MOMSMONEY.ID - Kerap merasakan emosi yang naik turun? Lagi merasa senang, lalu tiba-tiba berubah sedih tanpa alasan yang jelas?
Atau merasa diri sendiri begitu buruk dan merasa sulit melepaskan diri dari hubungan walau tahu hubungan tersebut toxic?
Jangan buru-buru mendiagnosa diri sendiri dengan sebutan Borderline Personality Disorder (BPD), ya. Sebab, seseorang perlu menampilkan kriteria tertentu untuk memenuhi syarat diagnosa BPD.
Yuk, moms kenalan dengan BPD, sehingga jika timbul gejala yang sama, moms bisa mengambili tindakan untuk berkonsultasi dengan psikolog secara tepat.
Mengutip laman Kayrossconsulting, Psikolog Ellia Feeber merangkum, BPD adalah pola menetap yang dimiliki seseorang yang membuat orang tersebut merasa tidak aman (insecure) sehingga memengaruhi mereka dalam relasi sosial, citra diri, afeksi, bahkan bisa berperilaku impulsif tertentu. Biasanya gangguan ini bisa terjadi pada usia dewasa awal (antara usia 20 – 30 tahun) dan tampil dalam konteks situasi yang bervariasi.
Baca Juga: Kenali Tanda Burnout & Cara Cepat Mengatasinya untuk Jaga Kesehatan Mental
Berdasarkan DSM V-TR, paling tidak seseorang harus memiliki 5 atau lebih kriteria berikut untuk memenuhi diagnosa BPD :
- Adanya usaha berlebihan dan tidak wajar untuk menghindari perasaan, baik nyata maupun imajinasi. Ada perasaan yang diabaikan.
- Pola yang tidak stabil dan intens dalam relasi interpersonal atau berelasi dengan orang lain.
- Gangguan dalam indentitas, ditandai dengan citra diri yang tidak stabil secara nyata atau terus menerus.
- Perilaku impulsif sedikitnya pada 2 area yang berpotensi menyakiti diri sendiri (misalnya: belanja berlebihan, perilaku seksual berisiko, penggunaan zat adiktif, perilaku berkendara yang ceroboh, binge eating).
- Perilaku berulang atau usaha dan gerak tubuh untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
- Ketidakstabilan perasaan, ditandai dengan mood yang reaktif, misalnya: rasa gelisah, tidak nyaman, rasa sensitif berlebihan, kecemasan yang terjadi dalam beberapa jam, atau beberapa hari (jarang terjadi).
- Rasa kosong yang kronis.
- Kesulitan untuk mengelola rasa marah dalam berbagai bentuk (misalnya: sering marah-marah, terus menerus marah atau berkelahi secara fisik).
- Ide paranoid karena stres maupun gejala disosiasi yang parah.
Namun, Ellia mengingatkan jangan terburu-buru mendiagnosa diri Anda atau orang lain setelah membaca kriteria di atas, karena Anda tetap perlu seorang profesional yang dapat memberikan opini dan penilaian objektif terhadap kondisi tersebut. Tidak sedikit orang yang memiliki gejala emosi seperti di atas sebagai reaksi karena kondisi stres kronis yang dihadapinya.
Jika Anda tertarik, Anda dapat melihat beberapa film yang menggambarkan gangguan kepribadian ambang ini, seperti misalnya film Silver Linings Playbook (2012) dan Girl, Intterupted (1999) yang disinyalir menunjukkan perilaku BPD.
Selanjutnya: Sebelum ke Psikolog, Coba Lakukan Hal ini Jika Kegelisahan Menghampiri Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News