Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Makan Nanas secara Rutin?

Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas | Editor: Rezki Wening Hayuningtyas

MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh ketika makan nanas secara rutin? Cari tahu selengkapnya di sini.

Siapa yang bisa menolak segarnya nanas? Buah tropis dengan rasa manis-asam yang khas ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan banyak manfaat luar biasa untuk tubuh.

Nanas mengandung vitamin, mineral, serta enzim unik yang jarang ditemukan pada buah lain. Tak heran, rutin mengonsumsi nanas bisa memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan.

Namun, apa yang terjadi pada tubuh ketika makan nanas secara rutin? Melansir dari laman Very Well Health, ahli gizi Brittany Lubeck, MS, RDN, memaparkan beberapa hal yang terjadi pada tubuh jika Anda rutin makan nanas:

1. Pencernaan bisa lebih lancar

Nanas dipercaya bermanfaat bagi pencernaan karena mengandung serat dan enzim bromelain. Enzim ini membantu memecah protein sehingga makanan lebih mudah diserap tubuh.

Dalam penelitian laboratorium, jus nanas dari batang dan kulit terbukti mendukung fungsi prebiotik, yaitu memberi makan bakteri baik di usus.

Akibatnya, kesehatan saluran pencernaan pun bisa meningkat. Penelitian pada tikus juga menunjukkan bahwa bromelain dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus. Namun, studi pada manusia masih dibutuhkan untuk memastikan manfaat ini.

2. Bisa membantu mengurangi nyeri

Bromelain dalam nanas juga diketahui memiliki sifat antiinflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan sekaligus memperbaiki aliran darah di area yang cedera. Kondisi ini berhubungan dengan berkurangnya rasa sakit.

Beberapa penelitian menemukan bromelain bermanfaat untuk mengatasi nyeri akibat osteoarthritis, nyeri saraf, hingga cedera olahraga.

Selain itu, bromelain juga digunakan dalam pemulihan pasca operasi karena membantu mengurangi pembengkakan, sehingga rasa sakit bisa berkurang lebih cepat.

Walau begitu, masih diperlukan penelitian berskala besar untuk memahami seberapa jauh efektivitas bromelain dalam mengatasi nyeri.

3. Menurunkan risiko hati berlemak

Kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab penyakit hati berlemak. Menariknya, konsumsi nanas berpotensi membantu menurunkan risiko tersebut.

Dalam sebuah studi pada tikus, nanas terbukti memiliki efek antioksidan dan mampu menurunkan kadar kolesterol. Setelah diberi makanan tinggi kolesterol ditambah nanas selama delapan minggu, kadar kolesterol dan trigliserida pada hati serta darah tikus tersebut menurun.

Sayangnya, penelitian tentang manfaat nanas pada hati berlemak masih terbatas pada hewan. Artinya, manfaat ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut pada manusia.

4. Sirkulasi darah lebih baik

Kesehatan pembuluh darah sangat penting untuk melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Penelitian pada hewan menunjukkan, nanas bisa menjaga kesehatan pembuluh darah dengan cara mengurangi penumpukan lemak dan kolesterol.

Pada tikus yang diberi diet tinggi kolesterol, konsumsi nanas membantu mencegah perubahan buruk pada aorta. Nanas juga membuat pembuluh darah lebih elastis, sehingga sirkulasi darah berjalan lebih baik. Meski hasilnya menjanjikan, penelitian pada manusia masih minim.

5. Peradangan dalam tubuh bisa berkurang

Bromelain dalam nanas berperan penting dalam mengurangi peradangan. Sejumlah studi laboratorium menemukan bahwa zat ini mampu menghambat proses peradangan, meski mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.

Penelitian pada tikus juga menunjukkan hasil serupa. Ketika diberi diet tinggi kolesterol ditambah nanas, tikus mengalami penurunan penanda inflamasi. Hal ini mengindikasikan bahwa nanas mungkin bisa melindungi kesehatan jantung dengan cara menekan peradangan.

Namun, sama seperti poin sebelumnya, bukti ilmiah pada manusia masih perlu diteliti lebih dalam.

Itulah ulasan tentang apa yang terjadi pada tubuh ketika makan nanas secara rutin. Rutin makan nanas dapat membantu pencernaan, mengurangi nyeri, menurunkan kolesterol, memperbaiki sirkulasi darah, serta menekan peradangan.

Meski sebagian besar bukti masih berasal dari penelitian pada hewan dan laboratorium, hasilnya cukup menjanjikan untuk dijadikan alasan menambahkan nanas dalam menu harian Anda.