AturUang

Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda

Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda

MOMSMONEY.ID - Perhatikan, ya! Rupanya begini cara menghitung dana darurat yang penting untuk finansial Anda.

Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dengan pasti. Tiba-tiba sakit, kehilangan pekerjaan, atau kendaraan yang rusak berat bisa datang kapan saja tanpa diduga.

Situasi ini kerap membuat orang kelimpungan karena tidak ada dana yang disiapkan sebelumnya. Inilah peran penting dana darurat.

Melansir dari laman Prudential, dana darurat berfungsi sebagai pelindung ketika Anda menghadapi hal-hal tak terduga yang membutuhkan biaya besar.

Sering kali orang lebih fokus menabung untuk liburan atau membeli barang impian, tetapi melupakan dana darurat.

Padahal, inilah fondasi utama dalam perencanaan keuangan. Tanpa dana darurat, rencana finansial lain bisa berantakan hanya karena satu kejadian tak terduga.

Baca Juga: 5 Cara Mendaki Tangga Kekayaan untuk Orang Kelas Menengah

Mengapa Dana Darurat Itu Penting?

Dana darurat berfungsi sebagai penyangga saat kondisi mendesak terjadi. Tanpa dana ini, banyak orang terpaksa berutang dengan bunga tinggi, menjual aset berharga, atau mengorbankan kebutuhan penting lainnya.

Dengan memiliki dana darurat, ini yang akan Anda dapatkan:

  • Anda lebih tenang secara mental, karena tahu ada cadangan finansial.
  • Terhindar dari utang konsumtif, seperti pinjaman online atau kartu kredit.
  • Rencana keuangan tetap aman, karena tidak perlu mengutak-atik dana tabungan pensiun atau investasi.

Cara Menghitung Dana Darurat

Jumlah dana darurat berbeda untuk setiap orang, tergantung situasi dan kebutuhan hidup. Di bawah ini adalah cara menghitung dana darurat:

1. Catat Biaya Hidup Bulanan

Hitung pengeluaran rutin bulanan Anda, mulai dari makan, transportasi, listrik, air, cicilan, hingga biaya lain yang tidak bisa dihindari. Misalnya, totalnya Rp7 juta per bulan.

2. Tentukan Durasi Cadangan

Pakar keuangan biasanya menyarankan:

  • Lajang tanpa tanggungan: 3–6 kali pengeluaran bulanan.
  • Menikah tanpa anak: 6 kali pengeluaran bulanan.
  • Menikah dengan anak: 9–12 kali pengeluaran bulanan.

Durasi ini dipilih karena semakin banyak tanggungan, semakin besar pula risiko finansial yang harus diantisipasi.

3. Hitung dengan Rumus Sederhana

Pengeluaran bulanan x jumlah bulan cadangan

Contoh:

  • Jika Anda lajang dengan pengeluaran Rp7 juta/bulan, maka dana darurat ideal = Rp7 juta x 3 = Rp21 juta.
  • Jika sudah berkeluarga dengan anak, maka dana darurat ideal = Rp7 juta x 12 = Rp84 juta.

Dengan cara ini, Anda bisa tahu target yang jelas sesuai kondisi pribadi.

Baca Juga: 5 Sumber Passive Income yang Paling Baik Menurut Warren Buffet

Tips Mengumpulkan Dana Darurat

Mengetahui target saja belum cukup, Anda juga perlu strategi untuk mencapainya. Inilah sejumlah tips mengumpulkan dana darurat:

1. Sisihkan Dana Khusus Setiap Bulan

Alokasikan minimal 10% dari penghasilan untuk dana darurat. Disiplinlah seperti membayar tagihan wajib. Jika penghasilan Rp7 juta, berarti Rp700 ribu/bulan untuk dana darurat.

2. Gunakan Rekening Terpisah

Pisahkan dana darurat dari rekening utama agar tidak tergoda menggunakannya untuk kebutuhan konsumtif. Tabungan dengan akses mudah misalnya mobile banking lebih disarankan ketimbang investasi berisiko tinggi.

3. Mulai dari Target Kecil

Jika angka ratusan juta terasa berat, pecah target menjadi tahapan. Misalnya, fokus mencapai dana 3 bulan dulu, lalu naik ke 6 bulan, hingga akhirnya 12 bulan.

Baca Juga: 10 Tips Jitu Konsisten Menabung yang Bisa Anda Terapkan

4. Manfaatkan Bonus atau Penghasilan Tambahan

Setiap kali mendapat THR, bonus, atau penghasilan sampingan, prioritaskan sebagian untuk mempercepat pencapaian dana darurat.

5. Jangan Gunakan Kecuali Mendesak

Dana darurat hanya dipakai untuk situasi darurat sejati, seperti kehilangan pekerjaan, biaya rumah sakit, atau kebutuhan mendesak lain. Jangan gunakan untuk liburan, belanja, atau keperluan gaya hidup.

Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat?

Karena sifatnya yang harus mudah dicairkan kapan saja, dana darurat sebaiknya tidak disimpan dalam bentuk investasi berisiko tinggi. Pilihan yang aman antara lain:

  • Tabungan bank dengan akses ATM atau mobile banking.
  • Deposito jangka pendek yang mudah dicairkan.
  • Reksa dana pasar uang dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi.

Tujuannya adalah keamanan dan kemudahan akses, bukan keuntungan besar.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

Demikianlah ulasan tentang cara menghitung dana darurat. Dana darurat mungkin terdengar sederhana, tetapi perannya sangat vital dalam menjaga stabilitas keuangan.

Dengan memiliki cadangan dana yang cukup, Anda tidak hanya melindungi diri dari krisis finansial, tetapi juga memberi ruang aman untuk melanjutkan rencana keuangan lain seperti investasi atau menyiapkan dana pensiun.

Mulailah dari sekarang, meski jumlahnya kecil. Konsistensi jauh lebih penting daripada menunggu waktu yang tepat untuk menabung. Semakin cepat Anda membangunnya, semakin kokoh fondasi finansial yang Anda miliki.

Jadikan dana darurat sebagai prioritas utama, karena inilah tameng pertama Anda menghadapi ketidakpastian hidup.

Selanjutnya: 5 Resep Smoothie Kale yang Sehat dan Segar untuk Membantu Detox Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News