Bugar

Diduga Diderita Jokowi, Kenali Gejala Sindrom Stevens-Johnson Berikut Ini!

Diduga Diderita Jokowi, Kenali Gejala Sindrom Stevens-Johnson Berikut Ini!

MOMSMONEY.ID - Seperti apa gejala Sindrom Stevens-Johnson? Penyakit kulit yang diduga diidap Jokowi. Simak ulasannya di sini!

Beberapa waktu terakhir, publik dikejutkan oleh kabar yang menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi diduga mengidap Sindrom Stevens–Johnson (SJS). Isu ini mencuat setelah munculnya perubahan pada kondisi kulit dan wajah Presiden, termasuk ruam yang tampak setelah kunjungannya ke Vatikan.

Menanggapi kabar tersebut, ajudan Presiden, Kompol Syarif Fitriansyah, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak mengalami SJS, melainkan hanya mengalami reaksi alergi kulit ringan yang dipicu oleh perbedaan iklim antara Indonesia dan Vatikan.

Di tengah kabar yang simpang siur ini, penting bagi masyarakat untuk memahami apa itu Sindrom Stevens–Johnson. Penyakit ini merupakan kondisi langka yang dapat membahayakan jiwa jika tidak segera ditangani.

Dengan mengenali gejalanya, masyarakat dapat membedakan antara reaksi alergi biasa dan kondisi medis serius yang memerlukan penanganan khusus.

Lantas, seperti apa gejala Sindrom Stevens-Johnson? MomsMoney akan mengulasnya di sini!

Baca Juga: 9 Cara Mengobati Penyakit Asam Urat Tanpa Perlu Obat, Cek di Sini

Apa Itu Sindrom Stevens–Johnson?

Melansir dari laman Cleveland Clinic, Sindrom Stevens–Johnson (SJS) adalah gangguan serius pada kulit dan selaput lendir yang menyebabkan ruam, lepuh, dan kulit mengelupas. Kondisi ini juga bisa memengaruhi bagian tubuh lain yang memiliki selaput lendir seperti mata, mulut, dan area genital.

Penderita SJS biasanya perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena gejalanya cukup parah.

SJS memiliki tingkat keparahan yang berbeda dengan kondisi sejenis bernama Toxic Epidermal Necrolysis (TEN). Keduanya bisa dianggap sebagai satu penyakit dalam spektrum yang sama, hanya saja TEN jauh lebih berat.

Pada Sindrom Stevens–Johnson, kerusakan kulit biasanya terjadi pada kurang dari 10% area tubuh, sementara pada TEN bisa mencapai lebih dari 30%. Meski begitu, keduanya merupakan kondisi yang bisa mengancam nyawa.

Siapa yang Bisa Terkena Sindrom Stevens–Johnson?

Sindrom Stevens–Johnson bisa menyerang siapa saja, tapi lebih sering dialami oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda di bawah usia 30 tahun. Lansia juga bisa terkena, terutama jika mereka mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Wanita dilaporkan lebih sering terkena dibanding pria. Pada anak-anak, SJS biasanya dipicu oleh infeksi seperti pneumonia, sementara pada orang dewasa penyebab utamanya adalah efek samping obat.

Baca Juga: Waspada, Begini 12 Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Diabetes di Usia Muda!

Apa Saja Faktor Risikonya?

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Sindrom Stevens–Johnson antara lain:

  • Faktor genetik tertentu, seperti varian gen HLA (antigen leukosit manusia)
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Riwayat keluarga dengan SJS
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Kanker
  • HIV/AIDS
  • Baru saja menjalani transplantasi sumsum tulang

Gejala Sindrom Stevens–Johnson

Gejala awal Sindrom Stevens–Johnson seringkali mirip seperti flu, antara lain:

  • Demam
  • Nyeri tubuh
  • Batuk
  • Sakit pada kulit

Beberapa hari kemudian, gejala Sindrom Stevens–Johnson mulai berkembang menjadi:

