8 Manfaat Minum Jus Seledri untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Turunkan Kolesterol

MOMSMONEY.ID - Ternyata ini, lo, beberapa manfaat minum jus seledri untuk kesehatan tubuh. Salah satunya bantu turunkan kolesterol.

Seledri, sayuran hijau yang sering menjadi pelengkap sup ini, ternyata menyimpan segudang manfaat luar biasa. Jus seledri disebut mampu membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan tubuh secara alami.

Bersumber dari laman Medical News Today, berikut ini beberapa manfaat minum jus seledri untuk kesehatan tubuh:

1. Mengurangi alergi dan peradangan saluran pernapasan

Penyakit seperti asma dan rinitis disebabkan oleh peradangan di saluran pernapasan. Dalam sebuah studi tahun 2017, peneliti mencoba memberikan zat luteolin yang juga ada di seledri pada tikus sebelum mereka dipaparkan alergen.

Hasilnya, peradangan di paru-paru dan hidung tikus berkurang drastis. Meski hasil ini masih perlu dibuktikan pada manusia, hasil awal menunjukkan potensi luteolin sebagai anti-alergi alami.

2. Membantu meredakan nyeri sendi

Senyawa lain dalam seledri, yaitu apigenin, terbukti dalam studi tahun 2015 dapat mengurangi gejala radang sendi pada tikus.

Tikus yang diberi apigenin mengalami lebih sedikit peradangan pada jaringan sendi dan gejala radangnya juga muncul lebih lambat. Hal ini terjadi karena apigenin menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif memicu peradangan.

3. Menjaga kesehatan otak

Kandungan luteolin dan apigenin dalam seledri juga menunjukkan efek perlindungan terhadap otak. Sebuah studi tahun 2013 pada tikus dengan gangguan otak akibat diabetes menunjukkan bahwa luteolin dapat mengurangi kerusakan sel otak dan membantu meningkatkan daya ingat.

Penelitian lain tahun 2015 juga menemukan bahwa apigenin mampu memperlambat kerusakan otak pada kondisi seperti Alzheimer.

4. Berpotensi melawan sel kanker

Penelitian tahun 2015 mengungkapkan, luteolin dalam seledri bisa memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker pada hewan.

Zat ini juga berfungsi mencegah penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain, dengan cara menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar tumor. Selain itu, luteolin bisa membantu meningkatkan efek obat kemoterapi sekaligus mengurangi efek sampingnya.

5. Menurunkan kadar kolesterol

Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan, ekstrak daun seledri dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada tikus dengan tekanan darah tinggi.

Antioksidan dalam seledri diyakini mampu mencegah kolesterol menumpuk dan masuk ke dalam aliran darah, sehingga kadar kolesterol menjadi lebih stabil.

6. Membantu menurunkan tekanan darah

Beberapa penelitian kecil, termasuk yang dilakukan di wilayah Jawa tahun 2019, menunjukkan bahwa jus seledri bisa menurunkan tekanan darah, baik tekanan sistolik maupun diastolik.

Meski masih perlu penelitian skala besar, hasil ini menunjukkan bahwa jus seledri berpotensi sebagai terapi alami untuk penderita hipertensi.

7. Menjaga kesehatan jantung

Penyakit jantung sering diawali oleh perubahan bentuk dan fungsi jantung akibat tekanan darah tinggi jangka panjang. Proses ini dikenal sebagai remodelling jantung.

Penelitian tahun 2015 menemukan, tikus yang diberi luteolin mengalami lebih sedikit perubahan ini, kemungkinan besar karena sifat antioksidan luteolin yang melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.

8. Berpotensi mendukung kesuburan pria

Meskipun penelitian tentang efek langsung seledri pada kesuburan manusia masih terbatas, kandungan antioksidan di dalamnya dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.

Beberapa studi menunjukkan, pola makan tinggi antioksidan berdampak positif pada jumlah dan pergerakan sperma.

Dalam tinjauan tahun 2016 terhadap 16 studi hewan, 13 di antaranya menunjukkan, seledri membantu menjaga kesuburan, meskipun ada juga yang menemukan efek sebaliknya.

Itulah beberapa manfaat minum jus seledri untuk kesehatan tubuh. Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan, jus seledri bukan hanya minuman biasa. Ia bisa menjadi bagian dari rutinitas sehat harian yang mendukung tubuh melawan berbagai gangguan kesehatan secara alami.

Namun, seperti halnya makanan atau minuman herbal lainnya, penting untuk tetap menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika dibutuhkan.