MOMSMONEY.ID - Banyak digemari, makan seblak sehat atau tidak untuk tubuh, ya? Dokter beri jawaban begini.
Seblak menjadi salah satu makanan jalanan yang begitu populer di Indonesia. Perpaduan rasa pedas, gurih, dan aroma khas kencur membuat siapa pun mudah tergoda untuk mencicipinya.
Dari warung pinggir jalan sampai restoran kekinian, seblak hadir dalam berbagai versi, mulai dari seblak kering, seblak basah, hingga seblak instan. Namun, makan seblak sehat atau tidak untuk tubuh sebenarnya? MomsMoney akan membahasnya di sini.
Baca Juga: Apakah Cokelat Hitam Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Kandungan Gizi Seblak
Melansir dari laman Fat Secret, dalam satu porsi seblak (200 gram) terkandung sekitar 262 kalori. Komposisi kalorinya terdiri dari 45% karbohidrat, 43% lemak, dan 12% protein.
- Kalori: 262 kkal
- Lemak total: 13,31 g
- Lemak jenuh: 2,33 g
- Lemak tak jenuh ganda: 4,29 g
- Lemak tak jenuh tunggal: 5,44 g
- Kolesterol: 121 mg
- Protein: 8,15 g
- Karbohidrat: 31,15 g
- Serat: 4,5 g
- Gula: 5,49 g
- Sodium (garam): 551 mg
- Kalium: 472 mg
Baca Juga: Apakah Oatmeal Bisa untuk Diet? Ini Jawabannya
Makan Seblak Sehat atau Tidak untuk Tubuh?
Seblak sering dicap sebagai makanan yang kurang sehat. Namun, menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, anggapan ini sebenarnya bergantung pada bahan yang digunakan serta cara mengolahnya.
Menyadur dari laman Kompas.com, berikut beberapa alasan makan seblak dinilai tidak sehat bagi kesehatan tubuh:
1. Kandungan gizi seblak yang minim
Seblak umumnya rendah nilai gizinya. Hal ini karena bahan utama yang digunakan biasanya berupa kerupuk atau mi instan, yang hanya menyumbang karbohidrat olahan. Sementara itu, sumber protein, lemak baik, maupun sayuran biasanya hanya sedikit sekali.
Jika seblak dijadikan menu makan utama, misalnya saat makan siang setiap hari, tubuh bisa kekurangan gizi penting. “Kalau sering dilakukan, tentu bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” jelas Santi.
2. Tinggi garam dan bahan tambahan lainnya
Cita rasa gurih seblak biasanya berasal dari garam dan penyedap yang digunakan dalam jumlah banyak. Ditambah lagi, bahan dasar seperti kerupuk sudah mengandung sodium cukup tinggi.
Akibatnya, asupan garam dari seporsi seblak bisa mencapai sepertiga hingga lebih dari setengah batas aman konsumsi harian.
Selain itu, sebagian kerupuk yang dijual di pasaran juga mengandung pewarna, pengawet, hingga bahan tambahan lain. Menurut Santi, jika dikonsumsi berlebihan, zat-zat ini bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh.
Baca Juga: Apakah Konsumsi Nanas saat Diet Bagus atau Tidak? Cari Tahu di Sini
3. Rasa pedas
Seblak identik dengan rasa pedas dari cabai yang digunakan melimpah. Konsumsi cabai berlebihan bisa menimbulkan masalah pada pencernaan, terutama bagi orang yang sensitif.
Efeknya bisa berupa sakit perut, mulas, hingga diare. Tak hanya itu, makan makanan pedas di malam hari juga dapat mengganggu kualitas tidur. “Rasa pedas bisa meningkatkan suhu inti tubuh sehingga orang jadi lebih sulit tertidur,” terang Santi.
Jika seblak dikonsumsi terlalu sering, apalagi dengan kadar sodium tinggi, risikonya bisa serius. Mulai dari hipertensi, penyakit jantung, stroke, hingga gangguan ginjal.
Asupan garam berlebih juga membuat tubuh menahan cairan, yang salah satunya bisa terlihat dari wajah yang tampak lebih bengkak.
Jadi, makan seblak sehat atau tidak untuk tubuh? Makan seblak tidak selalu berbahaya, tetapi bisa menjadi kurang sehat jika dikonsumsi terlalu sering dengan bahan dan bumbu berlebihan.
Kandungan gizi yang minim, sodium tinggi, serta rasa pedas berlebih dapat memicu masalah pencernaan hingga meningkatkan risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, seblak sebaiknya dikonsumsi sesekali saja dan diolah dengan lebih sehat agar tetap aman dinikmati.
Baca Juga: Apakah Konsumsi Alpukat saat Diet Bagus atau Tidak? Ini Jawabannya
Selanjutnya: 25 Link Twibbon Hari Pahlawan 2025 Terbaru dan Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News