MOMSMONEY.ID - Cek cara mudah menghindari penipuan ATM kripto yang makin marak saat ini agar transaksi Anda tetap aman terkendali. Simak ulasannya di sini.
ATM kripto kini semakin mudah ditemukan. Anda bisa menjumpainya saat membeli kebutuhan harian atau mengisi bensin. Di satu sisi, kehadirannya memudahkan transaksi aset digital, tetapi di sisi lain memunculkan risiko baru yang perlu diwaspadai.
Melansir dari Go Banking Rates, meningkatnya penggunaan mesin tersebut tanpa pengetahuan dasar keamanan membuat makin banyak orang terjebak skema penipuan.
“Lonjakan kasus ini memperlihatkan bahwa penipu memanfaatkan celah edukasi yang belum merata,” kutip laman Go Banking Rates.
Baca Juga: 5 Cara Menentukan Gaji yang Layak Agar Hidup Anda Nyaman dan Stabil Finansial
Lonjakan penipuan ATM kripto dan siapa yang paling sering menjadi korban
Pada awal kemunculannya, ATM kripto dibuat agar siapa saja bisa membeli atau mengirim aset digital dengan cepat. Namun beberapa tahun terakhir, teknologi ini berubah menjadi sasaran empuk bagi pelaku penipuan yang memanfaatkan kebingungan pengguna baru.
Kerugiannya pun melonjak. Nilainya setara ratusan miliar rupiah pada 2020, meningkat drastis hingga mencapai lebih dari satu triliun rupiah pada 2023, dan sudah menembus angka triliunan lagi hanya dalam beberapa bulan pertama tahun 2024.
Kelompok yang paling sering menjadi korban adalah mereka yang berusia lanjut karena biasanya kurang terbiasa dengan sistem keamanan digital. Para pelaku memanfaatkan rasa percaya dan ketidaktahuan mereka untuk menjalankan penipuan yang terencana.
Jangan percaya siapa pun yang meminta Anda memakai ATM kripto untuk menyelamatkan uang
Jika seseorang menghubungi Anda dan mengaku dari lembaga resmi lalu meminta Anda menarik uang tunai dan mengirimkannya lewat ATM kripto demi alasan keamanan, itu tanda bahaya besar.
Tidak pernah ada bank atau lembaga pemerintah yang meminta masyarakat melindungi uang melalui cara seperti itu.
Modus yang biasa dilakukan yaitu pelaku menghubungi korban dengan nada meyakinkan, membuat cerita bahwa rekening sedang terancam, lalu mengarahkan korban untuk menggunakan ATM kripto dan mengirim dana ke dompet yang katanya aman. Padahal dompet itu milik penipu.
Cara aman yang bisa dilakukan yaitu selalu cari informasi kontak resmi dari situs bank atau lembaga terkait, kemudian lakukan pengecekan sendiri. Jangan pernah memakai nomor yang mereka berikan.
“Pendapat kedua sering kali cukup untuk mencegah seseorang terjebak dalam skema semacam ini,” kutip laman Go Banking Rates.
Baca Juga: 4 Langkah Sederhana Warren Buffett Menuju Keamanan Finansial yang Bisa Kamu Tiru
Penipu sengaja membuat Anda panik agar cepat mengambil keputusan
Saat seorang penipu mencoba menjebak Anda, mereka akan berusaha membuat Anda tergesa gesa. Mereka sering sekali menggunakan ancaman seperti akun akan diblokir, uang akan hilang, atau keluarga Anda dalam bahaya jika tidak segera mengikuti instruksi mereka.
Banyak korban mengaku keputusan yang mereka ambil terjadi karena panik sehingga tidak sempat berpikir jernih. Padahal tidak ada kondisi darurat keuangan yang benar benar mengharuskan Anda mengirim uang melalui ATM kripto dalam hitungan menit.
Saat menerima pesan seperti ini, berhenti sejenak dan tarik napas. Hubungi keluarga atau orang dekat untuk meminta saran. Memberi waktu pada diri sendiri biasanya cukup untuk melihat kejanggalan dalam cerita yang disampaikan pelaku.
Selalu cek cerita menggunakan kontak resmi
Jika Anda merasa khawatir setelah menerima pesan mencurigakan, lakukan verifikasi dengan benar. Masuk ke situs resmi bank, periksa aplikasi mobile banking atau hubungi layanan bantuan yang sudah terdaftar. Untuk platform kripto, manfaatkan pusat bantuan resmi dari aplikasi yang Anda gunakan.
Pihak resmi biasanya akan menjelaskan bahwa tidak ada masalah pada akun Anda dan itu menjadi tanda kuat bahwa seseorang sedang mencoba menipu Anda.
Laporkan penipuan sesegera mungkin agar tidak semakin menyebar
Pelaporan kasus penipuan sangat penting bahkan jika Anda tidak kehilangan uang. Setiap laporan membantu pihak berwenang menemukan pola baru, melacak pelaku, dan mencegah korban lain mengalami hal yang sama.
Anda bisa melapor ke kepolisian, bank terkait atau platform kripto tempat Anda bertransaksi. Memberikan informasi juga dapat membantu orang di sekitar Anda lebih waspada terhadap modus serupa.
Keberadaan ATM kripto memang menawarkan cara praktis untuk bertransaksi aset digital. Namun teknologi ini juga membuka peluang baru bagi pelaku penipuan.
Setelah memahami tanda tanda penipuan, tidak terburu buru mengambil keputusan, serta selalu memverifikasi informasi melalui jalur resmi, Anda bisa menjaga keamanan finansial di dunia digital saat ini.
Keamanan bukan hanya soal teknologi tetapi juga soal kewaspadaan. Semakin baik pemahaman Anda, semakin kecil peluang penipu memanfaatkan kelengahan Anda.
Selanjutnya: Strategi Menabung Cerdas agar Bisa Beli Motor Pertama Kamu, Sudah Siap?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News