MOMSMONEY.ID - Rupiah melanjutkan penguatan terhadap dollar AS pada hari ini. Cuma, penguatan rupiah sangat terbatas.
Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di Rp 16.220 per dollar AS, menguat 10 poin atau 0,06% dibandingkan kemarin.
Rupiah unggul tipis di saat indeks dollar melemah. Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, di eksternal, harapan penurunan suku bunga Federal Resevers tumbuh kembali, setelah data AS menunjukkan pelemahan.
Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 52,1% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, naik dari ekspektasi kemarin dengan peluang hanya 47%, menurut CME Fedwatch pada hari ini.
Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian (PMI) bulan Mei yang dirilis Senin, mengisyaratkan aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut.
Data PMI, yang dirilis hanya beberapa hari setelah data produk domestik bruto (PDB) melemah, mendorong spekulasi bahwa perekonomian AS sedang melemah. Ini dapat menandakan inflasi yang lebih rendah dan memberikan kepercayaan lebih kepada Federal Reserves untuk mulai memangkas suku bunga. Gagasan ini menyebabkan dollar keok.
Baca Juga: Rupiah Berbalik Unggul di Rp 16.230 per dollar, Besok Masih Kuat?
Pertemuan kebijakan The Fed berikutnya akan berakhir pada 12 Juni mendatang, ketika data harga konsumen juga akan dirilis. Para pedagang dan analis tidak melihat adanya risiko perubahan kebijakan pada pertemuan tersebut, namun para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka.
Sedangkan, di internal, sentimen ekonomi cukup stabil. Ekonomi Indonesia tetap sehat didukung oleh konsumsi dalam negeri yang kuat. Sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2024 Indonesia tumbuh 5,1% secara tahunan. Ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh 5,2% pada 2024, lebih tinggi dari tahun lalu yang tumbuh 5%.
Hanya, menurut Ibrahim, saat ini muncul ketidakpastian bahwa bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga, jika rupiah terus melemah. BI sepertinya bakal berhati-hati untuk memangkas bunga, dan memilih untuk menunggu langkah dari bank sentral Amerika Serikat. BI kemungkinan menunda waktu untuk pemangkasan suku bunga pertama pada kuartal keempat 2024.
Prediksi Ibrahim, pada perdagangan besok, Rabu (5/6), kurs rupiah akan fluktuatif, namun berpeluang ditutup menguat di rentang Rp 16.180 hingga Rp 16.260 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News