AturUang

Inilah Ciri-Ciri Orang Boros dalam Keuangan, Apakah Anda Salah Satunya?

Inilah Ciri-Ciri Orang Boros dalam Keuangan, Apakah Anda Salah Satunya?

MOMSMONEY.ID - Rupanya ini ciri-ciri orang boros dalam keuangan. Cek penjelasan lengkapnya di sini, yuk!

Banyak orang tentu ingin memiliki kondisi finansial yang sehat. Punya tabungan yang aman, pengeluaran terkendali, serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa rasa cemas.

Namun, kenyataannya tidak semua orang mampu mewujudkan hal tersebut. Salah satu penyebab paling umum adalah kebiasaan boros yang sering kali tidak disadari. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada stabilitas keuangan jangka panjang.

Baca Juga: Begini Tips Menabung yang Efektif untuk Para Gen Z

Lantas, apa saja ciri-ciri orang boros dalam keuangan, ya? Ini dia beberapa cirinya:

1. Tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang

Melansir dari laman DBS, salah satu ciri paling jelas dari orang boros adalah tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang. Baru pertengahan bulan, saldo rekening sudah menipis karena terlalu banyak pengeluaran.

Alih-alih memprioritaskan kebutuhan pokok, mereka lebih sering menuruti keinginan sesaat. Akibatnya, ketika ada kebutuhan mendesak, mereka terpaksa berutang atau meminjam dari tabungan darurat—jika punya.

2. Membeli barang karena diskon, bukan karena butuh

Diskon sering menjadi jebakan manis bagi orang yang boros. Melihat potongan harga besar seolah membuat mereka merasa beruntung jika membeli barang tersebut. Padahal, barang itu mungkin sama sekali tidak dibutuhkan.

Orang yang bijak secara finansial biasanya akan mempertimbangkan fungsi dan urgensi sebelum membeli sesuatu, terlepas ada diskon atau tidak. Sementara orang boros lebih menuruti rasa takut ketinggalan kesempatan (FOMO) dibanding logika kebutuhan.

3. Tidak pernah mencatat pengeluaran

Banyak orang menganggap pencatatan keuangan itu merepotkan, padahal justru di situlah kunci kontrol finansial. Orang boros biasanya tidak peduli ke mana uang mereka pergi. Mereka hanya mengandalkan ingatan tanpa catatan yang jelas.

Akibatnya, saat uang habis, mereka kebingungan ke mana larinya dana tersebut. Tidak jarang, kebiasaan ini membuat mereka mengulangi pola boros yang sama setiap bulan.

4. Lebih mementingkan gaya hidup daripada kebutuhan dasar

Ciri lain dari orang boros adalah kecenderungan mengutamakan gengsi atau gaya hidup. Misalnya, memilih nongkrong di kafe mahal setiap minggu padahal ada kebutuhan rumah tangga yang lebih mendesak, atau membeli gadget terbaru hanya karena ingin terlihat up-to-date.

Meski sesekali tidak masalah, tetapi jika dilakukan terus-menerus tanpa memperhatikan kondisi finansial, kebiasaan ini akan menggerus tabungan dan menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

5. Mengandalkan utang untuk gaya hidup

Pinjaman online, kartu kredit, hingga cicilan sering kali menjadi senjata orang boros untuk memenuhi keinginannya. Mereka menggunakan fasilitas utang bukan untuk kebutuhan penting, melainkan sekadar memenuhi hasrat konsumtif.

Menggunakan utang tanpa perhitungan bisa menimbulkan beban bunga yang besar. Jika terus dilakukan, kondisi ini bisa memicu masalah serius berupa lilitan utang yang sulit dilunasi.

6. Sulit menabung dan investasi

Melansir dari laman Rencanamu, orang boros biasanya kesulitan menabung karena merasa uang selalu habis. Padahal, akar masalahnya bukan pada jumlah pendapatan, melainkan pada kebiasaan pengeluaran.

Ketika menabung pun, nominal yang disisihkan sering kali sangat kecil dan tidak konsisten. Akhirnya, peluang membangun masa depan finansial yang aman pun terlewatkan.

7. Tidak punya dana darurat

Dana darurat adalah salah satu fondasi penting dalam keuangan. Idealnya, setiap orang memiliki dana cadangan minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan. Namun, orang boros biasanya tidak punya dana darurat sama sekali.

Ketika kondisi darurat datang, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya, mereka terpaksa meminjam uang atau menjual aset. Hal ini tentu sangat berisiko bagi kestabilan keuangan pribadi maupun keluarga.

8. Membeli barang untuk mencari kepuasan sesaat

Banyak orang boros yang belanja hanya untuk mencari kebahagiaan instan. Mereka merasa lebih senang setelah membeli barang baru, meski sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Sayangnya, kepuasan itu biasanya hanya berlangsung sebentar.

Setelah itu, muncul rasa menyesal, lalu siklusnya terulang kembali di kemudian hari. Inilah yang disebut retail therapy berlebihan, yang justru menguras kantong tanpa disadari.

Boros bukan hanya soal besar kecilnya pendapatan, tetapi lebih pada bagaimana seseorang mengatur keuangannya. Orang dengan gaji besar sekalipun bisa tetap boros jika tidak mampu mengendalikan diri, sementara orang dengan pendapatan terbatas bisa hidup cukup jika disiplin mengelola finansial.

Baca Juga: Ingin Pensiun Nyaman? Simak Kebiasaan Finansial yang Dimulai Sejak Usia 20-an

Mengenali ciri-ciri orang boros dalam keuangan di atas bisa menjadi langkah awal untuk introspeksi. Jika beberapa ciri tersebut ada pada diri Anda, tidak ada kata terlambat untuk berubah.

Mulailah dengan hal kecil, seperti mencatat pengeluaran harian, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta menyisihkan uang untuk tabungan sejak awal menerima gaji.

Dengan begitu, Anda bisa membangun kebiasaan finansial yang sehat, stabil, dan aman untuk masa depan. Jadi, apakah Anda termasuk salah satunya?

Selanjutnya: Promo Mako Bakery Merdeka Package 18-31 Agustus, Paket Roti Favorit Cuma Rp 80.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News