MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa itu NPD, ya? Mari kita kupas ciri-ciri dan penyebabnya.
Pernahkah Anda bertemu seseorang yang selalu ingin menjadi pusat perhatian, cenderung sulit menerima kritik, dan merasa dirinya lebih istimewa dibanding orang lain? Sifat-sifat tersebut memang bisa jadi hanya karakter bawaan.
Namun, jika berlebihan hingga mengganggu hubungan sosial dan keseharian, kondisi ini bisa mengarah pada Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik.
NPD adalah kondisi psikologis yang cukup serius. Menurut Fiska Puspa Arinda, pakar psikologi klinis dan kesehatan mental dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), orang yang mengalaminya biasanya tidak menyadari bahwa dirinya tengah menderita NPD.
Gangguan ini tidak hanya berdampak pada diri penderitanya, tetapi juga bisa menimbulkan kesulitan dalam hubungan dengan keluarga, teman, hingga rekan kerja.
Apa itu NPD, apa ciri-cirinya dan apa yang menjadi penyebabnya?
Baca Juga: Kenali Tanda Burnout & Cara Cepat Mengatasinya untuk Jaga Kesehatan Mental
Apa itu NPD?
Gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah masalah kesehatan mental serius di mana seseorang merasa dirinya lebih unggul dari orang lain.
Berbeda dengan sifat narsistik biasa yang bisa muncul sesekali pada siapa saja, NPD membuat penderitanya kesulitan menjalin hubungan sehat dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Melansir dari laman Health Direct, orang NPD cenderung sangat bergantung pada pengakuan orang lain untuk merasa berharga. Mereka biasanya kurang memiliki empati dan sulit membangun hubungan yang mendalam. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat menimbulkan tekanan besar dalam hidupnya.
NPD termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian, yaitu pola perilaku yang menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun orang lain. Diperkirakan, dari 100 orang di masyarakat, sekitar 1 hingga 6 orang dapat mengalami kondisi ini.
Baca Juga: Mengenal OCD Gangguan Mental Serius yang Perlu Diwaspadai
Ciri-Ciri NPD
Menurut pedoman DSM-5-TR dari American Psychiatric Association, ada sembilan ciri-ciri NPD, antara lain:
1. Merasa diri sangat penting
- Sering melebih-lebihkan kemampuan atau pencapaian.
- Memasang standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri.
- Suka membanggakan prestasi.
2. Sering berfantasi berlebihan
Membayangkan dirinya layak mendapatkan kesuksesan besar, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta yang sempurna.
3. Percaya diri secara berlebihan
- Merasa istimewa atau unik.
- Hanya ingin bergaul dengan orang yang mereka anggap selevel.
4. Butuh banyak pujian
- Harga diri rapuh, mudah meragukan diri.
- Sangat peduli pada pendapat orang lain.
- Sering mencari pengakuan atau sanjungan.
Baca Juga: Penelitian dari Standford Sebut Bahaya Terapi Chatbot AI untuk Kesehatan Mental
5. Merasa berhak diperlakukan istimewa
- Menganggap dirinya pantas diperlakukan lebih baik dari orang lain.
- Mudah marah jika orang lain tidak menurutinya.
6. Cenderung memanfaatkan orang lain
- Menggunakan orang lain demi kepentingan pribadi.
- Menjalin hubungan hanya untuk meningkatkan status atau harga diri.
7. Kurang empati
- Tidak peduli dengan perasaan orang lain.
- Menganggap kebutuhan orang lain sebagai kelemahan.
- Jarang membalas kebaikan orang lain.
8. Sering iri
- Mudah iri pada keberhasilan orang lain.
- Menganggap orang lain iri pada dirinya.
- Meremehkan pencapaian orang lain.
9. Bersikap sombong
- Merendahkan orang lain.
- Berperilaku atau berbicara dengan nada menggurui.
Baca Juga: 14 Manfaat Rutin Berolahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Penyebab NPD
Para ahli belum tahu pasti penyebab NPD. Melansir dari laman Cleveland Clinic, berikut ini beberapa penyebab NPD
- Genetik: orang dengan riwayat keluarga yang mengalami NPD lebih berisiko mengalaminya juga.
- Belajar dari lingkungan: anak-anak bisa meniru perilaku narsistik yang mereka lihat dari orang tua atau orang terdekat.
- Pengalaman masa kecil negatif: trauma, penolakan, pengabaian, atau kurang dukungan emosional dapat membentuk sifat narsistik.
- Pola asuh: anak yang dimanjakan berlebihan atau diasuh dengan kontrol terlalu ketat bisa tumbuh dengan ekspektasi selalu diperlakukan istimewa.
- Budaya: risiko NPD lebih tinggi di budaya yang sangat menekankan individualisme dan pencapaian pribadi, dibandingkan budaya yang menjunjung kebersamaan.
Dampak NPD terhadap kehidupan sehari-hari
Penderita NPD sering kali sulit menerima kritik, mudah tersinggung, dan memiliki harga diri yang rapuh meski tampak percaya diri. Kondisi ini dapat mengganggu hubungan personal maupun profesional. Tidak jarang, orang dengan NPD bisa terisolasi karena lingkungannya merasa sulit menghadapi perilaku mereka.
Nah, itulah ulasan tentang apa itu NPD lengkap dengan ciri-ciri dan penyebabnya. Mengenali gangguan ini lebih awal sangat penting, bukan hanya untuk membantu penderita, tetapi juga agar hubungan sosial di sekitarnya tetap terjaga dengan sehat.
Baca Juga: 6 Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental dan Cara Memulainya
Selanjutnya: Begini Strategi Alokasi Portofolio Investasi Sesuai Profil Investor di Sisa 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News