M O M S M O N E Y I D
Bugar

Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Stres Berlebihan?

Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Stres Berlebihan?
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh saat stres berlebihan, ya? Cari tahu di sini, yuk!

Stres adalah bagian dari kehidupan yang hampir tidak bisa dihindari. Namun, ketika stres berlangsung terlalu lama dan tidak terkendali, tubuh akan merespons dengan cara yang bisa mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental.

Memahami bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres berlebihan bisa membantu Anda lebih waspada sekaligus mencari cara untuk mengatasinya. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat stres berlebihan?

Baca Juga: Bisa Usir Stres, Ini 10 Manfaat Hubungan Seks dengan Pasangan untuk Kesehatan

Melansir laman American Psychological Association (APA), berikut beberapa yang akan terjadi pada tubuh saat stres berlebihan:

1. Otot menjadi tegang

Saat stres, otot otomatis menegang sebagai refleks alami tubuh untuk melindungi diri dari cedera dan rasa sakit. Jika stresnya sebentar, otot akan kembali rileks setelah situasi terlewati.

Namun, ketika stres berlangsung lama, otot bisa terus berada dalam kondisi tegang. Ini bisa menimbulkan masalah lain, seperti sakit kepala tegang, migrain, atau nyeri di punggung bawah dan bahu.

Banyak orang akhirnya mengalami nyeri kronis akibat otot yang kaku terlalu lama. Kondisi ini juga bisa makin parah kalau orang menjadi takut bergerak karena khawatir sakit. Justru dengan aktivitas fisik ringan yang diawasi dokter, pemulihan akan lebih baik dibanding hanya berdiam diri.

Latihan relaksasi dan aktivitas pengelola stres terbukti efektif meredakan ketegangan otot serta memperbaiki suasana hati.

2. Sesak napas

Stres bisa memicu gejala seperti napas terasa sesak atau jadi lebih cepat. Pada orang sehat, hal ini biasanya bisa diatasi tubuh. Namun, bagi penderita penyakit pernapasan seperti asma atau PPOK, stres bisa memperparah gejala. Bahkan, stres akut seperti kehilangan orang terdekat dapat memicu serangan asma.

Selain itu, hiperventilasi akibat stres dapat memunculkan serangan panik pada orang yang rentan. Latihan pernapasan, relaksasi, dan terapi psikologis dapat membantu mengendalikan hal ini.

3. Tekanan darah naik

Jantung dan pembuluh darah sangat terpengaruh oleh stres. Saat mengalami stres singkat, detak jantung meningkat, kontraksi otot jantung lebih kuat, dan tekanan darah naik karena hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Ini adalah bagian dari respons “fight or flight”. Setelah situasi berakhir, tubuh biasanya kembali normal.

Namun, jika stres terjadi terus-menerus, lonjakan tekanan darah dan hormon stres bisa merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan stroke. Stres kronis juga dapat memicu peradangan di arteri koroner, yang berhubungan dengan penyakit jantung.

Penelitian menemukan wanita pra-menopause lebih terlindungi dari risiko ini karena hormon estrogen, sedangkan setelah menopause, perlindungan tersebut hilang sehingga risikonya meningkat.

Baca Juga: Sedang Stres? Mari Coba Forest Bathing Metode Healing ke Alam Ala Jepang

4. Hypothalamic-pituitary-adrenal axis

Saat menghadapi situasi penuh tekanan, otak mengaktifkan jalur yang disebut hypothalamic-pituitary-adrenal axis (HPA axis). Proses ini mendorong kelenjar adrenal memproduksi kortisol atau hormon stres. Kortisol membantu menyediakan energi dengan melepaskan glukosa dan asam lemak ke aliran darah.

Jika stres hanya sesaat, peningkatan kortisol membantu tubuh tetap siaga. Tapi pada stres berkepanjangan, komunikasi antara sistem imun dan HPA axis jadi terganggu. Akibatnya, tubuh lebih rentan mengalami masalah seperti kelelahan kronis, diabetes, obesitas, depresi, dan gangguan autoimun.

5. Kesehatan usus terganggu

Stres juga erat kaitannya dengan kesehatan pencernaan karena adanya komunikasi dua arah antara otak dan usus. Tidak heran kalau saat cemas, perut terasa mulas atau ada sensasi “butterflies in the stomach”.

Stres bisa mengubah komposisi bakteri usus, memperburuk gejala sindrom iritasi usus, atau menyebabkan perut kembung, mual, hingga diare atau konstipasi.

