Bugar

Mudah Lelah dan Sering Lapar? Waspada Gejala Gula Darah Tinggi!

Mudah Lelah dan Sering Lapar? Waspada Gejala Gula Darah Tinggi!

MOMSMONEY.ID - Tahukah bahwa ternyata mudah lelah dan sering lapar merupakan gejala gula darah tinggi, lo. Simak penjelasannya di sini.

Merasa mudah lelah dan sering lapar bisa jadi lebih dari sekadar akibat dari kesibukan sehari-hari atau pola makan yang kurang baik. Kedua gejala ini, terutama jika terjadi bersamaan dengan gejala lain bisa menjadi tanda peringatan dini dari gula darah tinggi atau hiperglikemia.

Melansir dari Very Well Health, berikut ini adalah beberapa gejala gula darah tinggi yang paling umum:

Baca Juga: Inilah 7 Makanan Penyebab Darah Tinggi, Cek yuk

1. Mudah lelah

Mudah lelah merupakan salah satu gejala umum dari gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa dalam darah secara efisien sebagai sumber energi akibat kurangnya insulin atau resistensi terhadap insulin.

Akibatnya, meskipun ada banyak glukosa dalam darah, sel-sel tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup, yang menyebabkan rasa lelah dan kekurangan energi.

2. Rasa lapar yang berlebihan

Poliphagia merupakan istilah dari keinginan makan yang meningkat atau rasa lapar yang berlebihan. Ini merupakan salah satu gejala gula darah tinggi. Ketika gula darah tidak terkontrol, glukosa yang terhalang masuk ke sel-sel untuk diubah menjadi energi. Kondisi ini akan menciptakan defisit energi.

Pada gilirannya, kondisi tersebut memicu otak untuk meminta lebih banyak makanan, berharap untuk menaikkan tingkat energi yang merosot.

Baca Juga: Benarkah Yogurt Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Faktanya

3. Rasa haus yang meningkat dan lebih sering buang air kecil

Rasa haus yang berlebihan, atau polidipsia, sering kali merupakan salah satu indikator utama gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula darah melalui urine, yang mengakibatkan kehilangan cairan yang lebih cepat dari biasanya dan dehidrasi.

Sebagai respons, tubuh mengirim sinyal haus untuk menggantikan cairan yang hilang. Tanpa penanganan yang tepat, polidipsia bisa menjadi siklus yang berkelanjutan. Di mana minum lebih banyak air akan menyebabkan buang air kecil lebih sering, yang kemudian lagi-lagi meningkatkan rasa haus.

Pengelolaan kadar gula darah yang efektif adalah kunci untuk mengatasi rasa haus yang tidak normal ini dan mencegah komplikasi kesehatan jangka panjang.

4. Penglihatan kabur

Penglihatan kabur bisa menjadi tanda awal peringatan dari diabetes, baik itu karena kadar gula darah yang terlalu tinggi, terlalu rendah, atau mengalami perubahan yang sangat cepat. Sebuah lonjakan tiba-tiba dalam kadar gula bisa membuat cairan berkumpul di dalam mata.

Kondisi ini akan mengubah bentuk lensa dan menyebabkan perubahan penglihatan yang hanya untuk sementara. Setelah mengalami penurunan gula darah, membutuhkan waktu sampai enam minggu agar penglihatan kembali normal.

Baca Juga: 7 Makanan untuk Menurunkan Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu!

5. Berat badan turun tanpa alasan yang jelas

Ketika diabetes dibiarkan tanpa pengawasan dan kadar gula darah tetap tinggi secara konsisten, tubuh mungkin mulai mengurai lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan pengurangan massa otot yang cukup drastis.

Mengingat otot memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan lemak, individu dengan gula darah yang tidak terkontrol sering mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Selain itu, buang air kecil yang berlebihan menyebabkan kehilangan air yang berlebih dari tubuh. Ini juga bisa mempengaruhi fluktuasi berat badan.

Baca Juga: Begini Lo Cara Cepat Menurunkan Gula Darah Tinggi Secara Alami!

Mengalami kelelahan dan rasa lapar yang tidak biasa bisa jadi adalah tanda-tanda awal dari gula darah tinggi. Kondisi yang memerlukan perhatian medis dan perubahan gaya hidup.

Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat, komplikasi serius dari gula darah tinggi dapat dicegah. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News