MOMSMONEY.ID - Begini beberapa cara mendaki tangga kekayaan untuk orang kelas menengah. Perhatikan dan catat, ya!
Bagi orang kelas menengah, kekayaan sering terasa seperti mimpi yang sulit digapai. Pendapatan bulanan sebagian besar habis untuk kebutuhan pokok, cicilan, dan biaya hidup, sehingga menabung atau berinvestasi sering kali terasa mustahil.
Namun, kenyataannya, membangun kekayaan bukan hanya soal berapa besar gaji yang diterima, melainkan bagaimana cara mengelola dan mengembangkannya.
Baca Juga: Stop Boros! Ini Dia Cara Mengatasi Gaya Hidup Boros biar Tidak Boncos
Menyadur dari laman New Trader U, berikut ini beberapa cara mendaki tangga kekayaan untuk orang kelas menengah:
1. Kuasai Manajemen Arus Kas untuk Menciptakan Modal Investasi
Semua perjalanan finansial dimulai dari pengelolaan arus kas. Tanpa sisa uang dari penghasilan, tidak mungkin ada dana yang bisa dialihkan untuk investasi. Itu sebabnya penting mencatat pemasukan dan pengeluaran dengan detail, lalu mencari pos yang bisa dipangkas.
Langkah pertama yang umumnya dilakukan adalah melunasi utang dengan bunga tinggi, terutama dari kartu kredit. Anda bisa menggunakan metode “longsoran utang”, yaitu tetap membayar cicilan minimum di semua tagihan, lalu mengarahkan dana tambahan untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.
Setelah utang tersebut lunas, alihkan uang yang sebelumnya dipakai membayar cicilan ke tabungan dan investasi agar kekayaan bisa mulai bertumbuh.
Selain itu, sisihkan dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran agar tidak perlu mengorbankan investasi jika ada keadaan mendesak. Begitu fondasi ini kokoh, setiap sisa uang bulanan bisa mulai ditanamkan untuk membangun aset jangka panjang.
2. Tingkatkan Penghasilan lewat Pengembangan Keterampilan
Bagi kelas menengah, kemampuan menghasilkan uang lebih besar adalah kunci. Salah satu cara paling efektif adalah meningkatkan keterampilan yang bernilai tinggi.
Fokuslah pada kemampuan yang banyak dicari pasar dan sulit digantikan mesin, seperti analisis data, keamanan siber, manajemen proyek, hingga kepemimpinan. Sertifikasi profesional atau kursus singkat bisa langsung meningkatkan nilai Anda di mata perusahaan.
Kini banyak platform online seperti Coursera, LinkedIn Learning, atau pelatihan industri yang fleksibel dan bisa diikuti sambil bekerja. Hasilnya biasanya terasa dalam 6–18 bulan, baik berupa kenaikan gaji, promosi, maupun peluang kerja baru.
Jeff Burrow, presiden sekaligus penasihat utama di Sierra Ocean dalam laman AOL, menyarankan, “Segera coba temukan 2-3 pekerjaan sampingan yang bisa menambah penghasilan Anda. Lalu, simpan sebanyak mungkin dari hasilnya.”
Baca Juga: 10 Tips Jitu Konsisten Menabung yang Bisa Anda Terapkan
3. Perluas Wawasan Keuangan dan Bisnis
Pengetahuan adalah aset yang memberi keuntungan jangka panjang. Dengan literasi keuangan yang baik, kita bisa mengambil keputusan lebih bijak tentang uang dan menghindari kesalahan.
Belajar hal-hal dasar seperti bunga, cara membaca laporan keuangan, strategi pajak, hingga manajemen aset akan memberi Anda sudut pandang berbeda dalam mengelola harta. Buku, kursus singkat, podcast, hingga kelas di community college bisa jadi pilihan untuk memperluas wawasan.
Tujuannya bukan menjadi ahli keuangan, melainkan cukup paham untuk mengenali peluang yang menguntungkan dan tidak mudah terjebak investasi yang merugikan.
4. Kuasai Keterampilan Bernilai Tinggi yang Sulit Tergantikan
Perkembangan teknologi membuat banyak pekerjaan bisa digantikan otomatisasi. Namun, ada jenis keterampilan yang tetap bertahan karena membutuhkan kreativitas, interaksi manusia, atau keahlian teknis khusus.
Contohnya adalah profesi di bidang kesehatan, teknisi listrik atau pipa, hingga keterampilan penjualan. Pekerjaan ini bukan hanya aman dari risiko digantikan mesin, tetapi juga menawarkan potensi penghasilan tinggi. Bahkan banyak pekerja terampil akhirnya membuka usaha sendiri dan menciptakan sumber pendapatan tambahan.
Dengan menguasai keahlian yang relevan dan tahan lama, Anda bukan hanya mengamankan karier, tapi juga memperkuat jalan menuju kestabilan finansial.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu
5. Gunakan Penghasilan untuk Aset, Bukan Gaya Hidup
Kesalahan yang sering terjadi saat pendapatan naik adalah menaikkan gaya hidup. Padahal, kunci kekayaan ada pada mengalihkan ekstra penghasilan ke aset produktif, bukan ke konsumsi.
Aset yang dimaksud bisa berupa saham dividen, properti, reksa dana, bisnis sampingan, atau aset digital yang menghasilkan pendapatan pasif. Bedanya dengan pengeluaran konsumtif, aset terus bekerja meski Anda sedang tidak aktif.
Jangan biarkan kenaikan gaji habis untuk barang mewah atau cicilan besar. Pertahankan gaya hidup yang wajar, lalu arahkan tambahan uang ke investasi.
Jika hasil dari aset itu kembali diinvestasikan, efeknya akan berlipat ganda berkat compounding dan inilah yang mempercepat jalan menuju kebebasan finansial.
Itulah beberapa cara mendaki tangga kekayaan untuk orang kelas menengah. Naik tangga kekayaan bagi kelas menengah memang butuh kedisiplinan, tapi bukan hal mustahil.
Mulailah dari mengatur arus kas, tingkatkan kemampuan untuk menambah penghasilan, perkuat literasi keuangan, kuasai keterampilan bernilai tinggi, lalu arahkan dana ke aset yang produktif.
Dalam 3–7 tahun, hasilnya bisa mulai terasa jika langkah-langkah ini dilakukan dengan konsisten. Dengan kesabaran dan strategi yang tepat, Anda tidak hanya membangun tabungan, tetapi juga menciptakan pondasi finansial yang bisa diwariskan dan dinikmati dalam jangka panjang.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini Dia 5 Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif yang Tidak Sehat untuk Finansial
Selanjutnya: Cukai Minuman Manis Mulai Berlaku 2026, Kemenkeu Sebut Tarif Masih Dibahas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News