Pada lambung, stres tidak secara langsung menyebabkan tukak (ulkus), tetapi bisa memperburuk rasa nyeri atau heartburn. Sementara di usus, stres bisa melemahkan dinding pelindung sehingga bakteri lebih mudah masuk ke tubuh, memicu peradangan ringan yang berkepanjangan.

6. Sistem saraf aktif terus-menerus

Sistem saraf otonom berperan besar dalam reaksi tubuh terhadap stres. Saat stres, bagian sympathetic nervous system (SNS) diaktifkan sehingga tubuh bersiap menghadapi bahaya dengan mempercepat detak jantung, pernapasan, meningkatkan gula darah, dan mengalihkan energi dari pencernaan.

Setelah kondisi darurat selesai, parasympathetic nervous system (PNS) membantu tubuh kembali tenang. Masalah muncul ketika stres berlangsung lama. Aktivasi sistem saraf yang terus-menerus membuat tubuh kelelahan dan akhirnya merusak organ lain.

Baca Juga: 4 Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental, Bisa Redakan Anxiety dan Stres

7. Kesehatan reproduksi pria terganggu

Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, yang bisa menurunkan produksi testosteron. Akibatnya, gairah seksual menurun, bahkan bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Stres juga berdampak pada kualitas sperma, baik dari segi jumlah, pergerakan, maupun bentuknya, sehingga menyulitkan pasangan yang sedang berusaha memiliki anak.

Selain itu, karena sistem imun terganggu, pria juga lebih rentan terhadap infeksi pada testis, prostat, atau saluran kemih.

8. Kesehatan reproduksi wanita terganggu

Pada wanita, stres bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih nyeri, atau durasinya berubah. Stres juga menurunkan gairah seksual, terutama ketika disertai kelelahan, masalah keluarga, atau tekanan pekerjaan.

Pada masa kehamilan, stres berlebihan bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin, bahkan meningkatkan risiko depresi pasca-melahirkan. Sementara pada fase pra-menstruasi, stres dapat memperparah gejala PMS seperti kram, kembung, dan perubahan suasana hati.

Saat menopause, perubahan hormon ditambah stres dapat memperburuk gejala seperti hot flashes dan gangguan mood. Bahkan, stres tinggi juga bisa memperparah kondisi reproduksi tertentu, misalnya sindrom ovarium polikistik atau kanker organ reproduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Rekomendasi 7 Film Action tentang Pembunuh Bayaran Nekat dan Berani

Bagi penggemar film dengan tema pembunuh bayaran, berikut ada beberapa rekomendasinya yang bisa Anda tonton.

7 Drama Korea Thriller Berlatar Sekolah Penuh Misteri dan Cerita Tak Terduga

Bagi yang suka dengan genre thriller dan drakor berlatar di sekolah, coba tonton beberapa rekomendasinya ini.​

5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Selfie Terbaik yang Layak Dibeli di 2025

HP murah dengan kamera selfie punya spesifikasi yang canggih. Dalam beberapa tahun terakhir, fitur & software pengolah gambar terus berkembang.

Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 6 Desember 2025 Turun

Harga dasar emas batangan Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 2.404.000 Sabtu pagi (6/12/2025), turun Rp 3.000 dibanding  Jumat pagi (5/12/2025).

Stranger Things dan 5 Serial Terbaik di Netflix yang Wajib Ditonton

Bagi yang menyukai cerita seru dan menarik, berikut ada rekomendasi beberapa serial terbaik Netflix  yang bisa ditonton.

5 Resep Kue Natal yang Wajib Dibuat Setiap Tahun, Selalu Jadi Favorit

Beberapa resep kue Natal ini mudah dibuat sendiri. Mulai dari kue cokelat sampai kue pinus jahe yang lezat siap meriahkan Natal Moms sekeluarga.

Tampil di Drakor Thriller, Tonton 5 Drakor Kim Go Eun yang Populer Semua Ini

 Bagi yang suka akting Kim Go Eun di The Price of Confession, tonton deretan drakor yang pernah dibintanginya berikut ini.​  

Three Idiots in Kenya dan 5 Variety Show Komedi Korea Paling Lucu

Berikut adalah beberapa daftar variety show komedi Korea yang wajib ditonton jika sedang membutuhkan hiburan segar.​

18 Cara Efektif untuk Kecilkan Perut Buncit yang Layak Anda Coba

Adakah cara efektif untuk kecilkan perut buncit sebenarnya? Yuk, intip ulasan lengkapnya di sini!   

Kolesterol Turun, Ini 4 Manfaat Minum Cuka Apel Sebelum Tidur

Kali ini MomsMoney akan membagikan informasi tentang 4 manfaat minum cuka apel sebelum tidur. Simak, Moms.