Santai

Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim Hujan ke Kemarau, Suhu di Atas 35°C

Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim Hujan ke Kemarau, Suhu di Atas 35°C

MOMSMONEY.ID - BMKG mengeluarkan peringatan waspada cuaca panas di masa peralihan musim hujan ke kemarau.

Menurut BMKG, hampir sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam periode peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau. 

Terindikasi kondisi atmosfer masih relatif basah, dengan kelembaban udara rata-rata pada kisaran 70%-90%, khususnya pada lapisan permukaan hingga lapisan atmosfer menengah. 

Hal ini mendukung ketersediaan uap air pada atmosfer di lapisan rendah hingga menengah, sehingga masih memberikan potensi pertumbuhan awan-awan hujan walaupun bersifat sporadis. 

"Meskipun demikian, kondisi udara yang terasa panas dan suhu maksimum melebihi 35°C terjadi di sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan terakhir," tulis BMKG di akun Instagram resminya, dikutip Rabu (30/4).

Suhu maksimum tertinggi dalam sepekan terakhir terukur di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur, mencapai 37,9°C, di Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Papua Selatan, 37°C, dan di Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan 35,4°C.

Baca Juga: Musim Kemarau 2025 Lebih Singkat, Puncak Kekeringan Terjadi Bulan Ini

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti langit yang cerah tanpa banyak awan, sehingga pemanasan menjadi maksimal. 

Dan, posisi semu Matahari yang saat ini berada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11.2 LU, yang berdampak pada penyinaran Matahari yang lebih optimum ke wilayah Indonesia. 

Kondisi tersebut diperparah dengan kecepatan angin yang relatif lemah di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan distribusi panas tidak terjadi, dan memperparah akumulasi panas di permukaan. 

Selain itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi di Indonesia, dan suhu udara yang optimal menyebabkan udara yang terasa di badan (feels like temperature/heat index) akan lebih tinggi dibanding normalnya.

Menghadapi kondisi cuaca yang lebih panas dalam beberapa hari ini, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dengan tetap menghidrasi diri dan menghindari terpapar sinar matahari dalam durasi lama. 

Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada sore hari.

Baca Juga: Ini lo Cara Bikin Udara di Rumah Lebih Dingin Tanpa AC Saat Cuaca Panas

Periode 29 April-1 Mei 2025

BMKG memperkirakan, cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. 

Perlu diwaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut ini.

Hujan Lebat:

  • Sumatra Utara, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Angin Kencang:

  • Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

Periode 2-5 Mei 2025

Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. 

Perlu diwaspadai potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut ini.

Hujan Lebat:

  • Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan

Angin Kencang:

  • Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan

Baca Juga: Resep Rujak Aceh Mangga Kuweni, Segar Disantap Siang Hari saat Cuaca Panas

Menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Menggunakan pelindung/tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
  • Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
  • Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
  • Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Selanjutnya: Produksi Industri Jepang Turun Lebih dari yang Diperkirakan pada Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News