Bugar

Mengulik tentang Sindrom Steven-Johnson, Penyakit yang Diduga Diidap Jokowi

Mengulik tentang Sindrom Steven-Johnson, Penyakit yang Diduga Diidap Jokowi

MOMSMONEY.ID - Apa itu Sindrom Steven-Johnson, ya? Mari mengulik lebih dalam terkait penyakit kulit langka yang diduga diidap Jokowi ini!

Belakangan ini beredar kabar di media sosial yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menderita Sindrom Stevens-Johnson (SJS. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh ajudan presiden, Kompol Syarif Fitriansyah. Ia menegaskan bahwa informasi itu tidak benar dan tergolong hoaks.

Dilansir dari Kompas.com, Syarif menjelaskan bahwa Presiden Jokowi tidak menunjukkan gejala khas SJS, seperti sensasi panas hebat atau gatal berlebihan. Yang dialami Jokowi hanyalah reaksi alergi ringan pada kulit, bukan penyakit serius, apalagi gangguan autoimun.

Alergi ini diduga muncul karena perubahan cuaca ekstrem setelah kunjungan beliau ke Vatikan. Gejala baru terlihat beberapa hari setelah beliau kembali ke Indonesia.

Namun, apa sebenarnya itu Sindrom Stevens-Johnson? Mari kita bahas lebih lanjut agar bisa mengenal dan mewaspadainya dengan tepat.

Baca Juga: Apakah Makan Daun Singkong Menyebabkan Penyakit Asam Urat

Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson?

Mengutip dari Mayo Clinic, Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah penyakit langka yang menyerang kulit dan jaringan lendir, seperti di bagian mulut, mata, dan alat kelamin. Kondisi ini biasanya dipicu oleh reaksi terhadap obat atau infeksi tertentu.

Awalnya, gejalanya mirip seperti flu, seperti demam, lemas, dan sakit tenggorokan. Tak lama setelah itu, muncul ruam kemerahan yang terasa nyeri, lalu kulit bisa melepuh dan mengelupas, menyerupai luka bakar.

Proses pemulihannya bisa berlangsung lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Dalam kasus yang lebih parah, SJS bisa berkembang menjadi nekrolisis epidermal toksik (TEN), kondisi di mana lebih dari 30% kulit tubuh rusak. Ini merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit.

Bagaimana Penanganan Sindrom Stevens-Johnson?

Sindrom Stevens-Johnson biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan menghentikan obat yang diduga menjadi pemicu, merawat luka pada kulit, memberikan obat penghilang nyeri, serta mencegah infeksi lebih lanjut.

Tujuan utamanya adalah membantu kulit pulih secara perlahan dan mencegah komplikasi yang berbahaya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Sel Sabit yang Disebabkan Mutasi Genetik

Apa Saja Gejala Sindrom Stevens-Johnson?

Gejala awal biasanya muncul 1–3 hari sebelum ruam dan meliputi:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan dan mulut
  • Badan terasa lemas
  • Mata terasa perih

Kemudian, akan muncul gejala yang lebih berat seperti:

  • Nyeri pada kulit
  • Ruam merah atau keunguan yang menyebar
  • Muncul lepuh di kulit, mulut, hidung, mata, atau alat kelamin
  • Kulit mulai mengelupas beberapa hari setelah munculnya lepuh

Penyebab Sindrom Stevens-Johnson

SJS biasanya dipicu oleh:

1. Obat-obatan, seperti:

  • Obat untuk asam urat (allopurinol)
  • Obat kejang dan gangguan mental (antikonvulsan, antipsikotik)
  • Antibiotik golongan sulfa
  • Obat HIV (misalnya nevirapine)
  • Obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan naproksen

2. Infeksi, seperti:

  • Pneumonia
  • HIV

Baca Juga: Apa itu Mpox atau Cacar Monyet? Penyakit Menular yang Ditandai dengan Ruam Kulit

Siapa Saja yang Rentan Mengalami Sindrom Stevens-Johnson?

Beberapa kelompok yang berisiko tinggi terkena Sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Penderita HIV/AIDS
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah (misalnya pasca transplantasi organ)
  • Pasien kanker, terutama kanker darah
  • Mereka yang pernah mengalami reaksi serupa sebelumnya
  • Orang yang punya riwayat keluarga dengan SJS
  • Mereka yang memiliki genetik tertentu, seperti gen HLA-B*1502, yang umum pada orang keturunan Asia

Apa Komplikasi yang Bisa Terjadi?

Sindrom Stevens-Johnson bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Dehidrasi akibat kehilangan cairan dari kulit rusak
  • Infeksi darah
  • Masalah pada mata, bahkan bisa menyebabkan kebutaan
  • Gangguan pernapasan
  • Bekas luka permanen di kulit dan jaringan

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Asam Urat di Usia Muda Berikut Ini

Bisakah Sindrom Stevens-Johnson Dicegah?

Jika Anda pernah mengalami Sindrom Stevens-Johnson akibat obat tertentu, sangat penting untuk tidak mengonsumsi obat tersebut lagi. Paparan kedua bisa menyebabkan reaksi yang jauh lebih parah.

Untuk orang Asia atau Asia Selatan, disarankan melakukan tes genetik HLA-B*1502 sebelum menggunakan obat tertentu, khususnya obat epilepsi.

Jika ada anggota keluarga yang pernah terkena SJS, sebaiknya keluarga dekat juga berhati-hati dalam penggunaan obat yang sama.

Demikianlah ulasan tentang Sindrom Stevens-Johnson. Meski kabar Presiden Jokowi menderita Sindrom Stevens-Johnson ternyata tidak benar, penting bagi kita untuk mengenali penyakit ini.

Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi kulit yang serius dan berpotensi mengancam jiwa, meskipun tergolong langka.

Mengenali gejalanya sejak dini dan segera mendapatkan pertolongan medis bisa sangat menentukan tingkat kesembuhan dan mencegah komplikasi.

Selain itu, selalu waspadai reaksi alergi terhadap obat dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat baru.

Baca Juga: 12 Ciri-Ciri Terkena Penyakit Diabetes di Usia Muda yang Paling Umum

 

Selanjutnya: Great Eastern General Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Properti Naik 7% pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News