Santai

Simak Tips Menjadi Kurator Perempuan Tangguh ala IKAPI

Simak Tips Menjadi Kurator Perempuan Tangguh ala IKAPI

MOMSMONEY.ID - Profesi kurator dan pengurus lazimnya digeluti oleh laki-laki, tapi bagi sarjana hukum perempuan yang ingin menggeluti bidang ini kesempatannya juga terbuka lebar. Syaratnya tentu perempuan harus memiliki kemampuan, pasalnya profesi ini mengurus terkait dengan kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang cukup rumit.

Dalam mengurusi aset pailit dan PKPU, tak jarang kurator juga bisa digoda dengan berbagai macam cara. Makanya menjadi kurator harus tangguh, lalu bagaimana sih kurator perempuan bisa menjadi tangguh ditengah berbagai macam tantangan profesi sebagai kurator dan pengurus?.

Baca Juga: Banyak Korporasi di Indonesia Terjerat Perkara Kepailitan di Sepanjang 2023, Ada Apa?

Maylani Elvi Rahmawati, Wakil Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan Ikatan Kurator dan Pengurus Indonesia (IKAPI) menuturkan bahwa perempuan yang ingin menjadi kurator harus memiliki beberapa keahlian. Salah satunya adalah kemampuan memahami regulasi UU Kepailitan hingga integritas dan profesionalisme.

Selain pemahaman terkait dengan regulasi kepailitan dan PKPU, kurator perempuan juga akan berhadapan dengan berbagai persoalan. Termasuk ketika ingin melakukan penjualan aset debitur pailit hingga memberikan pemahaman terhadap kreditur.

“Pada intinya kurator perempuan harus pintar dan lihai, pintar dari sisi pemahaman regulasi dan lihai menghindari godaan dari tindakan ilegal ketika mengurus aset debitur pailit,” ungkapnya Jumat (24/5/2024).

Baca Juga: Jumlah Permohonan PKPU Naik Sepanjang Tahun 2023, Ini Faktor Pendorongnya

Diluar dari itu, tips untuk memiliki kemampuan komunikasi dan bergaul yang baik juga penting dimiliki kurator perempuan. Hal ini agar kreditur yang belum memiliki pemahaman utuh mengenai hukum kepailitan dapat terinformasi dengan baik mengenai kondisi debitur pailit.

Terakhir, menurutnya kurator perempuan harus berani tampil ke depan, termasuk berani berorganisasi agar membentuk jejaring yang lebih luas. Terus belajar dan  menambah ilmu lewat organisasi menjadi salah satu cara yang paling cepat untuk berkembang.

“Untungnya kami di IKAPI memang inklusif, bagi kurator atau calon kurator yang ingin belajar, pintu kami selalu terbuka. Hal ini merupakan tujuan organisasi kami untuk memberikan wawasan dan pemahaman terhadap khalayak umum,” lanjutnya.

Selain itu, Ia juga mengingatkan bagi perempuan yang ingin menjadi kurator untuk bisa pintar membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Pasalnya, bagaimanapun perempuan adalah pilar dari keluarga, nah kemampuan komunikasi terhadap keluarga di rumah juga menjadi penting.

Baca Juga: Peran Perempuan Makin Besar di Bidang Hukum Kepailitan, Ini Buktinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News