BisnisYuk

Prakerja dan Pembelajaran Fleksibel, Kunci Sukses SDM Indonesia di Masa Depan

Prakerja dan Pembelajaran Fleksibel, Kunci Sukses SDM Indonesia di Masa Depan

MOMSMONEY.ID - Program Kartu Prakerja terus berperan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, seiring dengan upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan negara berpenghasilan tinggi pada usia 100 tahun kemerdekaan.

Di tengah bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030, Prakerja berfokus pada peningkatan keterampilan, reskilling, dan upskilling untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang dinamis.

Menurut Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Prakerja, bahwa selama lima tahun berjalan, Prakerja telah memanfaatkan peluang emas untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

"Hasil survei evaluasi 2024 menunjukkan bahwa 92% peserta Prakerja menilai program ini dapat meningkatkan keterampilan mereka," katanya.

Studi terbaru juga menunjukkan dampak signifikan dari program ini, dengan peningkatan keterampilan dan produktivitas sebesar 83% dan kontribusi terhadap pendapatan penerima yang lebih tinggi hingga 17,6% dibandingkan non-penerima.

Prakerja telah mengadopsi dua pendekatan utama dalam pengembangan SDM yaitu Initial Vocational Education and Training (IVET) dan Continuous Vocational Education and Training (CVET).

IVET fokus pada pelatihan bagi individu baru lulus atau tanpa pengalaman kerja, sementara CVET menyasar pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan mereka.

Baca Juga: Pemimpin Digital & Teknologi: Kunci Sukses Pendidikan Masa Depan

Dengan adanya pembelajaran fleksibel berbasis teknologi, peserta dapat mengakses pelatihan sesuai kebutuhan, baik untuk mengembangkan soft skills, keterampilan teknis, maupun beradaptasi dengan perkembangan pasar kerja.

Teknologi juga memainkan peran penting dalam operasional Prakerja. AI dan machine learning diimplementasikan untuk menghubungkan pencari kerja dengan peluang yang tepat, serta memberikan rekomendasi karir yang relevan.

"Prakerja sebagai platform digital telah memberikan kemudahan akses pelatihan kepada 18,9 juta masyarakat Indonesia dan terus berinovasi untuk meningkatkan dampak program," ujar Denni.

Sebagai program Government-to-Person (G2P) 3.0 pertama di Indonesia, Prakerja terus berkomitmen untuk menyediakan transparansi dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan ekosistem pasar kerja yang efisien.

Dalam menghadapi tantangan menuju 2045, Prakerja akan terus memastikan keberlanjutan program dan mendorong inovasi guna meningkatkan keterampilan SDM Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.

 

Selanjutnya: Mendorong UMKM Naik Kelas, Hibank Menggandeng 19 Mitra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News