MOMSMONEY.ID - Apa penyebab keringat dingin sebenarnya, ya? Cari tahu di sini, yuk!
Keringat biasanya muncul ketika tubuh merasa panas atau setelah beraktivitas fisik. Namun, pernahkah Anda merasakan keringat dingin menetes meski tidak sedang berolahraga atau berada di ruangan panas?
Kondisi ini sering kali membuat panik karena terasa tidak biasa. Tubuh tiba-tiba mengeluarkan keringat, tetapi kulit terasa dingin dan lembap.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Kadar Kolesterol Naik, ya? Ini 11 Kemungkinan Penyebabnya!
Keringat dingin berbeda dari keringat biasa. Lantas, apa penyebab keringat dingin, ya? Melansir laman Verywell Health, berikut beberapa penyebabnya:
1. Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 kadang bisa menyebabkan keringat berlebih, termasuk di malam hari. Walaupun tidak selalu terjadi, kondisi ini bisa disertai gejala lain seperti tubuh terasa lemah, otot kehilangan tenaga, mati rasa, gangguan keseimbangan, mual, sulit berkonsentrasi, perubahan perilaku, serta detak jantung yang meningkat.
2. Stres dan Kecemasan
Keringat dingin juga bisa muncul saat seseorang merasa takut, gugup, atau tertekan. Hal ini terjadi karena tubuh mengaktifkan respons alami yang disebut fight or flight, yaitu reaksi untuk menghadapi ancaman atau tekanan.
Saat reaksi ini terjadi, detak jantung dan tekanan darah meningkat, kadar gula darah naik, serta otot menjadi tegang. Setelah situasi menegangkan berlalu, tubuh akan kembali normal dalam waktu sekitar 20 sampai 60 menit. Cara sederhana untuk menenangkannya adalah dengan menarik napas dalam-dalam atau melakukan relaksasi ringan.
3. Infeksi dan Penyakit Menular
Infeksi seperti flu atau COVID-19 juga dapat memicu keringat dingin, terutama ketika demam mulai menurun. Namun bila infeksi sudah menyebar ke aliran darah, bisa terjadi kondisi serius yang disebut syok septik.
Gejala infeksi biasanya berupa demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, mual, atau diare. Jika disertai tekanan darah rendah, jantung berdebar, dan sesak napas, sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena kondisi ini berpotensi mengancam nyawa.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Utama Stroke di Usia Dewasa Muda, Apa Saja?
4. Gula Darah Rendah
Keringat dingin juga bisa menjadi tanda kadar gula darah yang terlalu rendah. Hal ini sering dialami oleh penderita diabetes.
Selain keringat, gejalanya bisa berupa jantung berdebar, gemetar, pusing, mudah marah, dan merasa lapar. Jika Anda mengalami gejala ini, segeralah makan atau minum sesuatu yang manis agar kadar gula darah kembali stabil.
5. Masalah Jantung
Keringat dingin bisa menjadi tanda awal dari serangan jantung. Biasanya disertai nyeri di dada, sesak napas, mual, pusing, atau nyeri yang menjalar ke lengan dan leher.
Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan tindakan segera. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti ini, segera hubungi layanan darurat agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.
6. Pingsan atau Hilang Kesadaran Sementara
Sebelum seseorang pingsan, tubuh bisa bereaksi dengan mengeluarkan keringat dingin. Gejala lain yang sering muncul sebelum kehilangan kesadaran antara lain pusing, mual, penglihatan berkunang, jantung berdebar, dan tubuh terasa lemah.
Pingsan biasanya hanya berlangsung singkat, tetapi jika terjadi berulang kali, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Baca Juga: Apa Penyebab Rasa Kosong dan Hampa? Cari Tahu di Sini!
7. Nyeri Berat
Rasa sakit yang sangat hebat, misalnya akibat patah tulang, batu ginjal, atau cedera parah, juga dapat memicu keringat dingin. Ini merupakan respons alami tubuh terhadap stres akibat nyeri.
Bila nyeri disertai keringat dingin terus berulang, sebaiknya segera mencari bantuan medis agar penyebab pastinya diketahui.
8. Penarikan Zat atau Alkohol
Seseorang yang berhenti menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol dalam jumlah besar secara tiba-tiba bisa mengalami gejala penarikan, termasuk keringat dingin, tubuh gemetar, mudah marah, mual, dan gangguan tidur. Dalam kasus yang berat, kondisi ini bisa berbahaya dan memerlukan pengawasan medis.
9. Syok Tubuh
Keringat dingin juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami syok, yaitu kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ penting berkurang drastis. Gejalanya antara lain detak jantung sangat cepat, napas pendek, kulit pucat, dan rasa pusing ketika berdiri.
Jika Anda mencurigai seseorang mengalami syok, segera hubungi bantuan medis dan bantu orang tersebut berbaring dengan kaki sedikit ditinggikan agar aliran darah ke otak tetap lancar.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Lantai Bau Amis Setelah Dipel dan Cara Mengatasinya
10. Kanker dan Perubahan Hormon
Beberapa jenis kanker seperti limfoma, leukemia, atau kanker hati bisa menyebabkan keringat dingin, terutama di malam hari. Gejalanya sering disertai penurunan berat badan tanpa sebab, kehilangan nafsu makan, dan rasa lelah yang tidak hilang meski sudah beristirahat.
Selain itu, perubahan hormon akibat penyakit tertentu seperti kanker payudara juga dapat memicu keringat berlebih. Bila Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain hal-hal di atas, keringat dingin juga bisa disebabkan oleh dehidrasi, tekanan darah rendah, gangguan hormon tiroid, atau efek samping obat seperti antidepresan dan pereda nyeri tertentu.
Demikianlah ulasan tentang beberapa penyebab keringat dingin. Keringat dingin bisa menjadi tanda tubuh sedang bekerja keras menghadapi stres, infeksi, atau kondisi medis tertentu.
Walaupun terkadang tidak berbahaya, keringat dingin yang muncul tanpa alasan jelas patut diwaspadai. Bila disertai gejala berat seperti nyeri dada, pingsan, atau kesulitan bernapas, segera cari pertolongan medis.
Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Baca Juga: 4 Penyebab Berat Badan Susah Turun Meski Sudah Diet, Cari Tahu Yuk!
Selanjutnya: Bumi Resources Minerals (BRMS) Bidik Produksi Emas 80.000 Ons pada Tahun 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News