MOMSMONEY.ID - Tes asam urat bertujuan untuk mengukur kadar asam urat di dalam darah atau urin. Asam urat adalah limbah dari pemecahan zat kimia yang disebut purin.
Kadar asam urat tinggi bisa menyebabkan asam urat dan batu ginjal. Kadar asam urat juga akan meningkat jika Anda sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Steffini Stalos, seorang dokter patologi dan laboratorium, bilang, tes asam urat dapat membantu mendiagnosis penyakit.
“Tes ini juga membantu memantau penumpukan asam urat abnormal pada orang yang menjalani perawatan kanker,” paparnya.
Baca Juga: Tips Menyembuhkan Nyeri Asam Urat yang Kambuh di Malam Hari, Atasi dengan Cepat
Ini dia informasi yang membahas tentang tes asam urat untuk deteksi dini masalah sendi yang bersumber dari Verywellhealth.com:
Kapan tes asam urat diperlukan?
Tes asam urat diperlukan saat Anda memiliki gejala atau mempunyai risiko terkena asam urat atau batu ginjal. Tes asam urat dapat digunakan untuk:
- Membantu mendiagnosis asam urat.
- Memantau perkembangan batu ginjal pada penderita asam urat.
- Memantau asam urat pada orang yang menjalani kemoterapi dan mendeteksi penyakit ginjal.
Jenis-jenis tes asam urat
Ada beberapa jenis tes asam urat yang bisa digunakan untuk mendeteksi kadar asam urat. Pertama, ada tes darah yang bertujuan untuk menguji sampel darah yang diambil dari pengambilan darah sederhana.
Tes ini dilakukan dengan meneteskan darah pada strip tes yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Lalu, ada tes urin yang dikumpulkan selama periode 24 jam. Kedua tes ini biasanya dilakukan bersamaan untuk mendiagnosis asam urat dan batu ginjal.
Selain itu, ada beberapa tes asam urat mandiri yang dapat mengukur kadar asam urat dalam urin atau darah menggunakan strip tes. Strip tes akan memberi tahu Anda perkiraan kadar asam urat berdasarkan perubahan warna urin, atau lakukan tes seperti berikut:
- Analisis cairan sinovial: Evaluasi mikroskopis cairan yang diambil dari sendi menggunakan jarum untuk memeriksa keberadaan kristal asam urat.
- Ultrasonografi sendi: Pencitraan non invasif yang dapat mendeteksi kristal dan erosi sendi menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi.
- Rontgen atau CT scan: Tes ini memungkinkan visualisasi kristal asam urat dan erosi sendi yang lebih jelas dibandingkan dengan tes urin.
Baca Juga: Genetika & Pola Makan Buruk Bisa jadi Penyebab Asam Urat, Cegah dengan Berikut
Berapa kadar asam urat normal?
Hiperurisemia didiagnosa ketika kadar asam urat lebih tinggi daripada batas normalnya. Berikut ini informasi mengenai batas kadar asam urat dalam tubuh:
- Jika menggunakan tes darah: Kadar asam urat antara 3,5 dan 7,2 miligram per desiliter (mg/dL) dianggap normal. Hiperurisemia didiagnosa pada kadar di atas 7,4 mg/dL.
- Tes asam urat menggunakan urin: Kadar asam urat antara 250 dan 750 miligram (mg) dianggap normal. Hiperurisemia terdiagnosa pada kadar di atas 750 mg.
Kadar asam urat yang tinggi bisa menyebabkan tofi, batu ginjal hingga tumor. Maka dari itu, penting untuk melakukan tes asam urat untuk mencegah sendi rusak permanen.
Selanjutnya: 4 SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Murni dari Pertamina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News