MOMSMONEY.ID - Tengah jadi salah satu isu kesehatan global, apa itu Mpox atau cacar monyet? Mari cari tahu lebih dalam di sini!
Penyebaran penyakit tak lagi butuh waktu bertahun-tahun untuk lintas benua. Cukup satu perjalanan, satu kontak, dan satu celah kecil, penyakit bisa muncul di tempat yang tak pernah kita duga.
Salah satu contohnya adalah Mpox atau yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet. Dulu dianggap penyakit langka yang hanya ditemukan di sebagian wilayah Afrika, kini Mpox telah menyebar ke berbagai negara.
Lantas, apa itu Mpox atau cacar monyet? MomsMoney akan membahasnya secara lengkap di sini. Yuk, simak sampai akhir!
Baca Juga: Apa itu Sindrom Stevens-Johnson? Penyakit Kulit yang Diduga Diidap Jokowi
Apa Itu Mpox atau Cacar Monyet?
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang bisa menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada sebagian besar kasus, penderita akan sembuh total. Namun dalam beberapa situasi, penyakit ini bisa berkembang menjadi serius.
Mpox disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV) yang termasuk dalam kelompok virus Orthopoxvirus bersama virus cacar, vaccinia, dan cacar sapi.
Virus ini memiliki dua kelompok utama, yaitu clade I dan clade II, yang masing-masing terbagi lagi menjadi subkelompok. Wabah global yang terjadi sejak 2022 didominasi oleh clade IIb, namun clade lainnya juga ditemukan di beberapa negara Afrika dan kini mulai muncul di luar Afrika.
Hingga saat ini, reservoir alami virus ini belum diketahui secara pasti. Namun beberapa jenis hewan seperti tupai dan monyet diketahui rentan terhadap infeksi ini.
Bagaimana Mpox atau Cacar Monyet Menyebar?
Mpox menyebar terutama melalui kontak erat dengan penderita. Penularan bisa terjadi lewat:
- Kulit ke kulit, seperti menyentuh luka atau saat berhubungan seksual.
- Mulut ke kulit atau mulut ke mulut, misalnya lewat ciuman.
- Kontak dekat dalam percakapan atau berada di ruangan yang sama dalam waktu lama, karena bisa menghirup droplet atau partikel pernapasan.
Selain itu, virus juga bisa menular melalui barang-barang yang terkontaminasi seperti pakaian, seprai, atau alat perawatan tubuh. Di lingkungan tertentu seperti salon tato atau rumah sakit, penularan bisa terjadi melalui benda tajam seperti jarum suntik.
Ibu hamil juga bisa menularkan virus ke janin atau bayi saat persalinan, yang berisiko menyebabkan komplikasi serius, termasuk keguguran atau kematian bayi.
Penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi jika Anda tergores, tergigit, atau memiliki kontak langsung dengan hewan terinfeksi saat berburu, menguliti, atau mengonsumsi daging hewan liar.
Baca Juga: Waspada, Inilah Ciri-Ciri Penyakit Asam Lambung yang Parah
Gejala dan Tanda-Tanda Mpox atau Cacar Monyet
Melansir dari WHO, gejala Mpox biasanya muncul dalam 1–3 minggu setelah terpapar dan bisa berlangsung selama 2–4 minggu, tergantung kondisi daya tahan tubuh Anda.
Gejala Mpox atau cacar monyet yang umum meliputi:
- Ruam kulit
- Demam
- Nyeri tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan punggung
- Energi rendah atau mudah lelah
- Pembesaran kelenjar getah bening
Pada sebagian orang, ruam bisa menjadi gejala pertama, sementara yang lain mungkin mengalami demam atau nyeri otot lebih dulu.
Ruam Mpox biasanya dimulai di wajah, lalu menyebar ke tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya, termasuk area genital. Ruam ini berkembang dari bintik datar menjadi lepuhan berisi cairan, yang bisa terasa gatal atau nyeri, lalu mengering dan mengelupas.
Jumlah dan lokasi ruam bisa berbeda-beda. Ada yang hanya memiliki satu atau dua lesi, ada juga yang memiliki ratusan. Ruam bisa muncul di:
- Telapak tangan dan kaki
- Wajah, mulut, tenggorokan
- Area genital dan anus
Beberapa orang mengalami komplikasi seperti nyeri saat buang air kecil, radang rektum (proctitis), atau kesulitan menelan.
Penderita bisa menularkan virus ke orang lain hingga semua luka sembuh total dan kulit baru tumbuh. Dalam beberapa kasus, Mpox bisa terjadi tanpa gejala, namun penularan dari orang tanpa gejala masih jarang dan belum sepenuhnya dipahami.
Baca Juga: 12 Ciri-Ciri Terkena Penyakit Diabetes di Usia Muda yang Paling Umum
Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi Terkena Mpox atau Cacar Monyet?
Kelompok yang berisiko mengalami bentuk Mpox yang lebih serius meliputi:
- Anak-anak
- Ibu hamil
- Orang dengan sistem imun lemah (termasuk penderita HIV yang tidak terkontrol)
Mpox dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi kulit berat, pneumonia, infeksi mata yang bisa menyebabkan kebutaan, dehidrasi, sepsis, hingga infeksi pada otak atau jantung.
Apa yang Harus Dilakukan saat Terkena Mpox atau Cacar Monyet?
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan saat terkena Mpox atau cacar monyet:
- Konsultasi dengan tenaga medis
- Isolasi diri di kamar berventilasi
- Sering mencuci tangan
- Menutup luka dan memakai masker saat berada di dekat orang lain
- Menjaga kebersihan ruang bersama
- Mandi air hangat untuk meredakan ruam
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen
- Jangan menggaruk atau memecahkan lepuhan
- Jangan mencukur area yang terkena ruam sebelum benar-benar sembuh
Selama masa penyembuhan, hindari aktivitas seksual dengan pasangan baru, dan gunakan kondom selama 12 minggu setelah sembuh. Orang yang pernah kontak dengan pasien Mpox juga sebaiknya menghindari kontak seksual selama 21 hari.
Baca Juga: Benarkah Penyakit Asam Lambung Mematikan atau Tidak? Ini Faktanya
Demikianlah ulasan lengkap tentang apa itu Mpox atau cacar monyet. Mpox memang belum seterkenal penyakit menular lainnya, tapi bukan berarti bisa diabaikan. Memahami gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan bisa membantu Anda melindungi diri dan orang sekitar.
Jika Anda merasa mengalami gejala mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan diri. Deteksi dan penanganan dini adalah langkah terbaik untuk menghentikan penyebaran.
Selanjutnya: BCA Dukung Adopsi AI Beretika dengan Gelar BCA Data Conference 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News