AturUang

7 Strategi Pintar Bertahan Hidup dengan Satu Penghasilan di Era Serba Mahal

7 Strategi Pintar Bertahan Hidup dengan Satu Penghasilan di Era Serba Mahal
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Simak yuk, strategi cerdas mengatur keuangan keluarga dengan satu penghasilan agar tetap stabil meski biaya hidup terus naik.

Di tengah naiknya biaya kebutuhan pokok dan gaya hidup yang semakin menuntut, banyak keluarga harus mencari cara untuk bertahan dengan hanya satu sumber pendapatan. 

Melansir dari Better Money Habits, keputusan ini biasanya dipilih agar salah satu pasangan bisa fokus mengurus anak, melanjutkan pendidikan, atau sekadar menjaga keseimbangan hidup.

Namun, transisi ini tentu bukan hal mudah. Diperlukan strategi yang tepat agar kondisi finansial tetap sehat tanpa harus mengorbankan kebutuhan penting. Berikut tujuh strategi cerdas yang bisa Anda terapkan.

Baca Juga: 5 Pilihan Pinjaman Aman untuk Kebutuhan Mendesak, yuk Simak Solusinya

Memiliki dana darurat sebelum memutuskan

Dana darurat adalah pondasi utama sebelum memutuskan hidup hanya dengan satu penghasilan. Idealnya, tabungan ini mampu menutup biaya hidup minimal enam bulan. 

Dengan dana cadangan, Anda bisa lebih tenang menghadapi kejadian tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan rumah.

Tetapkan anggaran baru yang realistis

Saat hanya mengandalkan satu gaji, anggaran lama jelas perlu disesuaikan. Catat seluruh pemasukan, lalu susun prioritas pengeluaran bulanan. 

Kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan listrik harus diprioritaskan, sementara pengeluaran sekunder bisa dipangkas. Jangan lupa tetap sisihkan tabungan jangka panjang agar masa depan tetap terjamin.

Mulai memangkas biaya sejak dini

Jangan menunggu sampai keuangan terjepit untuk berhemat. Coba kurangi biaya yang sebenarnya bisa dihindari, misalnya langganan TV kabel, makan di luar terlalu sering, atau biaya transportasi berlebih. 

Bahkan, keputusan besar seperti menjual mobil kedua atau pindah ke hunian yang lebih terjangkau bisa jadi solusi.

Lunasi hutang agar beban lebih ringan

Hidup dengan satu penghasilan akan jauh lebih sulit jika masih dibebani cicilan kartu kredit atau pinjaman berbunga tinggi. 

Buatlah prioritas untuk melunasi utang selagi masih ada dua pemasukan. Dengan begitu, saat beralih ke satu penghasilan, arus kas keluarga akan terasa lebih lega.

Baca Juga: Strategi Manfaatkan Lahan Lowongan Jadi Sumber Usaha dan Penghasilan Jangka Panjang

Evaluasi pemotongan pajak

Seringkali, pemotongan pajak tidak lagi relevan setelah hanya ada satu pendapatan. Anda bisa menyesuaikan agar uang yang dipotong tidak terlalu besar. 

Bila perlu, konsultasikan ke konsultan pajak agar keputusan lebih tepat dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Nikmati waktu, bukan uang

Salah satu keuntungan hidup dengan satu penghasilan adalah tersedianya waktu lebih banyak. Gunakan untuk membangun kedekatan dengan keluarga, mencoba hobi baru, atau mengurus rumah sendiri tanpa harus menyewa jasa. 

Jika masih ingin tetap produktif, pasangan yang tidak bekerja bisa mencoba pekerjaan lepas atau usaha kecil dari rumah.

Kelola keuangan secara bersama

Manajemen keuangan sebaiknya menjadi keputusan bersama. Ada pasangan yang memilih rekening gabungan, ada juga yang nyaman dengan dua rekening terpisah. 

Yang terpenting, semua transaksi transparan dan setiap orang memiliki akses ke dana keluarga. Sistem sederhana seperti transfer otomatis ke tabungan bisa membantu menjaga disiplin finansial.

Hidup dengan satu penghasilan memang menantang, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan perencanaan matang, kedisiplinan dalam berhemat, serta komunikasi terbuka antar pasangan, keluarga tetap bisa hidup nyaman tanpa harus merasa kekurangan. 

Ingat, yang terpenting bukan seberapa besar penghasilan Anda, melainkan bagaimana cara mengelolanya.

 

Selanjutnya: Perhatikan! Ada Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Hindari Ruas Jalan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News