MOMSMONEY.ID - Istilah Narcissistic Personality Disorder (NPD) semakin sering muncul dalam diskusi publik, terutama terkait dinamika hubungan personal. Akhir-akhir ini seringkali istilah ini dibicarakan di media sosial untuk menggambarkan orang yang manipulatif atau orang-orang yang merasa dirinya lebih penting dibandingkan orang lain.
Namun, dalam artikel yang ditulis oleh Psikolog Jiwika M. J. Hutajulu dalam laman Kayrossconsulting, dikatakan maraknya penggunaan istilah NPD, menimbulkan fenomena dimana orang-orang memberikan label NPD pada orang dengan karakteristik tertentu, namun belum tentu orang yang manipulatif memiliki NPD.
Memang apa sih sebenarnya NPD itu? Dalam buku American Psychiatric Publishing, NPD adalah pola perilaku di mana seseorang mengabaikan atau melanggar hak orang lain melalui perilaku seperti berbohong atau manipulasi. Tidak semua orang yang manipulatif atau berbohong pasti memiliki NPD, namun perilaku tersebut dapat mengindikasikan kemungkinan adanya NPD.
"Tidak semua individu yang narsistik pasti menyimpang atau merugikan orang lain. Oleh karena itu, diagnosis NPD hanya dapat diberikan oleh psikiater atau psikolog setelah melalui proses asesmen," tulis Jiwika dalam laman Kayrossconsulting.
Baca Juga: Ketahui Apa itu NPD, Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Penyebabnya
Terlepas dari hal itu, penting juga bagi Anda untuk mengenali ciri-ciri perilaku NPD.
- Merasa dirinya spesial, penting, atau paling berharga. Pada taraf tertentu, kepercayaan ini membantu kita untuk menampilkan diri di lingkungan sosial dengan percaya diri. Pada NPD, kepercayaan ini berlebihan, sehingga kepercayaan ini berbeda jauh dengan kenyataan atau bukti-bukti yang ada. Misalnya: percaya bahwa dirinya jenius sedangkan pada kenyataannya kesulitan untuk memenuhi tuntutan akademik di perkuliahan.
- Karena mereka spesial, mereka pun percaya bahwa mereka harus mendapatkan perlakuan yang spesial dari orang lain. Misalnya menuntut perilaku-perilaku istimewa tanpa adanya usaha, atau tidak terima jika ia diperlakukan sama seperti orang lain. Relasi dengan NPD pun dapat terasa timpang atau tidak timbal balik.
- Adanya perilaku manipulasi atau eksploitasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini merupakan metode mereka untuk mendapatkan perilaku spesial tersebut. Manipulasi juga dapat terlihat jika mereka dikonfrontasi, seperti memutarbalikkan cerita dan menjadi menyalahkan orang lain.
- Tidak dapat berempati. Hal ini akan sangat terasa ketika berinteraksi dengan mereka, terutama di situasi yang menuntut bantuan atau respon hangat dari mereka.
Jiwika mengatakan perawatan bagi individu NPD bisa berupa psikoterapi. Namun, dalam kasus NPD menjadi kompleks karena NPD tidak merasa bahwa mereka bersalah atau merugikan orang lain.
"Kecil kemungkinan mereka akan pergi konseling atau terapi dengan kemauan diri sendiri, jika Anda mengalami kondisi psikologis tersebut, penting bagimu untuk mendapatkan bantuan penanganan melalui sesi konseling atau psikoterapi," kata Jiwika.
Selanjutnya: Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap IPO, MDKA dan SRTG Bakal Dapat Sentimen Positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News