MOMSMONEY.ID - Apa saja makanan dan minuman terburuk untuk otak? Yuk, intip daftarnya berikut ini!
Kesehatan otak adalah fondasi dari segala aktivitas kita. Mulai dari mengingat hal penting, berkonsentrasi saat bekerja, hingga mengambil keputusan sehari-hari, semua bergantung pada fungsi otak yang optimal.
Namun tanpa disadari, apa yang kita konsumsi sehari-hari bisa memberi dampak besar pada kesehatan otak, baik secara positif maupun negatif.
Tahukah bahwa ada beberapa makanan dan minuman yang justru terbukti merusak kesehatan otak, menurunkan daya ingat, bahkan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Sehat untuk Mencegah Demensia dan Alzheimer
Pentingnya nutrisi untuk otak juga ditegaskan oleh Dr. Brett Osborn, seorang ahli bedah saraf dan kepala departemen bedah saraf di St. Mary’s Medical Center, Jupiter, Florida.
Ia menyatakan, “Asupan nutrisi yang tepat adalah dasar dari ketajaman mental dan energi hidup kita. Sama seperti tubuh kita butuh olahraga dan makanan sehat, otak pun perlu dirawat lewat asupan gizi yang mendukung agar tetap aktif dan muda.”
Mengonsumsi makanan tidak sehat secara terus-menerus bisa berdampak buruk, tidak hanya pada tubuh tetapi juga pada otak. “Pola makan yang buruk bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme dalam usus, yang kemudian memicu peradangan dan bisa berdampak ke otak,” jelas Dr. Osborn.
Ia juga menambahkan, “Orang dengan obesitas—yang biasanya memiliki mikrobiota usus yang tidak sehat—berisiko lebih tinggi mengalami Alzheimer.”
Lantas, apa makanan dan minuman terburuk untuk otak? Melansir dari laman Healthline, ini dia daftarnya:
1. Minuman manis
Minuman manis seperti soda, minuman berenergi, minuman olahraga, dan jus buah kemasan mengandung gula tinggi yang bisa merugikan otak.
Penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gula lebih banyak memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi terkena demensia dibandingkan mereka yang konsumsi gulanya rendah.
Hal ini bisa terjadi karena kandungan fruktosa dan glukosa dalam minuman ini, terutama sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), yang diketahui berdampak buruk pada hippocampus — bagian otak yang penting untuk memori dan belajar.
2. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan seperti tepung putih dan gula cepat dicerna tubuh, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, makanan ini memiliki "beban glikemik tinggi" yang bisa mengganggu fungsi otak.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang karbohidrat olahan dapat merusak hippocampus dan korteks prefrontal, yang berperan dalam memori, pengambilan keputusan, dan perilaku sosial.
Karbohidrat ini juga bisa memicu peradangan dan mempengaruhi kesehatan usus, yang ujungnya berdampak pada fungsi otak.
3. Makanan tinggi lemak trans
Lemak trans buatan yang biasanya ditemukan dalam margarin, makanan kemasan, kue siap saji dikenal buruk untuk otak. Beberapa studi menemukan bahwa konsumsi tinggi lemak trans dapat mengganggu memori, khususnya pada orang di bawah usia 45 tahun. Lemak ini juga meningkatkan peradangan dan kadar insulin serta kolesterol.
Meski begitu, lemak trans alami dari daging dan susu tidak menjadi masalah utama. FDA juga telah membatasi penggunaan lemak trans buatan dalam makanan.
Bagaimana dengan lemak jenuh? Beberapa studi menunjukkan lemak jenuh dalam jumlah besar bisa menurunkan kemampuan belajar dan memori, terutama pada orang dengan obesitas.
Baca Juga: 12 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Fungsi Otak, Cek Ada Apa Saja!
4. Makanan ultra-olahan
Makanan ultra-olahan mengandung banyak gula tambahan, lemak tidak sehat, garam, dan bahan pengawet. Contohnya termasuk:
- Keripik kentang
- Permen
- Daging olahan seperti nugget dan sosis
- Mie instan
- Saus kemasan
- Makanan siap saji beku
Satu studi menemukan bahwa jika lebih dari 20% total kalori harian berasal dari makanan ultra-olahan, fungsi berpikir dan memori bisa terganggu. Makanan ini juga dapat menyebabkan peradangan kronis, mengecilkan hippocampus, dan mengganggu fungsi pelindung otak.
5. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang banyak digunakan dalam produk bebas gula. Meski umumnya dianggap aman dalam batas tertentu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan tinggi aspartam bisa berdampak pada suasana hati, kecemasan, stres, dan kemampuan belajar.
Dalam dosis tinggi, kandungan fenilalanin pada aspartam bisa menembus pelindung otak dan mengganggu produksi zat kimia otak. Aspartam juga bisa meningkatkan stres oksidatif, yang berbahaya bagi otak.
6. Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol bisa merusak neurotransmiter — zat kimia yang membantu otak berfungsi. Dalam jangka pendek, terlalu banyak alkohol bisa mengganggu pembentukan memori.
Sedangkan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan penyusutan otak dan merusak bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan, keseimbangan, dan emosi.
Baca Juga: 6 Kegiatan untuk Merawat Fungsi Otak Agar Tetap Bekerja Baik sampai Tua
7. Ikan tinggi merkuri
Beberapa jenis ikan seperti hiu, todak, dan king mackerel mengandung merkuri dalam kadar tinggi. Merkuri bisa merusak sistem saraf dan menyebabkan masalah kognitif, terutama pada ibu hamil dan anak kecil.
Namun, tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi. Ikan seperti salmon, sarden, trout, dan lele adalah pilihan aman dan kaya nutrisi penting untuk otak.
Konsumsi 2–3 porsi ikan rendah merkuri per minggu untuk mendapatkan manfaat omega-3 tanpa risiko paparan merkuri berlebihan.
Nah, itulah makanan dan minuman terburuk untuk otak. Dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman di atas, Anda tidak hanya melindungi tubuh, tetapi juga memberikan perlindungan penting bagi otak Anda agar tetap tajam, sehat, dan berfungsi optimal seiring bertambahnya usia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News