AturUang

Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

MOMSMONEY.ID - Anak muda mari merapat! Ini dia beberapa tips mengelola keuangan di usia 20-an agar sejahtera finansial.

Usia 20-an sering disebut sebagai fase transisi yang penuh dinamika. Pada periode inilah seseorang biasanya mulai masuk dunia kerja, mendapat penghasilan sendiri, hingga mencoba hidup mandiri.

Namun, di balik euforia “akhirnya punya gaji sendiri”, banyak anak muda justru terjebak dalam pola keuangan yang kurang sehat.

Mulai dari boros belanja online, sering nongkrong demi gengsi, sampai lupa menabung untuk masa depan. Semua ini bisa jadi batu sandungan jika tidak dikelola sejak awal.

Padahal, masa 20-an adalah waktu emas untuk membangun fondasi finansial. Keputusan-keputusan yang Anda ambil sekarang akan sangat berpengaruh pada kondisi keuangan di usia 30-an, 40-an, bahkan menjelang pensiun nanti.

Baca Juga: Lindungi Uang di Era Digital, Berikut Ini Tips dari Jalin

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan di usia muda agar tidak menyesal di kemudian hari? Inilah tips mengelola keuangan di usia 20-an yang bisa Anda terapkan:

1. Buat anggaran bulanan sejak dini

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyusun anggaran bulanan. Caranya sederhana, yakni dengan catat semua pemasukan, lalu alokasikan sesuai kebutuhan.

Melansir dari laman AAJI, metode populer yang bisa dicoba adalah 50-30-20 rule:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan).
  • 30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja).
  • 20% untuk tabungan dan investasi.

Dengan adanya anggaran, Anda jadi lebih mudah mengontrol pengeluaran dan terhindar dari kebiasaan boros.

2. Miliki dana darurat

Tidak ada yang tahu kapan situasi darurat datang, entah itu sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Karena itu, penting sekali menyiapkan dana darurat sejak dini.

Idealnya, dana darurat minimal setara 3–6 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, jika biaya hidup Anda Rp3 juta per bulan, maka target dana darurat adalah Rp9–18 juta. Simpan dana ini di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan uang sehari-hari.

3. Hindari utang konsumtif

Di usia muda, godaan untuk tampil gaya sering kali lebih besar daripada kemampuan finansial. Tidak jarang, anak muda rela berutang demi membeli barang branded, gawai terbaru, atau liburan mewah.

Sayangnya, utang konsumtif hanya akan menjadi beban. Apalagi jika menggunakan kartu kredit tanpa perhitungan matang. Utang berbunga tinggi bisa menumpuk dan menggerus penghasilan di masa depan.

Jika memang perlu berutang, pastikan itu untuk hal produktif. Misalnya modal usaha atau pendidikan, bukan sekadar gaya hidup.

Baca Juga: Ajari Anak Mengatur Uang Saku Sejak Usia 7 Tahun, Ini Tipsnya!

4. Mulai menabung dan berinvestasi

Jangan tunggu mapan untuk menabung dan berinvestasi. Justru, semakin muda Anda mulai, semakin panjang waktu uang untuk berkembang.

Ada banyak pilihan investasi untuk pemula, mulai dari reksa dana, emas, hingga saham. Kuncinya adalah sesuaikan dengan profil risiko dan jangan tergiur iming-iming keuntungan instan.

Selain itu, biasakan menabung secara otomatis setiap kali menerima gaji. Anggap tabungan sebagai “kewajiban” yang harus dibayar lebih dulu sebelum membelanjakan uang untuk keperluan lain.

5. Bangun kebiasaan finansial sehat

Selain menabung dan mengatur anggaran, ada kebiasaan kecil lain yang bisa berdampak besar pada keuangan Anda. Misalnya:

  • Membiasakan diri mencatat pengeluaran harian.
  • Membandingkan harga sebelum membeli barang.
  • Mengurangi jajan atau kopi kekinian dan lebih sering masak di rumah.
  • Menahan diri dari belanja impulsif saat ada diskon.

Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tetapi jika konsisten dilakukan, bisa membantu menekan pengeluaran dan memperbesar tabungan.

6. Tingkatkan literasi keuangan

Salah satu kesalahan anak muda adalah menganggap pengelolaan keuangan tidak penting. Padahal, tanpa pengetahuan yang cukup, sulit sekali membuat keputusan finansial yang bijak.

Mulailah dengan membaca buku tentang finansial, mengikuti seminar, mendengarkan podcast, atau belajar dari mentor. Dengan wawasan yang luas, Anda bisa lebih kritis dalam mengelola uang, memilih instrumen investasi, hingga menghindari jebakan finansial.

Baca Juga: Dapat Warisan Rp1 Miliar? Begini Strategi Pintar Agar Tidak Cepat Habis

7. Tentukan tujuan keuangan jangka panjang

Terakhir, jangan hanya hidup dari gaji ke gaji. Buatlah financial goals yang jelas untuk masa depan. Misalnya, membeli rumah sebelum usia 35, punya dana pensiun nyaman, atau membiayai pendidikan anak kelak.

Dengan tujuan yang konkret, Anda akan lebih termotivasi untuk mengatur keuangan dengan disiplin. Setiap pengeluaran pun bisa dipertimbangkan; apakah ini membawa saya lebih dekat pada tujuan, atau justru menjauhkan?

Nah, itulah tips mengelola keuangan di usia 20-an yang bisa Anda terapkan. Mengelola keuangan di usia 20-an bukan berarti harus mengekang diri dan tidak boleh bersenang-senang. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara menikmati masa muda dan mempersiapkan masa depan.

Jadi, mulai sekarang, yuk atur uang dengan bijak. Karena di usia muda, waktu adalah aset terbesar yang Anda miliki dan jangan sampai terbuang sia-sia hanya karena salah mengelola finansial.

Selanjutnya: Gift Code Isekai Adventure Life: Daftar Terbaru dan Panduan Lengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News