MOMSMONEY.ID - Isu burnout dan trauma mata menjadi perhatian serius di dunia kerja modern. Tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, tekanan untuk selalu produktif, dan risiko kecelakaan kerja mengancam kesehatan dan keselamatan para pekerja.
Burnout atau kelelahan kronis akibat stres kerja dapat menurunkan produktivitas, mengganggu kesehatan mental, dan bahkan menyebabkan penyakit fisik.
Sementara trauma mata, yang sering terjadi di lingkungan kerja industri, dapat mengakibatkan gangguan penglihatan permanen hingga kebutaan.
Menyadari pentingnya isu-isu ini, Fakultas Kedokteran President University (Presuniv) menggelar seminar kesehatan kerja untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi pencegahan.
Seminar yang diadakan dalam rangka memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional ini menghadirkan para ahli dari Presuniv dan pemerintah daerah.
Gabriella Tantular, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, menyoroti fenomena burnout yang semakin sering terjadi di era kerja modern. Ia menjelaskan perbedaan antara stres dan burnout, di mana burnout bersifat kronis dan disebabkan oleh stres jangka panjang yang tidak terselesaikan.
"Stres itu sifatnya sementara, dan terkadang kita perlukan. Kalau burnout itu bersifat kronis. Penyebabnya adalah stres yang terjadi dalam jangka panjang dan kita tidak menemukan resolusinya," ujarnya dikutip dari siaran pers pada Jumat (7/3).
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Herbalife Soroti Penting Perempuan Jaga Kesehatan
Gabriella juga menjelaskan tiga ciri utama burnout, yaitu kelelahan berkepanjangan, sinisme terhadap lingkungan kerja, dan perasaan tidak berdaya.
Ia mengungkapkan, burnout berdampak signifikan pada produktivitas kerja, dengan data menunjukkan bahwa 64% karyawan di Indonesia mengalami peningkatan kelelahan akibat kerja.
Untuk mencegah burnout, Gabriella menyarankan karyawan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, perusahaan untuk membangun budaya suportif, dan menciptakan sistem dukungan untuk karyawan yang mengalami burnout.
Selain burnout, seminar ini juga membahas isu trauma mata di tempat kerja, yang disampaikan oleh Andreas Surya Anugrah, dokter Spesialis Mata.
Ia menjelaskan, trauma mata dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan hingga kebutaan, dan sering terjadi akibat kecelakaan kerja yang melibatkan benda tumpul atau tajam.
"Di tempat kerja, hal itu terjadi baik akibat mata terkena benda tumpul hingga benda tajam," jelasnya.
Andreas menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti kacamata pelindung, serta edukasi dan pelatihan keselamatan yang komprehensif. Ia juga menyebutkan bahwa sebagian besar kasus trauma mata terkait kerja memerlukan tindakan operasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News