MOMSMONEY.ID - Apa itu diet BRAT sebenarnya? Mari cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini!
Michelle Jaelin, seorang ahli gizi dari Ontario, Kanada, mengatakan bahwa diet BRAT merupakan singkatan dari Banana (pisang), Rice (nasi), Applesauce (saus apel), dan Toast (roti panggang).
Jen Messer, presiden New Hampshire Academy of Nutrition and Dietetics, menambahkan bahwa diet ini terdiri dari makanan yang hambar dan mudah dicerna, yang dipercaya dapat menenangkan perut, mengentalkan tinja, dan mengurangi frekuensi buang air besar.
Dilansir dari laman Today, dulu diet BRAT sering dianjurkan oleh tenaga kesehatan untuk membantu pemulihan dari masalah pencernaan seperti virus di lambung. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet ini mungkin tidak mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama masa pemulihan.
Pada kesempatan kali ini, MomsMoney akan membahas lebih jauh apa itu diet BRAT. Penasaran? Yuk, simak sampai akhir!
Baca Juga: Apakah Bagus Makan Apel untuk Diet Menurunkan Berat Badan?
Apa Itu Diet BRAT?
Mengutip dari laman Health US News, diet BRAT dulunya sering disarankan oleh dokter, khususnya untuk anak-anak yang mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau diare. Diet ini hanya terdiri dari empat makanan, yakni pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Keempat makanan ini dipilih karena dianggap mudah dicerna dan bisa membantu menenangkan perut.
Karena beberapa obat anti-diare seperti Pepto-Bismol tidak dianjurkan untuk anak kecil, diet BRAT sempat menjadi alternatif untuk membantu mengatasi gejala. Namun, sejak akhir 1990-an, American Academy of Pediatrics sudah tidak lagi merekomendasikan diet ini.
Alasannya, diet BRAT terlalu rendah nutrisi penting seperti serat, protein, lemak sehat, kalsium, dan vitamin B12, yang justru dibutuhkan tubuh untuk pulih dengan optimal. Sekarang, diet seimbang dengan berbagai makanan bergizi dianggap lebih baik untuk proses pemulihan.
Bagaimana Diet BRAT Bekerja?
Diet BRAT hanya terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Makanan ini rendah lemak dan serat sehingga mudah dicerna dan dapat memperlambat gerakan usus. Ini dianggap bisa membantu meredakan gejala diare.
Menurut para ahli, makanan seperti ini bersifat hambar dan bertepung, sehingga bisa membantu menenangkan perut yang sedang bermasalah dan mengurangi frekuensi buang air besar.
Baca Juga: 16 Menu Diet Sehat dan Sederhana untuk Menurunkan Berat Badan Anda
Apakah Diet BRAT Efektif?
Meskipun diet BRAT telah digunakan selama bertahun-tahun, belum ada penelitian klinis terbaru yang membuktikan efektivitasnya secara menyeluruh. Beberapa orang mungkin merasa gejalanya membaik, namun ahli kesehatan umumnya menyarankan pola makan yang lebih seimbang.
Meski begitu, ada studi yang membahas manfaat dari dua bahan utama dalam diet ini, yaitu:
- Pisang: Mengandung pektin yang bermanfaat bagi saluran pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan pisang hijau dapat membantu mengurangi diare dan sembelit, terutama pada anak-anak.
- Nasi: Dalam bentuk bubur atau sup, nasi juga terbukti bisa membantu meredakan diare jika dikombinasikan dengan cairan rehidrasi oral.
Namun, hanya mengandalkan empat makanan ini tanpa asupan gizi lain bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan justru memperparah kondisi.
Apakah Diet BRAT Aman?
Diet BRAT bisa diterapkan dalam waktu singkat saat tubuh masih dalam tahap pemulihan. Namun, jika dilakukan terlalu lama, dapat menimbulkan kekurangan nutrisi karena tidak mengandung cukup:
- Protein
- Lemak sehat
- Serat
- Vitamin A dan B12
- Kalsium
Oleh sebab itu, American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan diet ini untuk anak-anak. Tapi, jika makanan BRAT merupakan bagian dari makanan sehari-hari mereka, tak masalah selama dikombinasikan dengan makanan lain.
Baca Juga: 11 Pilihan Buah-buahan untuk Diet yang Membantu Menurunkan Berat Badan
Risiko Diet BRAT
Menurut para ahli gizi, diet BRAT bisa menjadi solusi sementara saat perut bermasalah, tapi tidak aman untuk jangka panjang karena kurang nutrisi.
Pisang, saus apel, nasi, dan roti panggang memang mengandung beberapa zat gizi, tapi tetap kurang dari kebutuhan tubuh harian. Bila dilakukan terlalu lama, diet ini bisa menyebabkan kekurangan gizi dan efek kesehatan negatif.
Makanan Apa yang Bisa Dimakan dalam Diet BRAT?
Karena hanya terdiri dari empat makanan, diet BRAT tergolong sangat ketat. Tapi versi yang lebih longgar tetap bisa membantu meredakan sakit perut. Beberapa makanan lain yang bisa dikonsumsi antara lain:
- Wortel rebus atau sayuran rendah serat yang dimasak sampai lunak
- Buah lunak seperti pisang atau saus apel
- Karbohidrat lain seperti kerupuk atau oatmeal instan
- Protein tanpa lemak seperti ayam rebus atau ikan kukus
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Jika mengikuti diet BRAT ketat, maka semua makanan selain pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang harus dihindari sementara.
Baca Juga: Ini Resep Dimsum Dada Ayam ala Chef Devina, Cocok untuk yang Sedang Diet
Tips Menjalani Diet BRAT
Diet BRAT bisa memberikan bantuan sementara bagi mereka yang mengalami gangguan pencernaan. Bahkan di beberapa budaya, pengobatan berbasis makanan untuk sakit perut sudah umum dilakukan. Misalnya, di Korea ada bubur nasi bernama jook yang biasa diberikan pada anak yang sedang diare atau mual.
Namun, daripada terlalu membatasi pola makan, lebih baik konsumsi makanan sederhana yang Anda tahu nyaman di perut. Ingat, diet BRAT mungkin tidak cocok untuk semua orang. Jika gejala pencernaan Anda tidak membaik setelah satu atau dua hari, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Demikianlah pembahasan tentang apa itu diet BRAT. Diet BRAT adalah pola makan yang hanya terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang, yang dulu sering direkomendasikan untuk meredakan mual, muntah, atau diare.
Makanan dalam diet ini dianggap mudah dicerna dan bisa menenangkan saluran pencernaan. Namun, diet ini kekurangan nutrisi penting sehingga tidak lagi dianjurkan oleh para ahli kesehatan, termasuk American Academy of Pediatrics. Sebagai gantinya, diet seimbang dengan asupan nutrisi lengkap kini lebih disarankan untuk membantu pemulihan tubuh secara optimal.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Menu Makan Malam Diet yang Sehat dan Bantu Turunkan Berat Badan
Selanjutnya: Kemenperin Gelar Specialty Indonesia 2025, Promosikan Kopi, Cokelat Hingga Susu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News