AturUang

Stop Boros! Ini Dia Cara Mengatasi Gaya Hidup Boros biar Tidak Boncos

Stop Boros! Ini Dia Cara Mengatasi Gaya Hidup Boros biar Tidak Boncos

MOMSMONEY.ID - Begini, lo, cara mengatasi gaya hidup boros agar tidak boncos. Catat dan praktikkan, ya.

Gaji yang sudah dinanti sebulan penuh akhirnya cair. Rasanya lega, tapi anehnya hanya berselang beberapa hari saldo tabungan sudah menipis.

Bukan karena ada kebutuhan mendesak, melainkan karena pengeluaran kecil yang tidak terasa. Inilah yang disebut gaya hidup boros.

Masalahnya, gaya hidup boros tidak hanya membuat tabungan susah berkembang, tetapi juga bisa menyeret Anda ke situasi boncos setiap akhir bulan. Padahal, keuangan yang sehat sangat penting agar hidup terasa lebih tenang dan bebas dari stres finansial.

Untungnya, kebiasaan boros bukan sesuatu yang permanen. Anda bisa mengendalikan pengeluaran dan mengubah kebiasaan finansial ke arah yang lebih positif.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang Boros dalam Keuangan, Apakah Anda Salah Satunya?

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi gaya hidup boros agar tidak boncos:

1. Kenali pola pengeluaran Anda

Langkah pertama untuk keluar dari lingkaran boros adalah dengan mengenali pola pengeluaran. Catat semua transaksi harian, sekecil apa pun itu. Misalnya, segelas kopi susu Rp 25.000 atau ongkos transportasi Rp 15.000.

Dari catatan ini, Anda bisa melihat ke mana uang paling banyak mengalir. Sering kali kita kaget karena ternyata pengeluaran kecil yang dilakukan berulang justru lebih menguras dompet dibandingkan belanja besar.

2. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Boros biasanya muncul karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang benar-benar menunjang kehidupan sehari-hari, seperti makan, transportasi, atau bayar listrik.

Sedangkan keinginan biasanya bersifat emosional, misalnya membeli pakaian baru hanya karena sedang tren. Sebelum membeli sesuatu, biasakan bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar saya butuhkan atau hanya keinginan sesaat?”

3. Terapkan aturan 24 jam

Godaan belanja impulsif sering kali datang tiba-tiba, apalagi di era e-commerce dengan notifikasi diskon yang muncul tiap jam. Untuk mengendalikannya, gunakan aturan 24 jam. Jika ingin membeli sesuatu, tunggu dulu minimal sehari.

Bila setelah 24 jam Anda masih merasa benar-benar membutuhkannya, barulah pertimbangkan untuk membeli. Cara sederhana ini sangat efektif menekan pembelian emosional.

4. Tentukan anggaran bulanan

Melansir dari laman Prudential, anggaran bulanan adalah kunci utama mengatasi boros. Tentukan berapa persen dari pendapatan yang dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, hiburan, dan lainnya.

Misalnya, gunakan metode 50/30/20, yakni 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Dengan pembagian jelas, Anda bisa mengontrol keuangan lebih baik sekaligus masih punya ruang untuk bersenang-senang.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

5. Manfaatkan teknologi keuangan

Saat ini banyak aplikasi keuangan yang bisa membantu Anda mengatur pengeluaran, membuat anggaran, bahkan memberi peringatan jika sudah melewati batas.

Menggunakan aplikasi ini lebih praktis daripada mencatat manual, karena semua data otomatis tersimpan dan bisa dipantau setiap saat. Dengan begitu, Anda lebih sadar terhadap kondisi finansial sendiri.

6. Kurangi nongkrong yang tidak perlu

Tidak ada salahnya bersosialisasi, tetapi jika terlalu sering nongkrong hanya karena FOMO, pengeluaran bisa membengkak.

Cari alternatif lebih hemat, misalnya mengundang teman ke rumah untuk masak bersama, atau memilih tempat nongkrong dengan harga ramah di kantong.

7. Biasakan membawa uang tunai secukupnya

Transaksi digital memang praktis, tapi justru bisa membuat kita kehilangan kontrol karena uang terasa tidak nyata. Untuk pengeluaran harian, coba biasakan membawa uang tunai sesuai kebutuhan. Dengan begitu, Anda bisa lebih disiplin karena ketika uang habis, Anda otomatis berhenti belanja.

8. Disiplin menabung di awal

Kesalahan umum banyak orang adalah menabung dari sisa uang bulanan. Padahal, sering kali tidak ada sisa karena semua sudah terpakai.

Ubah kebiasaan ini dengan menyisihkan tabungan di awal, segera setelah menerima gaji. Anggap tabungan sebagai tagihan wajib yang tidak boleh diabaikan. Cara ini membuat keuangan lebih stabil dalam jangka panjang.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini Dia 5 Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif yang Tidak Sehat untuk Finansial

9. Cari sumber hiburan gratis atau murah

Hiburan tidak selalu harus mahal. Anda bisa memanfaatkan taman kota, perpustakaan umum, atau acara gratis di sekitar tempat tinggal.

Selain hemat, aktivitas ini juga bisa memberikan pengalaman baru yang berbeda dari rutinitas. Dengan mengubah cara pandang terhadap hiburan, Anda tetap bisa bersenang-senang tanpa harus keluar banyak uang.

10. Tetapkan tujuan finansial yang jelas

Motivasi adalah faktor penting untuk melawan kebiasaan boros. Tetapkan tujuan finansial yang spesifik, misalnya ingin punya tabungan Rp50 juta dalam 2 tahun atau membeli kendaraan tanpa utang.

Dengan tujuan yang jelas, Anda lebih mudah menahan godaan belanja karena tahu ada hal yang lebih besar menanti di depan.

Itulah beberapa cara mengatasi gaya hidup boros agar tidak boncos. Mengatasi gaya hidup boros memang tidak bisa dilakukan dalam semalam, tetapi bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil yang konsisten.

Baca Juga: Begini Tips Menabung yang Efektif untuk Para Gen Z

Selanjutnya: 4 Kombinasi Skincare untuk Wajah Glowing Lebih Cepat, Pakai Rutin!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News