InvesYuk

Disokong Kenaikan Suku Bunga BI, Rupiah Menguat di Rp 16.155 per dollar AS

Disokong Kenaikan Suku Bunga BI, Rupiah Menguat di Rp 16.155 per dollar AS

MOMSMONEY.ID - Rupiah menjaga penguatannya terhadap dollar AS pada sore ini, setelah mendapat amunisi dari Bank Indonesia.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (24/4), rupiah di pasar spot ditutup menguat 65 poin atau 0,40% dibandingkan penutupan kemarin menjadi Rp 16.155 per dollar AS.

Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan  Direktur Laba Forexindo Berjangka, menilai penguatan rupiah terjadi meski dari eksternal dollar AS relatif stabil. Indeks dollar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, bergerak naik pada hari ini. Sebab, indeks manajer pembelian menunjukkan pelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS. 

Fokus pasar kini tertuju pada data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, yang berpotensi memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga. Produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama akan dirilis pada Kamis, sementara data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed  akan dirilis pada Jumat. 

Indikator-indikator terbaru yang menunjukkan inflasi AS masih tinggi, akan menyebabkan pasar mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni.  

Baca Juga: Kurs Rupiah Unggul Tipis di Rp 16.220 per dollar AS, Angin Segar dari Domestik

Adapun dari internal, menurut Ibrahim, rupiah mendapat amunisi dari kebijakan Bank Indonesia. Sesuai prediksi, bank sentral mengerek suku bunga acuan 25 basis poin ke level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 23-24 April 2024.

Keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Sebelumnya, pasar domestik juga merespons positif atas penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Penetapan ini menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Senin (22/4).

"Ditolaknya gugatan tersebut memberikan angin segar bagi mata uang garuda. Hal ini terbukti sejak putusan MK pada Senin hingga hari ini, rupiah terpantau konsisten menguat, walaupun penguatannya belum di bawah Rp 16.000 per dollar," kata Ibrahim.

Ibrahim memprediksi, pada perdagangan besok (25/4), rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp 16.110-Rp 16.180 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News