MOMSMONEY.ID - Simak apa alasan banyak orang merasa kewalahan saat harus menetapkan tujuan keuangan, apalagi ketika kondisi ekonomi terus berubah.
Menurut Steve Martin, penasihat perencanaan kekayaan, yang dikutip dari laman NerdWallet (1/9), memahami pendapatan, pajak, anggaran, dan kekayaan bersih adalah langkah awal penting dalam menentukan arah keuangan.”
Tujuan keuangan sendiri bisa berbeda-beda, mulai dari membangun dana darurat, melunasi utang, hingga menyiapkan dana pensiun.
Sebagian orang mendefinisikan kesuksesan dengan gaya hidup mewah, sementara yang lain merasa cukup jika bebas dari stres finansial.
Baca Juga: 7 Kunci Penting Memperkuat Fondasi Finansial, Kelola Pengeluaran & Batasi Gaya Hidup
Apapun bentuknya, tujuan keuangan yang jelas dapat menjadi panduan agar hidup lebih teratur dan terhindar dari pengeluaran yang tidak terkendali.
Untuk Moms, memahami cara menetapkan tujuan keuangan adalah bekal berharga dalam menjaga stabilitas keluarga.
Temukan inspirasi Anda
Langkah pertama dalam cara menetapkan tujuan keuangan adalah mencari tahu apa yang sebenarnya ingin dicapai dan mengapa hal itu penting.
Memiliki alasan yang jelas akan memicu motivasi, misalnya membangun dana darurat agar aman saat kehilangan pekerjaan, atau melunasi utang kartu kredit supaya pendapatan bisa dialihkan ke hal yang lebih bermanfaat.
Moms bisa membedakan tujuan jangka pendek seperti dana darurat, dan jangka panjang seperti tabungan pendidikan atau pensiun. Dengan inspirasi yang tepat, penyusunan prioritas keuangan akan lebih mudah dilakukan.
Periksa situasi Anda
Setelah tahu apa yang ingin dicapai, penting untuk menilai kondisi keuangan saat ini. Mulailah dengan mengecek pendapatan, kondisi pajak, anggaran, hingga total aset yang dimiliki.
Jika belum punya anggaran, coba gunakan metode 50/30/20, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau pembayaran utang.
Misalnya, Moms bisa mulai menabung dana darurat Rp 8 juta (setara US$ 500) untuk menutup biaya tak terduga. Dalam jangka panjang, usahakan punya tabungan setara tiga sampai enam bulan biaya hidup keluarga.
Baca Juga: Pekerjaan Jam 9 Sampai 5 Semakin Ditinggalkan Menuju 2034, Kok Bisa?
Berpikir cerdas sebelum melangkah
Dalam cara menetapkan tujuan keuangan, rencana harus dibuat dengan prinsip SMART (Spesifik, Terukur, Dapat dicapai, Realistis, Terikat waktu).
Contohnya, jika Moms ingin liburan keluarga, tentukan waktu keberangkatan, estimasi biaya, dan strategi menabung. Jika terasa berat, ubah tenggat waktunya atau otomatisasi tabungan agar lebih ringan.
Pendekatan cerdas ini membantu menjaga harapan tetap realistis tanpa membuat rencana berhenti di tengah jalan.
Tuliskanlah tujuan Anda
Menuliskan rencana membuat tujuan terasa lebih nyata dan terorganisir. Moms bisa menggunakan catatan manual, spreadsheet, atau aplikasi keuangan.
Dengan begitu, perkembangan bisa dipantau secara rutin. Setiap kali satu tujuan tercapai, Moms bisa langsung beralih ke target berikutnya tanpa kehilangan arah.
Manjakan diri setelah berusaha
Menetapkan tujuan keuangan tidak selalu harus serius atau menegangkan. Sesekali berikan apresiasi untuk diri sendiri setelah berhasil mencapai target, misalnya setelah melunasi utang atau menambah tabungan darurat.
Reward kecil ini bisa menjaga semangat tetap tinggi. Setelah kebutuhan utama terpenuhi, barulah Moms bisa mengalihkan perhatian ke impian lain seperti membuka usaha kecil, menabung untuk rumah baru, atau menyiapkan dana pendidikan anak.
Cara menetapkan tujuan keuangan bukan hanya tentang angka, melainkan juga tentang kesadaran dalam merencanakan hidup.
Dengan inspirasi yang jelas, evaluasi kondisi saat ini, berpikir cerdas, menuliskan target, dan memberi apresiasi pada diri sendiri, Moms dapat menjaga stabilitas keluarga sekaligus meraih mimpi di masa depan.
Ingat, tujuan keuangan yang baik akan menjadi pondasi kuat untuk kehidupan yang lebih tenang dan seimbang.
Selanjutnya: PMI Manufaktur Indonesia Kembali Ekspansi, Ekonomi Domestik Membaik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News