapi dengan menambahkan irisan alpukat ke salad, Anda dapat menstabilkan gula darah dengan cara yang enak dan menyenangkan.

8. Alpukat meningkatkan metabolisme dan daya tahan saat berolahraga

Menurut penelitian, makan alpukat bisa memberikan dorongan energi secara alami.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, mengonsumsi diet tinggi asam oleat (yang ditemukan pada alpukat) menunjukkan peningkatan aktivitas fisik sebesar 13,5%, yang berarti mereka memiliki daya tahan lebih baik saat berolahraga.

Baca Juga: 14 Sarapan Pagi yang Sehat untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Itulah ulasan tentang apakah bagus konsumsi buah alpukat saat diet menurunkan berat badan atau tidak. Alpukat jadi salah satu buah yang bagus dikonsumsi saat diet.

Alpukat terbukti mendukung penurunan berat badan karena mengandung lemak tak jenuh tunggal dan serat tinggi yang membantu mengurangi lemak perut serta menekan nafsu makan.

Konsumsi rutin alpukat juga meningkatkan kualitas diet, memperbaiki penyerapan nutrisi, menurunkan kolesterol jahat, dan menjaga kestabilan gula darah. Selain itu, antioksidan dan kandungan asam oleatnya turut meningkatkan metabolisme dan energi saat berolahraga.

Selanjutnya: Asosiasi Ojol Ini Tak Ikut Demo Besar-besaran, Cek Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News