MOMSMONEY.ID - Tahukah bahwa ada manfaat minum teh hijau untuk diet menurunkan berat badan, lho. Ini ulasan lengkapnya!
Beberapa ahli menduga bahwa kandungan katekin dalam teh hijau dapat membantu memecah lemak tubuh sekaligus meningkatkan metabolisme. Melansir dari Cleveland Clinic, proses inilah yang kemudian berkontribusi pada penurunan berat badan.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa teh hijau bisa membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jika dikonsumsi secara rutin, efek ini berpotensi mendukung pengelolaan berat badan yang lebih baik.
Menurut Kelli Metzger, ahli diet terdaftar di Sekolah Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington, kombinasi kafein dan epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan metabolisme serta memecah sel-sel lemak di dalam tubuh.
Mengutip dari Healthline, EGCG merupakan jenis katekin yang paling banyak terdapat dalam teh hijau, sehingga berperan penting dalam efek potensialnya terhadap manajemen berat badan.
Baca Juga: Cheating Day Diet itu Apa, ya? Ketahui Selengkapnya di Sini, yuk!
Manfaat teh hijau untuk diet menurunkan berat badan
Melansir dari laman Medical News Today, sebuah meta-analisis pada 2023 menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan pada wanita dengan obesitas atau kelebihan berat badan.
Ditemukan bahwa konsumsi teh hijau hingga 1.000 mg per hari selama maksimal 8 minggu dapat menurunkan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan lingkar pinggang.
Sementara itu, ulasan pada 2020 menemukan hasil serupa, tetapi manfaat paling terlihat ketika dosis teh hijau kurang dari 500 mg per hari selama 12 minggu. Para ahli menyimpulkan bahwa teh hijau bisa membantu mengelola obesitas, terutama bila dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga.
Dalam teh hijau terdapat katekin dan kafein. Melansir dari Healthline, kedua zat ini berperan dalam proses penurunan berat badan.
Misalnya, membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setiap hari, meningkatkan pembakaran lemak, metabolisme, serta termogenesis atau produksi panas tubuh yang membakar energi.
Baca Juga: 15 Daftar Makanan Pengganti Nasi saat Diet yang Bikin Kenyang
Bagaimana cara kerja teh hijau menurunkan berat badan?
Menurut ulasan penelitian tahun 2023, polifenol yang terkandung dalam teh hijau berperan penting dalam membantu proses penurunan berat badan.
Salah satu polifenol utama adalah katekin, yaitu senyawa tumbuhan dari kelompok flavonoid. Jenis katekin paling banyak dalam teh hijau adalah epigallocatechin gallate (EGCG), yang bisa mencapai hingga 80% dari total katekin.
Beberapa studi menunjukkan bahwa EGCG mampu membantu menurunkan berbagai faktor yang berkaitan dengan obesitas, seperti:
- berat badan keseluruhan
- persentase lemak tubuh
- lingkar pinggang
- rasio pinggang-pinggul
- indeks massa tubuh (BMI)
Selain itu, teh hijau juga mengandung kafein, stimulan alami yang dikenal mampu mempercepat proses pembakaran lemak.
Cara kerjanya, katekin terutama EGCG, dapat memperkuat efek hormon pembakar lemak seperti katekolamin. EGCG juga bisa menghambat enzim yang biasanya memecah hormon norepinefrin.
Ketika enzim ini terhambat, kadar norepinefrin meningkat sehingga proses pemecahan lemak dalam tubuh menjadi lebih cepat.
Kafein ikut berperan dengan meningkatkan metabolisme lemak, bahkan saat tubuh sedang beristirahat. Hasil akhirnya, teh hijau membantu sel-sel lemak melepaskan lebih banyak asam lemak ke dalam aliran darah, yang kemudian digunakan otot dan jaringan tubuh lain sebagai sumber energi.
Menariknya, tubuh tetap membakar kalori meski tidak sedang beraktivitas—misalnya saat tidur atau duduk santai. Kondisi ini disebut Resting Metabolic Rate (RMR).
Beberapa penelitian yang ditinjau pada tahun 2021 menemukan bahwa ekstrak teh hijau bisa meningkatkan RMR, sehingga tubuh mampu membakar lebih banyak kalori dalam kondisi istirahat. Namun, hasilnya masih belum seragam, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Teh hijau tetap terbukti bermanfaat dalam menurunkan persentase lemak tubuh, menurunkan BMI, serta mengurangi penanda stres oksidatif dalam tubuh.
Baca Juga: 3 Alasan Susu Kedelai Bagus Diminum saat Diet Tubuh, Apa Sajakah Itu?
Cara konsumsi teh hijau untuk diet
Dosis yang digunakan dalam berbagai penelitian berbeda-beda.
- Meta-analisis 2023: hingga 1.000 mg per hari selama 8 minggu memberikan manfaat tertentu.
- Ulasan 2020: hasil lebih baik dengan dosis kurang dari 500 mg per hari selama 12 minggu.
Jenis teh hijau yang dipilih tidak terlalu berpengaruh, tetapi teh hijau yang diproses secara minimal cenderung memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi.
Jika ingin mengonsumsi teh hijau untuk diet, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar dosisnya aman dan sesuai kebutuhan.
Risiko konsumsi teh hijau
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), teh hijau aman dikonsumsi hingga 8 cangkir per hari untuk orang sehat. Namun, bagi ibu hamil atau menyusui, batas aman lebih rendah, yaitu sekitar 6 cangkir atau 300 mg kafein per hari.
Dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi teh hijau dalam bentuk ekstrak pil bisa menyebabkan masalah hati. Selain itu, teh hijau juga berpotensi berinteraksi dengan obat tertentu. Misalnya, dosis tinggi teh hijau dapat menurunkan kadar darah yang bisa memengaruhi efektivitas obat beta-blocker nadolol (Corgard).
Karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi teh hijau dalam jumlah besar, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan tertentu.
Baca Juga: 10 Daftar Camilan Menyehatkan yang Cocok Dimakan saat Diet
Demikianlah ulasan tentang manfaat minum teh hijau untuk diet menurunkan berat badan. Teh hijau terbukti memiliki manfaat dalam mendukung program diet, terutama karena kandungan katekin dan kafeinnya yang membantu pembakaran lemak dan meningkatkan metabolisme.
Sejumlah penelitian menemukan, konsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan berat badan, BMI, serta lingkar pinggang. Walaupun hasilnya bisa berbeda pada setiap orang, manfaat teh hijau akan lebih optimal bila dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Selanjutnya: Investasi Emas Batangan vs Emas Perhiasan, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News