Bugar

Apa yang Terjadi Apabila Mengonsumsi Ayam Setiap Hari?

Apa yang Terjadi Apabila Mengonsumsi Ayam Setiap Hari?
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Banyak ditanyakan, apa yang terjadi apabila mengonsumsi ayam setiap hari, ya? Cari tahu di sini, yuk!

Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling populer di dunia. Selain mudah diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti ayam goreng, sop ayam, atau ayam bakar, daging ayam juga dikenal kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

Namun, apa yang terjadi apabila mengonsumsi ayam setiap hari, ya? MomsMoney akan membahasnya pada kesempatan kali ini. Mari simak sampai akhir!

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Almond Setiap Hari?

Apa yang Terjadi Apabila Mengonsumsi Ayam Setiap Hari?

Menurut Mackenzie Burgess, RDN, seorang ahli gizi sekaligus pengembang resep di Cheerful Choices, ayam merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang mengandung semua asam amino penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk protein.

Melansir dari laman Eating Well, berikut adalah beberapa hal yang terjadi apabila mengonsumsi ayam setiap hari:

1. Membantu Memenuhi 9 Asam Amino Esensial

Protein tersusun dari 20 jenis asam amino. Tubuh bisa memproduksi 11 di antaranya, sementara 9 lainnya disebut esensial karena harus diperoleh dari makanan. Sumber protein hewani seperti ayam tergolong protein lengkap karena memiliki keseimbangan sempurna dari kesembilan asam amino esensial tersebut.

Burgess menekankan bahwa protein memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, termasuk mendukung produksi hormon, membangun sel kekebalan, serta mendorong pertumbuhan otot.

2. Membantu Mencapai Kebutuhan Protein Harian

Protein adalah makronutrien penting yang berperan dalam perbaikan dan pembentukan sel-sel baru, termasuk otot. Rekomendasi umum untuk orang dewasa adalah 46–56 gram protein per hari, atau sekitar 10% hingga 35% dari total kalori harian.

Jika dihitung lebih spesifik, kebutuhan protein biasanya sebesar 0,8 gram per kilogram berat badan. Artinya, seseorang dengan berat 70 kg memerlukan sekitar 56 gram protein setiap harinya.

Makan ayam bisa menjadi cara praktis untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Satu porsi ayam tanpa lemak seberat 4 ons atau sekitar 113 gram mengandung kurang lebih 35 gram protein. “Ayam dalam menu harian Anda bisa menjadi cara yang baik untuk memenuhi target protein,” jelas Burgess.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Susu Kedelai secara Rutin?

3. Mendukung Metabolisme Tubuh

Ayam bukan hanya mengandung protein, tetapi juga kaya akan vitamin B seperti niasin, tiamin, riboflavin, vitamin B6, dan folat. Semua vitamin ini termasuk larut dalam air sehingga harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh tidak dapat menyimpannya dalam jumlah banyak.

Vitamin B sendiri berperan penting dalam menjaga metabolisme tetap sehat serta membantu produksi neurotransmiter yang dibutuhkan otak untuk berfungsi optimal.

4. Membantu Program Penurunan Berat Badan

Mengonsumsi protein dalam jumlah cukup dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Efek ini baik untuk mengendalikan nafsu makan dan mendukung tujuan penurunan berat badan.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa diet dengan kadar protein lebih tinggi bisa memberi keunggulan kecil dalam upaya mengurangi berat badan.

“Meskipun kebutuhan setiap orang berbeda, saya biasanya menyarankan konsumsi sekitar 15 hingga 30 gram protein setiap kali makan agar kebutuhan harian terpenuhi,” ujar Burgess.

Menurutnya, asupan protein yang cukup bisa membantu rasa kenyang bertahan lebih lama, yang pada akhirnya mendukung pencapaian target penurunan berat badan.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Air Kelapa secara Rutin?

Demikianlah ulasan tentang apa yang terjadi apabila mengonsumsi ayam setiap hari. Ayam memang jadi pilihan populer karena praktis dan kaya protein, tetapi mengandalkan ayam saja sebagai sumber utama protein ternyata tidak cukup untuk kebutuhan tubuh.

Menurut Burgess, tubuh bisa kehilangan nutrisi penting jika pola makan kurang bervariasi. Salah satunya adalah lemak esensial, seperti omega-3. Dada ayam tanpa kulit, misalnya, hampir tidak memiliki kandungan lemak. Jika dikonsumsi setiap hari tanpa sumber lemak lain, hal ini berisiko menimbulkan kekurangan zat gizi tersebut.

Burgess menyarankan agar ayam dipadukan dengan sumber lemak sehat, misalnya dimasak menggunakan minyak zaitun atau disantap bersama salad alpukat. Dengan begitu, tubuh tetap mendapat asupan lemak baik yang diperlukan.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Makan Nanas secara Rutin?

Selain itu, protein sebaiknya tidak hanya berasal dari ayam. Sumber protein hewani maupun nabati lain juga menyimpan banyak nutrisi penting. “Saya merekomendasikan mengonsumsi berbagai protein sepanjang minggu,” jelas Burgess.

Contohnya, salmon, udang, daging sapi yang diberi makan rumput, yogurt, dan telur. Dari sumber nabati, ia menekankan pentingnya tahu, edamame, kacang-kacangan, biji-bijian, lentil, hingga kacang polong. Bahan-bahan tersebut kaya akan protein, serat, kalium, serta zat besi.

Dengan memperkaya variasi menu, manfaat yang didapat bukan hanya nutrisi yang lebih seimbang, tetapi juga pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Stres Berlebihan?

 

Selanjutnya: Tips Jitu Turunkan Berat Badan dengan Jalan Kaki Menurut Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News