MOMSMONEY.ID - Selama pekan ini, BMKG memprediksikan sejumlah fenomena atmosfer bisa meningkatkan potensi cuaca hujan sangat lebat di Indonesia, terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki puncak musim hujan.
Sirkulasi siklonik di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten memicu pengangkatan massa udara, memperbesar peluang pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.
Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency juga memperkuat dinamika atmosfer, mendukung hujan lebat dengan durasi dan intensitas lebih tinggi. Terutama, di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Risiko banjir, genangan air, tanah longsor, serta banjir lahar di daerah aliran sungai yang berada di sekitar gunung berapi aktif pun berpotensi meningkat," sebut BMK di akun Instagram-nya, dikutip Rabu (4/12).
BMKG memantau ada sejumlah fenomena atmosfer yang bisa memengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan.
Baca Juga: Langkah Mencegah DBD kala Musim Hujan Tiba
Fenomena ini berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah. Berikut adalah dinamika atmosfer yang perlu diperhatikan:
Pertama, Dipole Mode Negatif: berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat Indonesia.
Kedua, Madden-Julian Oscillation (MJO): berada di fase 4 yang aktif di wilayah barat Indonesia, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Gangguan fenomena MJO secara spasial terpantau aktif di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara bagian utara.
Ketiga, Gelombang Rossby dan Kelvin: meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Sumatra bagian tengah hingga selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Pulau Papua.
Kombinasi dari fenomena-fenomena ini akan meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi risiko hidrometeorologi dan terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG.
Baca Juga: Seblak dan 6 Makanan Hangat Ini Cocok Dimakan saat Hujan
BMKG memperkirakan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang bisa disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi hingga 9 Desember 2024.
Potensi hujan sedang-lebat
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Baca Juga: Polusi Jakarta Tinggi padahal Sudah Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG
Potensi hujan lebat-sangat lebat
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Selanjutnya: Saham Receh Ini Sudah Beri Untung 44% Sejak Awal Tahun 2024, Pilih Beli atau Jual?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News