M O M S M O N E Y I D
InvesYuk

Tips Racik Ulang Portofolio Global dari CIO Bank DBS

Tips Racik Ulang Portofolio Global dari CIO Bank DBS
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Pada awal kuartal pertama, DBS CIO memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang diwarnai oleh volatilitas. Ini terbukti dengan terbitnya berbagai kebijakan oleh Presiden AS Donald Trump. 

Kekhawatiran seputar kenaikan tarif yang meluas, ditambah dengan kebijakan imigrasi dan upaya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk memangkas jumlah pegawai federal telah mengurangi kepercayaan konsumen dan memicu kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi.

Sejak euforia pasar pasca kemenangan Trump dalam pemilu, aset-aset berisiko telah mengalami penyesuaian dengan S&P yang membalikkan kenaikannya sementara imbal hasil Treasury AS dan dolar AS (greenback) keduanya mengalami penurunan. 

Di belahan dunia lain, fondasi hubungan AS-Eropa yang telah berlangsung lama mendapat goncangan hebat karena para pemimpin Eropa menyadari bahwa aliansi barat sekarang berada dalam krisis yang parah. Situasi ini memicu momen "apa pun taruhannya" di Jerman (dan secara luas, Eropa), di mana kebijakan fiskal konservatif yang telah mengakar kini mulai bergeser menuju stimulus besar-besaran.

Untuk mencerminkan memudarnya keistimewaan AS dan realitas geopolitik yang baru, Chief Investment Officer DBS Hou Wey Fook mengatakan akan melakukan dua perubahan portofolio utama pada kuartal ini.

Pertama, menurunkan porsi saham AS menjadi underweight dalam periode ke depan 3 bulan dengan tetap mempertahankan overweight 12 bulan. Saham yang dipilih adalah mempertahankan keyakinan pada sektor teknologi dan layanan kesehatan AS. 

Kedua, meningkatkan porsi pada saham Eropa menjadi overweight 3 bulan dengan tetap mempertahankan underweight 12 bulan. Selain itu,  mencari peluang pada industri Eropa (subsektor pertahanan), keuangan, layanan kesehatan dan teknologi. 

Baca Juga: CEO Finetiks Bagi Tips Atur Simpanan Tunai di Tengah Gejolak Kebijakan Tarif Trump

Peralihan utama ini akan membantu untuk melakukan diversifikasi dari perdagangan yang ramai dan mengurangi risiko konsentrasi pada sektor teknologi AS dan saham Magnificent Seven (Apple, Microsoft, Amazon, Alphabet (perusahaan induk Google), Meta, Nvidia, and Tesla).

Untuk memperkuat ketahanan portofolio, investor disarankan untuk memperbanyak eksposur pada emas dan aset privat. "Harga emas terus melonjak seiring dengan meningkatnya permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian di bawah kepemimpinan Trump 2.0 dalam jangka pendek," kata Hou Wey  dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4). 

Sementara itu, kekhawatiran terhadap kondisi fiskal AS dan meningkatnya risiko de-dolarisasi di tengah dinamika geopolitik menjadi faktor pendorong dalam jangka menengah hingga panjang.

Dalam analisis sebelumnya, DBS CIO menyimpulkan bahwa portofolio 40/30/30 (40% ekuitas, 30% obligasi, 30% aset alternatif) mengalami penurunan nilai yang lebih ringan dibandingkan portofolio tradisional 60/40 selama periode tekanan finansial. 

Berdasarkan data dari Desember 2007 hingga September 2023, portofolio 40/30/30 mencatat volatilitas tahunan sebesar 9,3%, lebih rendah dibandingkan 11,4% pada portofolio 60/40.

Teknologi AI

Faktor lain yang diyakini akan mendominasi narasi pasar di kuartal kedua 2025 adalah komoditisasi kecerdasan buatan (AI). Peluncuran model bahasa DeepSeek pada Januari tahun ini mengguncang industri teknologi dan AI, karena mampu menyaingi model terkemuka seperti ChatGPT-4o dari OpenAI dengan biaya yang jauh lebih rendah. 

Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Selama 90 Hari, Ekonom: Sudah Direncanakan Sejak Awal

Terobosan ini memicu aksi jual saham teknologi, karena menurunkan hambatan masuk bagi pemain dalam skala kecil sekaligus menjadi tantangan bagi Big Tech dan model pengembangan AI mereka saat ini, yang bergantung pada skala investasi dan daya komputasi besar.