  • Ruam kemerahan yang bisa berubah menjadi lepuhan
  • Luka di mulut, tenggorokan, mata, dan area genital atau anus
  • Kulit melepuh dan mengelupas
  • Nyeri saat buang air kecil karena luka di area sensitif
  • Sulit membuka mata akibat pembengkakan dan luka
  • Air liur berlebihan karena mulut terasa sangat sakit untuk ditutup

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Asam Urat di Usia Muda Berikut Ini

Penyebab Utama Sindrom Stevens–Johnson

Adapun beberapa penyebab Sindrom Stevens–Johnson sebagai berikut:

1. Reaksi Obat adalah Penyebab Paling Umum

  • Sebagian besar kasus SJS, dan hampir semua kasus TEN, disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu.

2. Infeksi

  • Pneumonia mikoplasma
  • Infeksi virus seperti herpes dan hepatitis A

3. Penyebab lainnya

  • Komplikasi dari transplantasi (graft-versus-host disease)
  • Vaksinasi (jarang sekali)

Jika Sindrom Stevens–Johnson disebabkan oleh obat, gejala biasanya muncul dalam waktu 1 hingga 3 minggu setelah mulai mengonsumsi obat tersebut.

Obat yang Bisa Memicu Sindrom Stevens–Johnson

Beberapa jenis obat yang paling sering dikaitkan dengan SJS antara lain:

  • Obat sulfa
  • Obat anti-kejang/epilepsi seperti:
    • Phenytoin (Dilantin®)
    • Carbamazepine (Tegretol®)
    • Lamotrigine (Lamictal®)
    • Phenobarbital (Luminal®)
  • Allopurinol
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti piroxicam, nevirapine, dan diklofenak
  • Antibiotik tertentu

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Sel Sabit yang Disebabkan Mutasi Genetik

Faktor Tambahan yang Meningkatkan Risiko Sindrom Stevens–Johnson

Selain penggunaan obat tertentu, Anda juga lebih berisiko terkena Sindrom Stevens–Johnson jika memiliki:

  • Lupus atau gangguan jaringan ikat lainnya
  • Kanker
  • HIV/AIDS
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah secara umum
  • Riwayat keluarga yang pernah mengalami SJS
  • Transplantasi organ atau sumsum tulang

Bagaimana Sindrom Stevens–Johnson Diobati?

Karena Sindrom Stevens–Johnson bisa mengancam jiwa, pengobatannya dilakukan di rumah sakit, sering kali di unit perawatan intensif (ICU) atau unit luka bakar. Perawatannya meliputi:

  • Menghentikan obat pemicu segera
  • Memberikan cairan dan elektrolit lewat infus
  • Perawatan luka kulit dengan pembalut khusus yang tidak melekat
  • Nutrisi tinggi kalori, bisa lewat makanan cair atau selang makan
  • Antibiotik, bila ada infeksi sekunder
  • Obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi nyeri
  • Perawatan mata oleh spesialis bila terjadi komplikasi
  • Obat khusus, seperti imunoglobulin intravena (IVIG), kortikosteroid IV, atau siklosporin
  • Dalam kasus berat pada mata, cangkok membran ketuban bisa digunakan untuk menyelamatkan penglihatan

Baca Juga: Apa itu Mpox atau Cacar Monyet? Penyakit Menular yang Ditandai dengan Ruam Kulit

Demikianlah ulasan lengkap tentang gejala Sindrom Stevens–Johnson. Sindrom Stevens–Johnson bukan sekadar alergi kulit biasa. Ini adalah kondisi medis serius yang perlu ditangani segera.

Karena gejalanya bisa muncul perlahan dan mirip flu, penting untuk waspada terutama jika Anda baru saja minum obat baru atau mengalami infeksi.

Semakin cepat dikenali dan diobati, semakin besar peluang untuk sembuh tanpa komplikasi jangka panjang.

Selanjutnya: Business Insight Hadirkan Fakta dan Data untuk Keputusan Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News