MOMSMONEY.ID - Apa penyebab utama stroke di usia dewasa muda yang marak saat ini? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat karena pembuluh darah tersumbat atau pecah. Akibatnya, pasokan oksigen ke otak terputus dan sel-sel otak mulai mati. Dampaknya bisa beragam, mulai dari kelemahan tubuh hingga gangguan bicara dan kelumpuhan.
Stroke selama ini dikenal sebagai penyakit yang identik dengan usia lanjut. Namun, faktanya kasus stroke pada usia muda justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Diperkirakan satu dari tujuh kasus stroke dialami oleh orang berusia 15 hingga 49 tahun. Sementara penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 10 hingga 15 persen kasus stroke terjadi pada kelompok usia 18 hingga 50 tahun.
Lantas, apa sebenarnya yang penyebab utama stroke di usia dewasa muda? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Waspada Heat Stroke saat Cuaca Panas Menyerang, Kenali Gejala dan Penanganannya
Penyebab Utama Stroke di Usia Dewasa Muda
Melansir dari laman Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab utama stroke di usia dewasa muda:
1. Penyumbatan aliran darah ke otak
Ketika arteri yang menyalurkan darah ke otak tersumbat, terjadilah stroke iskemik. Jenis stroke ini lebih sering dialami oleh orang lanjut usia, namun tetap bisa terjadi pada usia muda.
Penyebab utamanya adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak atau plak pada dinding pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke otak.
2. Pecahnya pembuluh darah di otak
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan darah mengalir ke jaringan di sekitarnya.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pembuluh darah yang melemah, peradangan pembuluh darah (vaskulitis), atau adanya aneurisma, yaitu benjolan kecil di dinding pembuluh darah yang dapat pecah sewaktu-waktu.
Baca Juga: Cegah Stroke, Ini 4 Hal yang Harus Dihindari Setelah Jam 5 Sore
Faktor Risiko Stroke pada Usia Dewasa Muda
Adapun beberapa faktor risiko stroke pada usia dewasa muda sebagai berikut:
1. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi faktor risiko utama stroke karena berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan kadar gula yang tidak stabil.
Berdasarkan data dari Institut Nasional Diabetes dan Gangguan Pencernaan dan Ginjal (NIDDK), obesitas parah memengaruhi sekitar 9 persen orang dewasa berusia 20 hingga 39 tahun.
Meski begitu, sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa obesitas bukan penyebab langsung stroke iskemik, melainkan komplikasinya seperti hipertensi yang memicu risiko stroke.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan pemicu stroke yang paling sering ditemukan. Ketika tekanan darah terus-menerus tinggi, arteri bisa pecah atau tersumbat.
Tekanan darah tinggi juga berkaitan dengan aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.
Penelitian dari American Heart Association tahun 2019 mencatat bahwa satu dari delapan orang berusia 20 hingga 40 tahun sudah mengalami tekanan darah tinggi, dan angka ini diperkirakan terus meningkat akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca Juga: Cegah Stroke Sebelum Terlambat, Deteksi Awal Lewat Metode FAST
3. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami stroke dibandingkan orang tanpa diabetes. Kadar gula darah tinggi dalam waktu lama dapat merusak pembuluh darah di otak.
Menurut WHO, lebih dari 95 persen kasus diabetes di seluruh dunia adalah diabetes tipe 2, yang sering kali disebabkan oleh gaya hidup pasif dan berat badan berlebih. Kini, diabetes tipe 2 bahkan mulai ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Faktor Risiko Stroke Lainnya yang Perlu Diwaspadai
Selain tiga faktor utama di atas, ada pula penyebab lain yang dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda, di antaranya:
- Infeksi virus tertentu seperti HIV yang dapat merusak sistem pembuluh darah.
- Gangguan jantung dan kolesterol tinggi, termasuk kardiomiopati atau penurunan fungsi otot jantung.
- Penggunaan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, terutama bila digunakan tanpa pengawasan dokter.
- Kehamilan, karena perubahan hormonal dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
- Penyakit autoimun seperti lupus yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.
- Riwayat keluarga atau faktor genetik, karena beberapa orang secara alami lebih rentan terhadap gangguan pembuluh darah.
- Konsumsi alkohol dan merokok, yang sama-sama dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
- Kurang bergerak dan pola makan tidak seimbang, terutama makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh.
Merokok menjadi salah satu faktor yang paling berbahaya karena efeknya langsung terhadap pembuluh darah. Zat kimia dalam rokok dapat meningkatkan kadar trigliserida, menurunkan kolesterol baik (HDL), serta membuat darah lebih mudah menggumpal.
Selain itu, rokok juga menyebabkan pembuluh darah mengeras dan mempercepat penumpukan plak yang menyumbat aliran darah ke otak.
Sebuah studi tahun 2018 terhadap pria berusia 15 hingga 49 tahun menemukan bahwa risiko stroke meningkat seiring jumlah rokok yang dihisap setiap hari. Artinya, semakin sering seseorang merokok, semakin besar pula risikonya mengalami stroke di usia muda.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Ini 10 Tips Mencegah Stroke dan Menurunkan Risikonya
Demikianlah ulasan tentang penyebab utama stroke di usia dewasa muda. Stroke pada usia muda bukan lagi hal langka. Pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, dan kurang aktivitas fisik menjadi kombinasi berbahaya yang bisa mempercepat terjadinya stroke.
Langkah pencegahan dapat dimulai dari hal sederhana seperti menjaga berat badan ideal, membatasi asupan garam dan lemak jenuh, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. Semakin cepat Anda mengenali risikonya, semakin besar peluang untuk mencegah stroke sejak dini.
Selanjutnya: Mengenal Apa Itu Influenza A dan Gejalanya, Bedakah dengan Flu Biasa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News