Meski kehadiran DeepSeek menyebabkan volatilitas jangka pendek, DBS CIO percaya bahwa dalam jangka panjang, hal ini justru akan menguntungkan ekonomi secara keseluruhan. Paradoks Jevons menunjukkan bahwa semakin efisien suatu teknologi, semakin tinggi permintaannya dan dalam konteks AI, ini berarti adopsi yang lebih cepat.

Singkatnya, ketidakpastian akibat perang tarif, menurunnya kepercayaan konsumen terhadap DOGE, dan kebijakan imigrasi membuat keunggulan ekonomi AS mulai goyah. Dalam kondisi ini, DBS CIO tetap overweight pada obligasi, karena dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap perlambatan ekonomi. 

Obligasi investment grade (IG) dengan peringkat kredit A/BBB diperkirakan akan diuntungkan dari kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih dalam oleh The Fed.

Untuk saham, DBS CIO tetap netral terhadap kelas aset ini secara keseluruhan, tetapi tetap yakin pada pertumbuhan jangka panjang saham teknologi AS, sambil melakukan diversifikasi pada peluang yang ada di Tiongkok setelah terobosan DeepSeek dan di Eropa seiring pergeseran kebijakan Jerman dari disiplin fiskal ke stimulus besar-besaran. 

Terakhir, DBS CIO mempertahankan posisi overweight pada aset alternatif, termasuk emas dan aset privat, untuk mendapatkan imbal hasil yang tidak bergantung pada pergerakan pasar sekaligus memperkuat ketahanan portofolio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

7 Daftar HP Murah dengan Kapasitas Baterai 7000 mAh, Mulai Rp 3 Jutaan

HP murah dengan baterai 7000mAh saat ini sedang digandrungi banyak pengguna. Mulai dari iQOO Z10, Realme 15 & iQOO Neo 10 jadi pilihan terbaik.

Pocky Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Sasar Pasar Muda Penggemar VTuber

Glico, produsen makanan di balik merek camilan Pocky, resmi mengumumkan kolaborasi spesial dengan hololive Indonesia

iQOO Z10R HP Murah Harga Rp 3 Jutaan, Hadirkan Sensor Sony IMX882 di Kamera Utama

 iQOO Z10R merupakan salah satu gadget murah yang menyediakan kapasitas baterai raksasa yakni 6500 mAh yang lebih besar dari milik Vivo V40. 

Ini Cara Mewariskan Kekayaan Keluarga Turun Menurun

Ingin aset berkembang turun-temurun? Simak panduan lengkap investasi real estat, diversifikasi, dan perencanaan warisan dari Bank DBS Indonesia.

OCBC NISP Hadirkan Tap Kartu Kredit, Tingkatkan Pembayaran Digital

OCBC NISP memperkenalkan Tap Kartu Kredit untuk pembayaran nirsentuh yang aman dan efisien. Dukung ekosistem pembayaran digital di Indonesia.

Promo PSM Alfamart Periode 8-15 November 2025, Susu Milku Rp 5.500 Dapat 2

Promo PSM Alfamart periode 8-15 November 2025 berlaku di Alfamart seluruh Indonesia kecuali wilayah NTT.

Investasi Obligasi FR, Amankan Dana Pensiun dengan Imbal Hasil Tetap

Ingin pensiun nyaman? Pelajari simulasi investasi Obligasi FR dari Bank DBS Indonesia, instrumen aman berjaminan negara dengan imbal hasil tetap.

Promo HokBen Hari Pahlawan 10 November, Beli Paket Menu Berdua Gratis Chicken Katsu

Promo HokBen Hari Pahlawan 10 November 2025. Tiap pembelian Hokkaido Miso dan Tori Paitan bisa mendapatkan gratis Chicken Katsu.

Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 10-16 November 2025, Kanzler Harga Spesial!

Hingga 16 November 2025 mendatang, ada promo Alfamidi Hemat Satu Pekan yang dapat Anda manfaatkan dengan baik.

Poco M7 Punya Refresh hingga 144 Hz dan Dilengkapi Fitur Low Blue Light

Poco M7 andalkan kecepatan refresh yang lebih tinggi dari Redmi 14C yaitu 144 Hz. Redmi hanya gunakan kecepatan 120 HZ yang standar di kelasnya.